webnovel

Prolog

Kini seorang wanita berparas cantik, berkulit putih,rambut berwarna hitam pekat yang di gerai lurus dengan 2 jepit berwarna pink yang disilangkan di sisi kanan rambutnya, dengan memakai dress selutut lengan pendek,jam tangan pink dan gelang berwarna pink dengan bandol gembok kecil yang di tengahnya terdapat lubang kecil untuk kuncinya dan juga dengan memakai sepatu putih.

Ia sedang melihat pemandangan kota dari rooftop bangunan tinggi yang sekarang menjadi cafe terkenal. Hembusan angin menerpa wajahnya dan menerbangkan helaian rambutnya yang membuatnya menutup matanya, merasakan hembusan lembut angin sore. Selain angin sore yang menemaninya, ia juga ditemani oleh langit senja dan seorang laki laki yang berada didepannya.

Laki laki itu memakai celana jeans hitam dan hoodie putih. Laki laki itu tengah menatap wanita yang berada di depannya yang tengah menutup matanya merasakan hembusan angin yang menerpa wajahnya. Laki laki itu berstatus sebagai kekasih wanita yang berada di depannya selama kurang lebih 2 tahun.

"Mau pesen Ra? " Tanya laki laki itu yang bernama Bayu.

Bayu Anugroho adalah murid dari SMA Jati Jaya. Dia adalah seorang yang tampan, berbadan kekar, dan memiliki otak yang lumayan pintar. SMA Jati Jaya dan SMA Bima Sakti adalah sekolah milik kakeknya. Dia dengan Clara sudah berpacaran selama 2 tahun, sekarang dia dan Clara baru memasuki kelas 12 . Mereka tidak satu sekolah. Clara bersekolah di SMA Bima Sakti.

Clara yang merasa namanya terpanggil pun membuka matanya dan menatap bayu dengan mengangguk anggukkan kepalanya.

"Iya, udah laper soalnya" Ucap Clara dengan cengiran nya.

"Mba" Panggil Bayu pada waiters.

"Iya mas, mba. Mau pesan apa?" Ucap pelayan dengan ramah sambil memberikan buku menu kepada Bayu dan Clara.

"Saya steak ayam sama cola aja mba. Kalau kamu Ra? " Tanya Bayu.

"Hmm.. Aku.. Spaghetti pedas sama fruit punch aja" Jawab Clara sambil meng balikan buku menu tersebut kepada waiters.

"Saya ulangi lagi ya mba, mas. Steak ayam 1, spaghetti pedas 1, cola 1, sama fruit punch 1. Ada yang mau ditambah lagi? "

"Spaghetti nya jangan pedes pedes mba, standar aja" Ucap Bayu.

"Loh! Ih gak mau ah, yang pedes ajaa.. Jangan standar pedesnya.. Spaghetti nya harus pedes" Ucap Clara tak terima.

"Kamu lupa, kemarin kamu sakit perut. Sampe nangis nangis gara gara makan ramen?"

"Ishh.. Tapikan-"

"Pokoknya pedesnya standar aja"

"Tapi aku maunya pedes bangett" Rengek Clara.

"Standar aja Clara.. Nanti sakit perut lagii"

"Enggak bakal sakit perut kok.. " Ucap Clara sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

"Em.. Maaf mas, mbak. Jadi spaghetti nya gimana? Pedes banget apa standar? " Tanya waiters tersebut yang sedari tadi diam melihat pertengkaran antara 2 orang tersebut.

"Standar aja mba"

"Ohh yaud-"

"Pedes banget mba, jangan didengerin omongan nih curut" Ucap Clara dengan kesal sambil menunjuk wajah Bayu.

"Standar aja mba. Udah pokoknya sekarang mba nya pergi aja, spaghetti nya standar aja pedesnya. Dan tidak bisa di ganggu gugat" Ucap Bayu mengakhiri.

