12 The Unknown

'hhmm...?' heri membuka ponsel kemudian memeriksa pesan tersebut.

Dari : +???-??-?????

F9MgA4ZA0qd29M560anftljuy4UpMBwgi3V/WlnxeeFg1n+vQj8tDvFN54+yR/H4zCfQHp4RiUvWVtz57pfTMkjM4Il55feI55jL0eweWfCG7jO8Vb3L6iHAWXaRM+5RhwKAeflxm7l4zhKXtOrHnxUHHSGl+VEk4cYSKxPPQTLM4THdoJ7B0JQYxrFFjwSzRNvqcT/KlRgYxZ8lUB2tQQZ19yd4RTpboSAAHw/1uP3TdFhN6zEpwd2/wMgDE4Oajq56KmKC7XbwsfHmK16A3j3i+VZ2UA4Pkd4JyzWbT/RkpVYGW4jncwBkBxpfBKM8SqaBlV7bvj2ABrke7ruYOPgKRassJGh/X9kVMqSTbnhofXlF7NMOVJNJ4rXUh8dzwEDOFPtObGf7UbuMAeCbgY3J7gQ7Rkp/5tcl8LGzpVZmT8kkIVJD44pw5IkEuFkwYIxsVEnSNmwSGee70BZwN8ojE33L69s1k5ILztrp1ZTvP+UXIXUob03HA1pGEvH3Uy/3rOmV6HD1ZBfIbA09m91u58rwr0EoLsxWZ5fUZngN49UsCneZMuEGZZol9HEprrE/HKcTNlEYKjcTK1M2BEbpZnMZ8lNLBSy/H5OKChdjQgn/J5stZ5LRWlWKHFCl

heri menggaruk kepalanya, kemudian menghabiskan sisa minuman yang ia beli. kembali mengenakan VR.

saat ia kembali, terlihat jendela menu terbuka, layar yang ia lihat terfokus ke jendela tersebut.

[Please complete this form to able continue the game.]

Name :

Driver's license :

Name on account :

Bank name :

Bank code :

Account number :

Re-enter account number :

ia melepaskan lagi VRnya, mencari buku tabungan, membuka setiap laci dan almari di kamarnya, 20 menit kemudian ia menemukan buku itu terselip diantara koleksi majalah dewasanya.

'lah, kok bisa bisanya terselip disini.' menepok jidatnya. sambil terkekeh. setelah itu dia mengisi formnya. setelah selesai ia mendapatkan pesan di telepon genggamnya, namun ia tidak mengetahuinya karena telepon itu diaktifkan mode senyap.

ia melanjutkan permainannya. hari masih gelap didalam dunia eternal online, walaupun lolos dari orang yang membuntutinya heri masih tetap was was. pria itu membawa semua barang barangnya dan pergi meninggalkan penginapan lewat pintu belakang.

berjalan melewati pagar, menuju sebuah gang, penginapan itu berada di dekat bangunan tinggi berlantai lima, heri mendongak, lalu menengkok kekiri dan kanan, tak ada siapapun, berbelok kekiri, menyusuri gang, terlihat beberapa kali hewan pengerat melintas.

setelah keluar dari gang yang tembus ke jalan utama, cahaya lampu jalan cukup menyilaukan sesaat untuknya, ia berjalan masuk membaur dengan orang orang yang melintas di jalan. walau bulan sudah berada tepat diatas kepala. namun jalanan ini ramai sekali. banyak pedagang di tepi jalan, dan kerumunan orang berjalan terlihat beberapa robot diantara kerumunan, suara desingan serta asap keluar dari benda mekanik tersebut ketika bergerak, tak hanya itu celotehan dan teriakan, para pedangang mengisi setiap jengkal area jalan.

Heri hendak mengikuti arus jalan, namun ia melihat seseorang yang membuntutinya berada disebrang, mereka berdua saling pandang tapi heri tak bisa melihat dengan jelas wajah orang itu. mengetahui ia terlihat, sosok itu sedikit terkejut lalu bergerak mundur, berbalik arah. heri berjalan cepat mencoba mengejarnya membuat beberapa orang marah. sosok itu pergi menuju sebuah gang. heri mengejarnya, ketika orang itu masuk ke dalam gang dan heri mengikutinya.

"Hoi, tunggu..!" karakter heri berteriak. sosok itu menengok kebelakang sebentar sambil berlari, ia belok kanan, langkah heri terlalu cepat, pria itu terpeleset, bangun menuju gang yang sama, melewati gang tersevut lalu keluar ke jalan utama lagi, tapi seseorang itu sudah menghilang.

'ah, anjir... bisa bisanya terpleset.'

dilain tempat, Hans terduduk lemas dengan air mata yang mengering dikedua pipinya, didepan pria itu terdapat kepala istrinya tanpa bola mata dan mulut menganga terdapat luka sayatan horizontal di dahinya. tak hanya itu seluruh rombongan yang bersama dirinya lenyap.

beberapa jam sebelumnya...

