4 Chapter Three : Flashback Part 1

4 years Ago

Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun menatap nanar kearah jalan yang berada di depan rumahnya.

Disana ada pasangan yang sedang mengendong anaknya yang tertidur, keluarga yang bahagia.

"Ibu, kenapa ayah tidak pernah mengunjungi kita?

"Ibu bilang kalau aku jadi anak baik"

"Ayah akan datang"

"Taehyung sudah jadi anak baik tapi kenapa ayah tidak pulang ibu"

Jantung wanita itu mencelos mendengar pertanyaan putranya.

"Kau akan bertemu dengannya nanti taehyung-ah"

wanita itu menjawab pertanyaan putranya lirih lalu memeluk putranya.

"Aku tak punya banyak waktu lagi...Maafkan ibu sayang" batin wanita itu.

"Taehyung-ah sudah malam kita tidur yah" ujarnya dan dijawab dengan anggukan dari putranya.

            Ж Ж Ж Ж Ж Ж Ж Ж Ж Ж

"Mulai sekarang ia akan tinggal disini dan menjadi hyung untuk jungkook" ujarnya pada istrinya

"Aku tidak mau anak haram itu tinggal disini, apalagi menjadikannya sebagai saudara untuk anakku" Ujar wanita itu pada suaminya.

"Aku mungkin memaafkanmu karna kau ternyata bermain dibelakangku tapi untuk menerima anak ini, aku tak bisa"

Wanita itu menunjuk anak kecil yang sedang menangis di belakang suaminya.

"Sudah aku jelaskan itu hanya kecelakaan, dan ia anakku juga,

"Terima anak ini tinggal disini atau aku yang akan menceraikanmu sekarang juga".

Ujar pria itu dengan tegas.

Wanita itu membelalakan matanya tak percaya apa yang diucapkan suaminya.

                 

"ini tak bisa, aku tak mau bercerai dengannya"Batin wanita itu.

Perlahan wanita itu menghela nafas "Baiklah aku akan terima anak ini, tapi dengan syarat ia harus tinggal di belakang bersama dengan pelayan yang lain"

dan suaminya pun mengangguk.

Tanpa mereka sadari ada seorang anak kecil yang sedari tadi mendengarkan argument ayah dan ibunya.

"Hyung" anak kecil itu berlari kecil lalu memeluk anak yang berada di belakang ayahnya.

"Ayah apa benar dia hyungku?" Ujarnya.

"Ah itu…..iya kookie sekarang punya hyung, kookie senang"

Pria itu cukup terkejut saat melihat putranya berlari dan memeluk taehyung tapi ia tetap mengontrol raut wajahnya.                       

Putranya itu mengangguk

"Iya ayah, kookie senang…..Hyung ayo tidur sama kookie"

"Tidak, Pelayan…..bawa jungkook kembali ke kamarnya"

wanita itu menjauhkan putranya dari anak itu.

"Tidak mau…..kookie mau sama hyung"

anak kecil bernama jungkook itu memberontak saat seorang pelayan menariknya.

"Biarkan mereka tidur dikamar yang sama" ujar Pria itu.

"Hanya untuk malam ini" bisiknya pada istrinya.

Wanita itu tak menjawab dan langsung berjalan menjauh.

Pria itu menatap istrinya yang berjalan menuju kamar lalu kembali menatap kedua putranya lagi.

"Taehyung-ah…..sekarang tinggal disini nanti kita akan bertemu ibu besok, sekarang temani dulu adikmu disini,

Antarkan mereka kekamar"

Pria itu meminta pelayan untuk mengantar kedua putranya ke kamar.

- Flashback On

Di ruangan ini seorang wanita dan pria sedang duduk berhadapan tanpa ada yang memulai pembicaraan. Wanita itu menyerahkan sebuah foto kepada pria itu.

                        

"Kau ingin memeras hartaku atau bagaimana? Sudah aku bilang dia bukan anakku"

"Dia anakmu….aku tak ada pikiran untuk memeras hartamu ataupun hal lain, aku hanya ingin kau mengakui dia sebagai anakmu.

Wanita itu mengeluarkan dua buah amplop dan memberikannya kepada pria itu,            

"Kumohon jaga dia….Waktuku tidak lama lagi...ini permintaan terakhirku kumohon."         

Wanita itu menangis memohon kepada pria yang berada dihadapannya.

Pria itu terdiam saat melihat kedua isi di dalam amplop itu…Tes DNA dan Hasil rekam medis. 

Ia menatap wanita itu lalu berjalan kearahnya dan memeluknya.                

"Aku akan menjaganya untukmu" Pria itu mengusap pipi wanita itu dan menatapnya, menyakinkan wanita itu bahwa ia bersungguh-sungguh.