"Baik mas, mba. Saya pergi dulu. Permisi" Pamit pelayanan itu yang di angguki oleh Bayu. Sedangkan Clara, sedari tadi bibirnya sudah dimajukan beberapa senti dengan alis tertekuk.

"Aku maunya pedes Bayuu!! " Kesal Clara.

"Nanti perut kamu sakit"

"Tapi aku pengen! "

"Jangan sekarang, kapan kapan aja. Masa baru kemaren sakit terus tadi pagi udah sembuh, dan terus, sekarang mau makan pedes lagi? Kesehatan itu dijaga Clara.. Inget sakit kamuu.. Aku ngomong kayak gini ke kamu bukan berarti aku ngelarang kamu. Kamu boleh makan pedes. Boleh, aku ngga ngelarang. Tapi.. Jangan keseringan.. Sakit kamu aja belum sembuh, masa mau ditambahi lagi sakitnya gara gara makan pedes terus, emang kamu mau.. Hmm? " Ucap Bayu pada Clara yang kini tengah mengusap lembut pipi Clara.

"Jangan marah lagi ya? Senyum dong.. Jangan cemberut gitu.. Kapan kapan makan pedes lagi ya? " Ucap Bayu yang di angguki oleh Clara dengan senyum hangatnya.

"Gitu dong.. " Ucap Bayu sambil mengacak acak rambut Clara.

Beberapa menit kemudian pesanan mereka datang. Lalu pelayan tersebut menaruh makanan dan minuman di meja yang di tempati oleh Bayu dan juga Clara.

"Sayang" Panggil Bayu dengan nada serius.

"Iya.. " Jawab Clara dengan nada serius juga karena melihat tatapan Bayu.

"Gak jadi" Ucap Bayu dengan tawa jahilnya.

"Sinting! Gilanya mulai"

"Siapa yang kamu bilang gila?"

"Kamu"

"Oh.. Kamuu"

"Kamuu bukan akuu!! "

"Iya aku tauu, kamu kan? " Ucap Bayu sambil menahan tawanya.

"Serah, yang waras ngalah! Pusing bicara sama orang gila. Yang ada malah ketularan gila lagi! " Ucap Clara kesal.

"Ngambek? "

"Nggak, lagi marah aja"

"Ngambek sama marah itu sama aja tolol"

"APA KAMU BILANG!! KAMU NGATAIN AKU TOLOL?! KAMU TUH YANG TOLOL SETOLOL TOLOLNYA!" Ucap Clara kesal.

" Westt... Santai mba santaii ngga usah ngegas.." Ucap Bayu tak henti hentinya menggoda Clara.

"Tau ah, serah"

"Ututuu.. Ada yang ngambek nih yee.."

"Bacot"

"Ututu.. Sayang.. Jangan ngambek dong" Ucap Bayu , Lalu ia berjalan menghampiri Clara dan berjongkok di depannya.

Clara yang melihat itupun langsung membuang mukanya supaya tidak bertatapan dengan Bayu karna rasa kesalnya. Bagaimana bisa seorang pacar mengatainya tolol?

"Jangan ngambek dong.. " Ucap Bayu dengan lembut. Lalu Bayu mengambil benda yang berada di saku celananya dan memperlihatkannya di depan Clara. Clara yang melihat itupun matanya langsung berbinar.

"Wahh... Bagus banget.. " Seru Clara ketika melihat kalung dengan liontin nya yang berbentuk kupu kupu dengan ukiran berlambang C di tengahnya.

"Nih buat kamu sayang, jangan ngambek lagi ya, dedek Bayu gk kuat liatnya" Ucap Bayu dramatis.

"Ih, kamu apaan sih, geli tau"

"Yaudah sini aku pakekin" Ucap Bayu. Ia lalu berjalan menuju kebelakang Clara untuk memasangkan kalung pemberiannya.

Clara lalu menyibak rambutnya agar Bayu dapat memasangkannya. Bayu lalu membuka pengait kalung itu dan melingkarkan nya di leher Clara.

