1 Prolog

Dunia ini penuh sandiwara, begitu katanya. Kita semua pandai bersandiwara, bukan? Mahir bermain peran, mengelak, hingga berbohong.

Aku mengamati setiap sandiwara, aku tahu siapa yang benar-benar tulus dan jujur, aku juga tahu siapa yang sedang bersandiwara.

Tapi, sandiwara yang kau lakukan sangatlah apik. Kaulah aktor sebaik-baiknya aktor.

Kau, sama sekali tak dapat terjamah olehku. Saat memerankan tokoh lain, pribadimu benar-benar hilang. Aku tak hanya sulit membacanya, bahkan aku juga tak bisa melihatnya.

Perlahan, aku coba menyentuh pikiranmu, hingga akhirnya aku dapat membaca, bahkan mengontrolmu.

Membaca isi otakmu hanyalah sebuah misi. Maafkan aku, jika misi ini membuatmu risih. Tolong, jangan pernah membenciku atas misi ini. Percayalah, misi ini tidak hanya menguntungkanku, tapi juga kebaikan untukmu.

Oh tidak, ini terlalu jauh. Aku tak bermaksud untuk menyentuhmu terlalu dalam. Aku hanya ingin menyentuh logikamu, tapi kamu tersentuh sampai ke hati.

Aku tak mengharapkanmu jatuh hati padaku, tapi aku juga tak ingin kamu membenciku. Namun, jika aku hanya dapat membiarkan satu rasa yang tumbuh, aku akan membiarkan rasa cinta itu yang tumbuh.

Aku berpikir keras, apakah aku juga mencintaimu? Jika tidak, mengapa aku sepeduli ini? Bahkan hingga misi ini telah usai.

Aku biarkan diriku tenggelam bersama pikiranku.

Tanpa aku sadari, aku tak mampu lagi mengontrol logikamu. Kini, kaulah yang memegang kendali atas diriku, mulai dari logika hingga ke dalam hatiku.

Aku tak hanya membiarkanmu mencintaiku, tapi juga membiarkanku mencintaimu.

Aku mencintaimu.

Aku mencintaimu saat kau tak sedang bermain peran, saat kau tak sedang bersandiwara, saat kau adalah dirimu sendiri, bukan tokoh-tokoh lainnya.

Aku tak peduli jika ada gadis lain yang mencintai sandiwaramu, aku juga tak peduli jika tokoh yang kamu perankan mencintai gadis lain. Aku hanya peduli, kamu dan kenyataanmu yang mencintaiku.

Aku harap, tak ada orang yang tersakiti atas perasaan ini.

Jakarta, 10 Maret 2012

Natya

avataravatar
Next chapter