"Sir.. sir... tawanan kita hilang."

"Apa!?" Hans geram, ia melihat pasukkannya terpojok, 'kenapa ini bisa terjadi.' gumamnya, "sudah, kita tidak usah pikirkan tahanan itu, terpenting sekarang kalah kan orang orang ini."

teriakan demi teriakan keluar dari pasukkan yang dibawa oleh hans, ia tau ia sudah terpojok, kekuatan musuh lebih kuat dari rombongannya. beberapa dari mereka bahkan ada yang melarikan diri. pria itu berusaha tenang dan mengendalikan pertempuran. tiba tiba sebuah lingkaran sihir berada diatas daerah terdebut. percikan petir keluar darinya, kemudian setitik cahaya muncul ditengahnya lalu berubah menjadi sebuah pilar cahaya selama beberapa detik. terdengar bunyi ledakan yang dasyat, membuat semua burung yang hinggap terbang menjauh dari area tersebut. gelombang kejutnya membuat seluruh pohon dihutan bergerak. ketika cahaya itu hilang, sebuah lingkarang kosong terbentuk, dengan pohon pohon tumbang disekitarnya. area pertempuran itu lenyap, tak ada mayat, gerobak pohon, jalan dan lainnya semuanya bersih hanya satu orang yang selamat.

"well, well.. beruntung sekali kau bisa menahan serangan tersebut." ucap salah seorang dari pengepung.

"Siapa kau!"

"kau tidak perlu tau siapa kami." pria itu membalasnya dengan ketus.

"Kaparat ka-u." hans terpental kebelakang, ia berteriak kesakitan. sebuah panah menembus pundak pria itu.

salah satu dari mereka mendekati hans yang terduduk diantara dua pohon yang tumbang. menancapkan pedang yang ia ambil dari prajurit yang kabur dan telah dibunuhnya.

"Jika orang itu tidak memerintahkan menyisahkanmu, mungkin aku tidak usah capek capek untuk membawa ini. pria itu menaruh sebuah kantong didepan hans.

wajah ketua cabang tersebut merah, tatapannya nanar. ia berusaha untuk menggerakkan tubuhnya namun gagal bahkan untuk berucap pu tidak bisa. pria didepannya berdiri dan pergi meninggalkan hans, ia melihat lima orang yang berdiri melihatnya dengan tatapan merendahkan.

'keparat, bangsat, anjing...' dan sumpah serapah yang lainnya tertahan di kerongkongan pria itu. ketika ia berhasil menggerakkan tubuhnya, ia kemudian berdiri, tapi orang orang itu sudah menghilang dari pandangannya.

hans kemudian mengambil kantong, dan membukanya.

ketika melihat isi dari kantong itu dia mematung, tangannya bergetar. kakinya lemas tumpuannya goyah, ia terjatuh dan menangis sejadi jadinya, sambil memeluk isi kantong tersebut.

disebuah ruangan, didunia nyata.

"apakah semuanya sudah siap?"

"ya semuanya sudah siap. tinggal tunggu waktu yang tepat untuk melaksanakannya"

"bagaimana dengan pemerintah dunia, kudengar ada beberapa dari mereka yang kurang menyetujui rencana ini."

"lah, hanya kurang setuju kan. kita tinggal kasih mereka sesuatu yang bernilai juga nanti mereka berubah pikiran."

semua orang mengangguk.

"siapa saja orang orang yang tertnjuk?"

"sebentar, aku buka filenya." kemudian sebuah layar besar menyala dan menampilkan beberapa jendela menu yang berisi gambar wajah orang dan identitasnya.

"wew.. cukup banyak juga ya, sekarang bagaimana keadaan mereka?"

"beberapa dari mereka ada yang sudah mendapat masalah di EO, salah satu player yang paling menonjol bernama Plat-X, player itu sudah memicu misi perbudakan yang seharusnya ia ambil ketika level tiga puluh, dan akibatnya karakter itu sekarang berlevel dua puluh enam. meminpin sementara karakter berlevel paling tinggi. jik-a"

"cukup. ada yang tau kenapa orang ini bisa memicu terjadinya misi tersebut?"

"itu adalah sebuah kesalahan program, yang membuat karakter itu terpanggil ke tempat grass village. dari Victoria Nation"

"hoh.. siapa pengurus Victoria?"

"si BB."

pria itu melirik wanita bergaun hitam, dengan sebuah pin kupu kupu di dada sebelah kiri, "Baiklah hanya satu orang kan?"

"Benar."

"Ya sudah, kau boleh pergi."

orang itu menunduk dan pergi meninggalkan tempat tersebut. ketika pintu tertutup, semua orang memandang BB.

"Jadi.. kau sudah memilih pionmu." ucap pria tadi sambil menyulut rokok.

wanita itu tersenyum, menatapnya. pria itu mengembuskan asap rokok keatas.

"well... percaya diri yang sangat tinggi sekali, semoga beruntung."

avataravatar
Next chapter