"Cantik" Ucap Bayu ketika melihat Clara memakai kalung pemberiannya.

"Makasih.." Ucap Clara.

"Sama sama sayang "

"Jangan dihilangin, itu kalung pemberian dari mama"

"Siap boss"

            ༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶

Bayu kini tengah mengantar Clara pulang ke rumahnya. Karna hari sudah mulai malam di tambah lagi udara dinginnya malam.

"Nggak mampir dulu ? " Tanya Clara yang sudah sampai di depan rumahnya.

"Enggak , mama aku udah cariin dari tadi"

"Oh, yaudah. Aku masuk dulu ya.." Pamit Clara.

Cup.

Bayu mencium singkat kening Clara. Clara yang merasakan itupun hanya bisa mematung. Padahal selama 2 tahun ini, Bayu sering menciun kening Clara.

"Dada.. " Ucap Bayu yang membuat Clara tersadar dari pikirannya.

"Dada " Balas Clara sambil melambai lambaikan tangannya. Mobil Bayu lalu melaju meninggalkan rumah Clara.

             ༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶

Kini Clara sedang berada di dalam kamarnya. Setelah Bayu mengantarnya pulang, Clara langsung membersihkan badannya dan mengganti bajunya dengan baju tidurnya.

Setelah mengganti baju tidurnya, Clara langsung menghempaskan tubuhnya di atas ranjang miliknya.

"Gue bingung sama hidup gue sendiri" Gumam Clara.

"Mama sama Papa gk pernah ada waktu buat Clara, mereka selalu mentingin pekerjaan mereka dari pada diri gue. Gue tau mereka kerja juga buat gue, tapi apa ngga ada waktu sedikit pun untuk kumpul bareng. Dari kecil sampe sekarang gue ngga pernah tuh ngerasain kayak gitu"

"Apalagi sekarang gue pacaran sama Bayu, hidup gue nggak tenang. Seakan akan gue disini itu orang jahat dan ngga punya tujuan hidup. Gue udah jahat banget sama Bayu. Gue ngga pantes sama dia. Dia orangnya baik,ngga kayak gue"

"Kenapa sih, Bayu mesti dateng di hidup gue. Gue gk bisa lama lama drama di depan dia. Gue capek!! Bayu pasti benci banget sama gue kalau dia tau kalau gue selama 2 tahun ini gue ngga pernah ada perasaan sama dia "

Flashback on.

"Clara, pliss.. Gue suka sama lo, gue sayang sama lo, gue cinta sama lo. Tolong ngertiin perasaan gue, lo mau kan jadi pacar gue? " Ucap Bayu memohon.

"Gue udah bilang beberapa kali sama lo, gue gk mau Bayu.. Plis, jangan paksa gue" Ucap Clara.

Bayu memang sudah lama suka dengan Clara sejak SMP, tetapi Bayu enggan untuk mengungkapkannya. Hingga suatu hari ketika ia sudah menginjak kelas 10 ia baru berani mengungkapkan isi hatinya dan menembaknya secara langsung. Tetapi Clara menolaknya. Bayu yang mendengar jawaban Clara pun tidak memperdulikannya. Hingga ia sudah beberapa kali menyatakan perasaannya kepada Clara dan beberapa kali juga ia di tolak mentah mentah oleh Clara.

"Tapi ra.. Gue bener bener sayang, cinta, suka sama lo ra.. "

"Maaf Bay, gue gk bisa Terima cinta lo"

"Kenapa Ra? Apa gue punya salah sama lo? "

"Lo nggak ada salah apapun sama gue"

"Terus kenapa lo nolak gue? "

"Gue gk mau kejadian lama terulang lagi Bay. Plis ngertiin gue"

"Gue nggak bakal ninggalin lo kayak Ronald ninggalin lo Ra.. "

Ronald Bramasta Agajaya.

