3 ch-el03_Kota Fengmo

"Apa benar, kotanya berada di dalam hutan ini"? batin Wei yu.

"Aih, apa yang ku fikirkan tidak mungkin senior Ying sui berbohong." Wei yu berbisik pelan, sambil menggelengkan kepala untuk mengusir fikiran anehnya.

"Aneh sekali kenapa hutan di sini mati semua?" gumam Wei lu.

"O,o,o,o. Es batu lu aku bisa mendengar suaramu." Jawab Ying kongshi.

Karena memang dari tadi Ying kongshi diam-diam berjalan di dekat Wei lu.

"Biar aku jelaskan, ehem begini ceritanya."

Ying kongshi menceritakan asal usul kenapa hutan yang mereka masuki mati semua?

Ternyata dulu ada sebuah klan, yang bernama klan yao. Klan mereka secara turun temurun tinggal di hutan untuk memperkuat segel formasi array yang mengurung seorang anak raja iblis di dalam goa yang berada di sebelah timur hutan mati. Akibat kekuatan besar dari anak raja iblis, hutan yang dulunya Indah sekarang menjadi hutan mati yang gersang.

"Es batu lu, ey! apa kau mau tau bagaimana keadaan anak raja iblis itu sekarang?" Ying kongshi mempercepat langkahnya untuk mensejajarkan jalannya dengan Wei lu.

Wei lu menjawab dengan anggukan nya tanpa ekspresi.

"Ah, aku kira kau tidak mendengarkan ceritaku ternyata kau juga pendengar yang baik ya." ucap Ying kongshi sambil menepuk pundak Wei lu.

"Walaupun ada sedikit yang kurang." Ying kongshi berjalan ke depan Wei lu.

"Apa yang mau kau la-."

"Eeeeeeeeee, nah ini yang kurang." Jawab Ying kongshi sambil menarik kedua sudut bibir Wei lu membentuk senyum.

"Le-passss." ucap Wei lu sambil memelototi Ying kongshi.

"Hahaha, begini lebih bagus senyum itu harus di pakai jangan di abaikan."

Ying kongshi masih belum melepaskan tangannya di bibir Wei lu, Wei lu mengepalkan tangannya. Kemudian menggunakan tapak tangannya dia mendorong Ying kongshi sampai mundur cukup jauh.

"Menarik." Gumam Ying kongshi tersenyum kecil.

"Ugh, es batu lu kau cukup kuat juga ya." ucap Ying kongshi bersandiwara kesakitan sambil mengelus dadanya pelan.

Ying kongshi berjalan menghampiri Wei lu lagi.

"Ah, es batu lu tidak asik begitu saja sudah emosi." ucap Ying kongshi sambil tertawa kecil.

Wei lu menatap Ying kongshi geram dengan ekspresi datarnya.

"Jangan menatapku seperti itu, baiklah aku tidak mengganggu mu lagi kali ini, tapi tau kalau berikut-berikutnya." Ying kongshi terkekeh sambil mengangkat kedua bahunya.

"Bagaimana kalau aku melanjutkan cerita tentang anak raja iblis tadi?" tanya Ying kongshi sambil tersenyum semanis mungkin untuk membuat Wei lu tenang.

Wei lu berusaha tenang dan berjalan mendahului Ying kongshi sambil mendengarkan Ying kongshi bercerita.

"Menurut penduduk kota yang berada di sini, ada salah satu klan yang ingin membunuh anak raja iblis dengan menghancurkan segel formasi array mereka masuk ke dalam goa. Bukannya berhasil membunuh malah mereka yang terbunuh oleh kekuatan besar anak raja iblis, dan hasilnya anak raja iblis bebas. Sampai sekarang klan yao masih mencari keberadaan anak raja iblis tapi tetap tidak bisa di temukan."

Wei lu yang mendengar cerita Ying kongshi menjadi penasaran sebesar apa kekuatan anak raja iblis? Sampai membuat orang yang berada di dekatnya terbunuh.

Setelah cukup lama berjalan Wei lu dan Wei yu, membulatkan matanya terkejut mereka melihat sebuah kota yang sangat ramai berada di tengah-tengah hutan mati.

Wei lu memperhatikan sekelilingnya, dia menemukan papan nama yang berada di gerbang kota.

