17 EXB17

(MAAF, ISI SAYA GANTI KARENA KONTRAK BERMASALAH DAN WORK INI TIDAK BISA DIHAPUS)

.

.

.

©® https://www.gramedia.com/best-seller/trust-issue/

2. Hidup Terasa Sepi

Orang yang mengalami trust issue akan merasakan kesepian yang berarti. Meskipun dikelilingi oleh banyak orang, tetapi nyatanya kalian akan merasa sendiri dan sepi. Hal itu bisa terjadi karena kalian enggan untuk lebih terbuka pada orang sekitar. Kalian takut untuk bercerita mengenai masalah yang tengah dihadapi hingga akhirnya memendamnya sendiri.

Kalian merasa mampu untuk mengemban dan menopang masalah sendiri, tanpa bercerita ataupun meminta tolong pada orang lain. Hal itulah yang menyebabkan timbul di pemikiran bahwa kalian itu sendirian dan tidak ada yang bisa membantu masalah kalian. Padahal, pada hakikatnya, manusia merupakan makhluk sosial yang mana dalam menjalani hidup perlunya bersosialisasi dan berinteraksi terhadap sesama, saling membantu, dan sebagainya.

3. Merenggangnya Hubungan Antarsesama

Apabila kalian tak mudah percaya pada orang lain atau bahkan orang yang berada di sekitar kalian, orang-orang tersebut akan berpikir bahwa kehadiran mereka tidaklah dihargai hingga akhirnya timbullah kerenggangan hubungan di antara kalian.

Oleh sebab itu, perlu diingat bahwasannya terjalinnya suatu hubungan karena dilandaskan rasa percaya dan tentunya komunikasi yang kuat. Bilamana tak adanya rasa percaya antara satu sama lain, suatu hubungan akan mengalami kerenggangan. Pahitnya, lambat laun satu per satu orang-orang yang mengenal kalian ataupun orang di sekitar kalian, perlahan pergi meninggalkan.

Bagaimana Cara Mengatasi Trust Issue atau Masalah Kepercayaan?

Tak perlu khawatir karena semua masalah, tentu ada solusinya. Seperti penjelasan berikut ini mengenai cara mengatasi trust issue atau masalah kepercayaan terhadap orang lain.

1. Mencobalah untuk berkomunikasi.

Mulailah berkomunikasi layaknya orang pada umumnya. Orang yang mengalami trust issue tentu tetap melakukan komunikasi, hanya saja ia melakukannya dengan memberi sedikit sekat pada orang lain. Namun, cobalah untuk melakukannya dengan santai dan jangan berpikir bahwa orang tersebut akan bertindak jahat pada kalian.

2. Perlahan untuk terbuka dan bersikap jujur.

Kalian dapat menceritakan keluh kesah selama menghadapi trust issue bersama orang terdekat terlebih dahulu. Karena dengan begitu, perlahan kalian akan mendapatkan support system yang akan mendengarkan dan memberikan saran atas apa yang kalian keluhkan.

Akan tetapi, kalian harus menceritakan itu secara jujur. Jangan semata-mata hanya untuk mengetes kepercayaan seseorang. Tidak masalah, apabila tidak mau terbuka secara langsung, tetapi cobalah sedikit demi sedikit karena lambat laun akan terbiasa.

3. Belajar untuk percaya pada seseorang yang ada di sekitar.

Kalian harus yakin bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Semua manusia pasti memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, serta memiliki kesalahan. Tidak ada yang luput dari kesalahan.

Belajarlah untuk menerima dan percaya pada orang lain, minimal orang yang ada di sekitar kalian sendiri. Buanglah spekulasi bahwa orang tersebut akan mengecewakan, mengkhianati, atau menyakiti kita. Jangan sampai pikiran itu terus menguasai diri hingga masa tua kelak.

Ingat bahwa semua orang memiliki kemungkinan untuk mengecewakan dan dikecewakan, begitu pun dengan kita sendiri. Maka dari itu, jangan heran dan jangan takut bilamana meletakkan rasa percaya pada seseorang tidak dapat terhindar dari perasaan dikecewakan.

4. Belajar untuk memaafkan orang lain dan diri sendiri.

Saat dalam proses untuk memercayai kembali dan proses melupakan masa lampau akibat trust issue, ada satu yang penting yang terlewatkan, yakni memaafkan diri sendiri dan orang yang pernah terlibat. Manusia kerap sulit untuk keluar dari situasi dan kondisi yang kurang menenteramkan karena salah satunya belum memaafkan diri sendiri.

avataravatar
Next chapter