Ia adalah cinta pertama dari seorang Clara Erinska Salsabila. Mereka sudah berpacaran mulai dari mereka berumur 6 tahun sampai mereka kelas 7 SMP. Yaps, mereka cinta monyet. Tetapi entah mengapa Ronald tiba tiba menghilang tanpa kabar.Semua informasi tentang Ronald, keluarga Ronald dan semua yang berhubungan dengan Ronald seakan lenyap. Seperti tak ada sejarah tentang Ronald di dunia. Clara menangis karna tak dapat kabar tentang Ronald. Clara menunggu Ronald bertahun tahun. Ia sangat kecewa dengan Ronald, hingga ia tak percaya lagi dengan laki laki. Dan di situlah Clara mulai menutup hatinya hingga saat ini.

"Plis Bay.. Jangan paksa gue.. Gue mohon" Lirih Clara dengan mata yang sudah berkaca kaca.

"Tapi gue mohon Ra.. Beri gue kesempatan untuk gue di hati lo.. "

"Gue gk mau Bay.. Pliss.. Jangan paksa gue, tolong.. Plis... Gue mohon sama lo, tolong ngertiin gue. Gue udah trauma.. Gue trauma Bay.. " Lirih Clara dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.

"Oh.. Oke" Ucap Bayu. Lalu ia langsung pergi dari hadapan Clara tanpa mengucapkan sepatah dia patah kata pada Clara..

             ༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶

Kini Clara sedang berada di balkon kamarnya. Ia sedang menatap bintang bintang yang bertebaran di langit malam.

Tringg!! Tringg!!

Suara ponsel Clara berbunyi yang berada di atas meja didepannya. Ia lalu mengambil ponsel tersebut.

+62854631××××××

Ketika membuka ponselnya, nomor yang tak di kenal tertera di dalamnya. Namun ia tetap saja mengangkat telfon itu, siapa tau itu penting.

"Hallo? Siapa? "

"Hallo nak Clara.. Ini Tante Kiran, mamanya Bayu.. "

"Oh, Tante Kiran, ada apa tante? "

"Tolong kamu ke rumah sekarang Nak Clara.. Bayu.. Bayu.. Hiks.. "

" Kenapa tante.. Bayu kenapa? Ta.. Tante kok nangis? "

"Ba.. Bayu mau minum racun tikus nak Clara.. "

Clara yang mendengar itu pun langsung menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang di lakukan oleh Bayu.

"Cla.. Clara ke rumah tante sekarang, Tunggu Clara tante, cegah Bayu sebelum Calra sampai di rumah tante"

Tut.. Tut..

Clara lalu memutuskan panggilan itu secara sepihak. Ia lalu langsung bergegas turun ke bawah dan menuju rumah Bayu dengan mobil yang di antar oleh pak Wawan. Sopir Clara.

Mobil Clara melaju dengan kecepatan maksimal. Dan untung saja jalanan malam ini tidak terlalu padat. Beberapa menit kemudian, mobil yang di tumpangi Clara sudah sampai di depan rumah yang begitu megah.

Dia langsung masuk ke dalam rumah Bayu tanpa permisi. Setelah masuk, ia langsung mencari kamar Bayu, sebelum ia membuka kamar yang berada di lantai bawah. Ia mendengar ada teriakan dan tangisan seorang perempuan yang berada di lantai atas. Dengan segera, Clara langsung menaiki tangga menuju ke kamar Bayu.

Setelah sampai di kamar Bayu, yang pertama kali Clara lihat adalah Bayu sedang memegang racun tikus yang akan di minumnya di tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya memegang pisau yang di arahkan kepada Tante Kiran yang sedang mencoba untuk menghentikan anaknya.

"BAYU!! LO GILA!! "Sentak Clara.

" NGAPAIN LO KESINI?!"

