1 Pembuka

Daisy dapat mendengar deru napas yang berpacu, saling menabrak satu dengan yang lain. Dirinya begitu takut. Kakinya yang bergetar begitu lemah menopang bobot tubuhnya saat ini dan hal itu membuat Daisy mengeratkan cengkeramannya pada kemeja kelabu yang dikenakan Logan saat laki-laki itu mempersempit jarak di antara mereka.

Suara kecupan yang begitu panas terdengar di dalam ruangan berukuran 9x10 meter, memberikan sensasi terbakar pada kulit wajah Daisy. Stok udara di ruangan mulai menipis membuat Daisy tak dapat meraup oksigen lebih lama lagi kalau saja Logan tak melepaskan pagutan pada bibir mereka.

Tangan kekar Logan yang melingkar di pinggang Daisy masih memeluk erat Daisy, sementara tangan Logan yang lainnya menyapu wajah Daisy yang memerah. Logan terkekeh saat Daisy menatapnya dengan semburat merah pada pipinya. Ibu jarinya kemudian mengusap daun bibir Daisy yang basah.

Bibir merah muda Daisy yang mungil kini tampak seksi di mata Logan dengan sisa saliva yang tertinggal dan bentuk yang membengkak, sontak membuat Logan kembali melayangkan kecupan-kecupan ringan di sana.

"Ngh ... Logan," Daisy melontarkan protesnya saat Logan tampak tak ingin menghentikan kegiatannya sekarang ini.

Mendengar suara rintihan Daisy, Logan dengan gemas mempererat pelukannya. "Daisy, aku begitu menyukaimu."

Logan mendekatkan bibirnya pada telinga Daisy, membisikkan sesuatu di sana, "Kau adalah santapanku yang paling sempurna. Mulai hari ini aku akan seterusnya menyantap dirimu. Biarkan hanya diriku yang dapat merasakan dirimu, Daisy."

Daisy meneguk ludahnya saat mendengar perkataan Logan. Dirinya tahu bahwa dia sudah jatuh pada lingkaran setan yang tak akan pernah bisa ia keluar dari sana.

avataravatar