"Kota fengmo, gunung kematian. Benua danzou." Wei yu berbisik pelan.

Wei lu berfikir ternyata perjalanan mereka sudah sejauh ini, sampai membawa mereka ke benua asing yang mereka tidak ketahui.

Wei lu cepat-cepat mengubah ekspresinya menjadi tenang Kemudian kembali mengikuti Ying sui memasuki kota.

Sore hari ini keadaan kota fengmo memang cukup ramai dari biasanya.

Ying sui memberitahukan bahwa memang setiap tahun akan mengadakan festival tukar menukar barang antara semua pedagang baik pedagang biasa maupun pedagang yang menjual kebutuhan cultivator.

Saat mereka semua berjalan di tengah-tengah keramaian, seakan waktu berhenti. Semua pengunjung yang disibukkan dengan urusan masing-masing,

Jadi terhenti. Semua pengunjung menatap ke arah Wei lu bersamaan.

Semua pengunjung di buat terkagum-kagum, mereka merasa seakan sedang memandang seorang dewa yang turun dari langit.

Walau pun Wei lu masih kecil tapi tetap tidak bisa di tutupi Pesona yang di pancarkan Wei lu. Membuat semua pengunjung merasakan ketentraman hati hanya dengan memandang wajah Wei lu, di bantu dengan rambut putih panjangnya yang berkibar-kibar membuat Wei lu beda dari yang lainnya.

"Ibu aku mau dia, aku sudah tidak mau permen." Tunjuk anak salah satu pengunjung ke arah Wei lu dengan mata berbinar.

"EHEM!" Ying sui memecah keheningan.

Dia mengibaskan tangannya menyuruh semua orang kembali ke aktivitas masing-masing. Seakan sadar semua orang tidak berani lagi memandang Wei lu, mereka semua menurut karena baru sadar ternyata orang yang mereka pandang datang bersama ketua sekte terbesar aliran netral di benua danzou, Ying sui.

Ying sui membawa Wei yu dan Wei lu menemui wali kota, kota fengmo.

"Ah, begitu berarti nona yu dan tuan muda lu ingin membeli kediaman di kota ini?" tanya Fei yi wali kota, kota fengmo.

"Iya senior, apakah masih ada?" tanya Wei yu cemas.

"Ada, ada nona tenang saja, mari saya antar melihat kediamannya." ucap Fei yi panik.

Fei yi takut menyinggung Wei yu karena tau siapa orang yang sedang bersama Wei yu.

" Bagaimana nona, apakah nona menyukai kediaman ini?" tanya Fei yi.

Sebelum menjawab pertanyaan Fei yi, Wei yu mengalihkan pandangannya ke arah Wei lu, Wei lu sudah memahami maksud bibi yu menatapnya. Wei lu menganggukkan kepalanya tanda setuju.

"Iya senior Fei yi, saya mau membeli kediaman ini, berapa harganya?" tanya Wei yu sambil mengeluarkan uang dari cincin ruangnya.

Uang yang di miliki Wei yu hasil dari membantu membasmi makhluk gaib dan juga dari sisa harta di kediaman klan Wei. Uang yang Wei yu simpan cukup untuk mereka pakai selama beberapa tahun ke depan.

"200 keping emas nona." Jawab Fei yi.

Tanpa tawar menawar lagi, Wei yu memberikan bayaran kepada Fei yi. Fei yi dengan mata berbinar menerima uang yang di berikan Wei yu, Sekarang kediaman ini menjadi milik Wei yu dan Wei lu.

"Es batu lu, tenang saja aku pasti akan sering datang berkunjung ke sini." ucap Ying kongshi semangat.

Wei lu mendengus kesal, dia tidak berharap bertemu Ying kongshi lagi. Memang benar kata orang ekspetasi tidak sesuai dengan realita, bahkan Ying kongshi dengan senang hati ingin datang sendiri tanpa di suruh.

"Lu'er, Wei yu, kami pamit pulang kembali ke sekte. Jika kalian butuh bantuan jangan segan-segan datang ke sekte kami dan temui aku." ucap Ying sui sambil memberikan lencana emas kepada Wei yu.

Wei yu melihat lencana itu setelah Ying sui dan Ying kongshi sudah tidak terlihat.

"Sekte teratai biru." Gumam Wei yu sambil mengerutkan dahinya.

avataravatar