"GILA LO BAY! BUANG NGGA?! "

"APA!! LO YANG UDAH BUAT GUE GILA!! LO UDAH NOLAK GUE BERKALI KALI!! LO NGGAK PERNAH NGERTIIN PERASAAN GUE!! "Bentak Bayu.

" SEMUA BISA DI BICARAIN BAIK BAIK BAY, NGGA KAYAK GINI CARANYA "

"GUE NGGA PEDULI, YANG HARUS LO TAU, GUE CINTA SAMA LO, GUE SAYANG SAMA LO"

"TERUS, DENGAN CARA KAYAK GINI, LO BISA DAPETIN GUE? GITU? MIKIR BAY.. MIKIR.. DISINI MASIH ADA MAMA LO! LO LIAT MAMA LO, DIA NANGIS LIAT LO KAYAK GINI, APA LO NGGAK KASIAN SAMA MAMA LO? APA LO NGGAK KASIAN? MAMA LO NGELAHIRIN LO BIAR JADI ANAK YANG BERGUNA, BUKAN KAYAK GINI. CUMAN GARA GARA CINTA LO BERTEPUK SEBELAH TANGAN LO BAKALAN BUNUH DIRI? GITU? LO ITU CHILDISH TAU NGGAK?!" Ucap Clara. Sedangkan Bayu, ia hanya terdiam mencerna setiap perkataan Clara tadi.

"GUE NGGA PEDULI?! " Ucap Bayu. Ia lalu mendaratkan sebotol racun itu ke dalam mulutnya. Sebelum benar benar menyentuh mulutnya, botol itu langsung terjatuh kala sebuah sentakan dari tangan Clara yang membuat botol itu terjatuh.

"LO TUH BENER BENER GILA TAU NGGAK SIH?! GUE NGGA HABIS PIKIR SAMA JALAN PIKIRAN LO?!" Ucap Clara sambil menggeleng geleng kan kepalanya menatap Bayu.

"ANJING!! LO MAU JADI PACAR GUE APA GUE BUNUH DIRI!! " Ancam Bayu yang kini sudah mengarahkan pisaunya di lehernya.

"BAY LO-"

"LO MAU JADI PACAR GUE ATAU GUE BUNUH DIRI!! " Ancam Bayu lagi dengan meninggikan suaranya.

"LO-"

"GUE BILANG JADI PACAR GUE ATAU GUE BUNUH DIRI! " Bentak Bayu.

Sedangkan Clara, ia hanya diam. Ia tak bisa berkata apa apa. Mulutnya kelu hanya untuk mengeluarkan satu kata saja. Ia ingin menerima Bayu sebagai pacarnya agar Bayu tak bunuh diri, tetapi disisi lain, ia tak ingin menerima ajakan Bayu untuk menjadi pacarnya karna ia tak memiliki perasaan apapun kepada Bayu.

"Ya" Jawab Clara dengan keputusan yang amat sangat berat.

Bayu yang mendengar itu pun langsung membuang pisau tersebut dan langsung memeluk Clara.

"Makasih Ra.. Lo udah selametin nyawa gue, gue janji gue nggak akan nyakitin lo Ra.. Makasih banyak" Ucap Bayu, lalu ia melepas pelukannya dan mencium kening milik Clara. Clara yang melihat itupun sempat terkejut, tetapi ia segera menutupinya. Ia lalu membalasnya dengan senyuman paksa kepada Bayu.

Flashback off.

Clara lalu mengambil ponselnya yang berada di sampingnya. Ia membuka galeri dan melihat foto dirinya bersama Ronald yang sedang bercanda tawa ketika ia da Ronald tengah berada di taman kota. Clara lalu tersenyum getir mengingat kebersamaannya dengan Ronald dulu.

"Kenapa lo pergi? "

"Lo sekarang dimana? Gue kangen sama lo, tapi di sisi lain gue juga kecewa sama lo. Karna lo tiba tiba pergi tanpa alasan." Lirih Clara dengan menyeka air matanya yang entah mulai kapan terjatuh.