"Aku berjanji"           

"Aku akan menjelaskan pada istriku untuk menerimanya"

"Terima kasih" hanya itu yang bisa wanita itu katakan.

              Ж Ж Ж Ж Ж Ж Ж Ж Ж Ж

09.00 PM KST - Seoul

Malam ini seoul sedang hujan deras tapi tak meruntuhkan keinginan wanita ini.                  

Malam ini ia membawa anaknya untuk bertemu ayahnya.

"Ibu kita mau kemana?" taehyung menatap ibunya yang terus berjalan.

"Kita akan bertemu ayahmu taehyung-ah" balas wanita itu tanpa menatap putranya dan masih terus berjalan.

Tak lama mereka berdua pun sampai dirumah yang menjadi tujuan wanita itu yang disambut oleh ayah dari putranya.

Wanita ini menatap putranya dengan tatapan sedih

"Taehyung-ah, mulai sekarang taehyung tinggal dengan ayah….taehyung senangkan"

Putranya menangguk lalu menatap pria yang ada di hadapannya dan membiarkan pria itu menggengam tangan taehyung.               

"Ibu tinggal disini jugakan" taehyung menatap ibunya.

Wanita itu menggeleng

"Ibu tidak tinggal disini, ibu akan mengunjungi taehyung nanti, Tolong jaga dia" wanita itu menatap pria itu.

"Ibu pergi dulu taehyung-ah" wanita ini perlahan berjalan menjauhi putranya

"Ibu...Ibu jangan pergi, Taehyung mau ikut ibu" Taehyung ingin mengejar ibu nya tapi di tahan oleh ayahnya.

"Lepaskan...Ibu" Taehyung menangis memanggil ibunya yang semakin menjauh.

"Maafkan ibu taehyung-ah…..ini untuk kebaikanmu" wanita itu berjalan dengan air mata berlinangan dipipinya.

- Flashback Off

             Ж Ж Ж Ж Ж Ж Ж Ж Ж Ж

5 Months Later

"Aku tak peduli bagaimana pun caranya, bunuh mereka berdua" wanita itu menutup sambungan telponnya secara sepihak.

"Cih…..kau masih saja menemui wanita penyakitan itu".

Ia melempar beberapa foto suaminya bersama wanita lain di meja riasnya.

"Sudah cukup bermain denganku, akanku buat kau dan juga putramu meninggalkan dunia ini".

03.00 PM KST – Seoul

"Hyung…..ayo cepat, nanti kita kehabisan cd gamenya" Jungkook berlari lebih dulu meninggalkan hyungnya dibelakang.

                    

"Jungkook-ah tunggu" Taehyung mengejar adiknya itu.

Untuk masalah game pasti adiknya ini paling cepat.

"Yah…kau ini sudah aku bilangkan jangan berlari seperti tadi, disini banyak kendaraan" Taehyung memarahi adiknya itu saat mereka sudah berada di depan toko yang menjual cd game yang jungkook inginkan.

Sedangkan yang dimarahi hanya merajuk dengan bibir yang dimajukan kedepan, ciri khas adiknya jika dimarahi seperti ini.

"Hahhhh…sudah jangan merajuk, ayo tadi kau bilang nanti cd game nya habis" Taehyung menarik tangan jungkook untuk masuk ke dalam toko.

Setelah membeli cd game yang di inginkan adiknya, mereka berdua pun berjalan ke halte bus terdekat untuk pulang.

Jangan heran mengapa mereka naik bus dan bukannya di jemput oleh supir keluarga seperti di drama-drama, mereka sengaja pulang dari gerbang belakang sekolah karna tak mau di jemput.

Karna jika mereka pulang seperti biasa, sesuai perintah ayahnya, mereka harus segera pulang dan supirnya pasti tidak akan mau mampir ke toko cd game tadi.

"Hyung ayo kita bertanding….siapa yang sampai di halte di seberang jalan itu, nanti akan memainkan game ini duluan"

Jungkook menatap hyungnya sebelum melanjutkan kata-katanya.

"Aku hitung sampai tiga,…..satu..,..dua".

"Aku tidak mau jungkook-ah terlalu berbaha--.."

"TIGA....Kau lambat hyung"

Belum sempat taehyung menyelesaikan kata-katanya, Jungkook sudah berlari duluan.

Jungkook berlari tanpa melihat ada sebuah mobil yang melaju kencang yang akan menghantamnya.

"Jungkook-ah"

Taehyung segera berlari mengejar jungkook dan mendorong tubuh jungkook ke tepi jalan, membuat mobil yang seharusnya mengenai jungkook menjadi menghantam dirinya.

"Hyung"

Taehyung tidak bisa mendengar apapun selain suara adiknya, perlahan taehyung kehilangan kesadarannya.

To Be Continue

avataravatar
Next chapter