Lalu ia manaruh ponselnya di atas nakas, setelah itu ia membaringkan tubuhnya di atas ranjang dan menarik selimutnya untuk tidur. Perlahan lahan matanya mulai terpejam dan membawanya menuju alam mimpi.

             ༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶

Keesokan harinya, Clara sedang sarapan pagi sendiri, dia di rumah besar nan mewahnya hanya berpenghuni 3 orang. Clara, Bi Sustri, dan pak Wawan.

Selesai sarapan ia langsung menaiki mobilnya menuju ke sekolah.Perjalanan dari sekolah menuju rumahnya menyita waktu 15 menit. Sesampainya di sekolah ia langsung menuju kelasnya. Kelas 12 IPS 3.

Saat memasuki kelas disana terdapat beberapa temannya dan yang lainnya masih belum datang atau ke kantin.

"PAGI CLARA.. " Ucap Nadia yang baru saja datang dari balik pintu kelas.

Nadia Aurel Refiandra. Teman sekaligus sahabat Clara dari mulai SMP sampai SMA kelas 12 ini. Dia cantik,kulitnya putih kayak bule, tinggi tubuhnya sama kayak Clara, rambutnya itu cuman sebahu agak panjang, dia juga ramah, orangnya asik, periang. Tapi kekurangan dia otaknya agak gesrek + lemot dan kalau bicara gk pernah biasa, suaranya persis toa sekolah.

"Aduuh.. Baru masuk juga, udah bikin telinga gue copot. Suara lo kayak toa sekolah tau nggak" Dengus Clara. Lalu ia berjalan menuju bangkunya dan langsung duduk . Sedangkan Nadia, mulutnya sudah berkomat kamit, entah hewan apa saja yang sudah Nadia absen pagi ini. Nadia yang melihat Clara yang sudah terduduk di bangkunya langsung menghampiri Clara dan duduk di sebelahnya.

"Mau copot.. Mana.. Kok bisa sih.. Nanti lo gk punya telinga gimana? " Panik Nadia dengan memperhatikan telinga Clara. Clara yang mendengar itupun langsung menepuk jidatnya. Bagaimana bisa pagi pagi begini otaknya sudah gesrek.

"Telinga lo gk copot gini Clar"

"Emang gk copot telinga gue Nadia.. " Geram Clara.

"Lha, katanya tadi mau copot, gimana sih gk jelas tau nggak. Tadi ngomong copot sekarang katanya gk copot" Kesal Clara.

"Udah ah, males gue ngomong sama lo"

"Yaud-" Ucapan Nadia terpotong kala mendengar teriakan dari orang yang baru saja memunculkan dirinya dari balik pintu.

"HALLO GUYYSSS, GOOD MORNING" Teriak Lisa yang tak kalah nyaring dari Nadia.

Lisa Ammara Nadine. Teman sekaligus sahabat Clara dan juga Nadia. Mereka sudah bersahabat dari mulai memasuki SMA. Mereka sempat terpisah kelas waktu kelas 11 . Dia cantik, punya lesung pipi dalem banget sampe manisnya kelewatan, kulitnya putih, rambutnya panjang tapi yang bawah rambutnya curly dan yang atas itu lurus. Dia itu pinter dan dia juga selebgram.

"Ngapain lo berdua, mukanya pagi pagi udah di tekuk " Ucap Lisa yang tidak direspon oleh keduanya.

"Idih.. Pada budek semua nih" Ucap Lisa lagi sambil menjatuhkan bokongnya dibangkunya yang berada di depan Clara dan juga Lisa.

"Kalian it-"

"Pagi anak anak"

______________________________________________

༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶

Hai teman teman oembaca cerita akuu...

Kenalin, aku Lita.. ini cerita pertama aku di WEBNOVEL..

semoga kalian suka ya..

Maaf kalau ada yang ganjal atau gak jelas..

babayy mantemann

litaprilyacreators' thoughts
Next chapter