webnovel

perjalanan menuju negeri SUVAN

Bogor, 31 desember 1981.

DaerahLeuwiliang lebih tepatnya..

Dimana hari itu hari Jum'at yang sangat cerah, Erick merencanakan akan mengadakan malam tahun baru untuk pergi ke sebuah villa milik orang tuanya yang berada di puncak bedeng. Yang kebetulan bertepatan masih di daerah kota Bogor.

Erick pun berencana mengajak keempat sahabatnya, untuk ikut merayakan malam tahun baru yang dia adakan nanti di villa milik orang tuanya itu. Karena Erick berpikir, pas sekali disaat libur kuliahnya yang panjang dan bertepatan di bulan Desember ini.

Tidak berlama-lama lagi diapun bergegas mengambil pager nya untuk mengirim pesan kepada keempat sahabat nya itu.

"Boys..nanti kumpul jam dua siang di rumah gw."

Begitulah isi pesan yang Erick kirim kepada empat sahabatnya itu.

"Teet..teet..teet..teet.."

Tiba-tiba Erick pun menerima balasan pesan dari keempat sahabatnya.

"Siaapp.. boy."

Waktupun berlalu jam menunjukan 13:55. Erick sesekali melihat kearah jam yang ada ditangannya. Sesekali juga Erick melihat kearah gerbang yang ada didepan rumahnya, berharap salah satu dari sahabatnya datang.

Tiba-tiba terdengar sautan dari gerbang rumah Erick.

"Boy..!!"

Erick pun langsung berdiri dari kursi yang ia duduki dan langsung berjalan kearah gerbang rumahnya.

Didepan gerbang, ternyata ada Tille dan yayang dua dari sahabatnya itu.

"Hey...boys. kiraiin gw, kalian gak bakal datang.."

Sapa Erick ke Tille dan Yayang.

Mereka pun saling sapa dan berpelukan..

"Tobby dan Amir mana Rick..?"

Tanya Yayang ke Erick. Tidak lama kemudian, dari belakang.. Amir dan Tobby pun datang.

"Itu mereka..!"

Saut Erick sambil menunjuk ke arah belakang Tille dan Yayang.

Mereka berlimapun saling sapa peluk dan bercanda satu sama lain.

Akhirnya Erick pun meceritakan kepada keempat sahabatnya itu kenapa dia menyuruh mereka untuk datang dan berkumpul di rumahnya.

Lalu dia menjelaskan kepada mereka untuk mengadakan perayaan tahun baru yang tinggal beberapa jam lagi untuk pergi ke villa milik orang tuanya. Mendengar kabar dan ajakan dari Erick, keempat sahabatnya itu senang kegirangan sambil berteriak-teriak..

"Wiiih...pesta kita.."

Teriak Tille sambil lompat kegirangan. Tidak berlama-lama lagi, merekapun menyiapkan sesuatu kebutuhan yang perlu mereka bawa untuk dibawa ke villa.

Mereka pun sibuk satu sama lain, ada Erick menyiapkan bawaan nya dan sambil mengecek mobil nya, ada pula Tobby dan Tille merapihkan bawaan yang akan dibawanya. Begitu juga dengan Amir dan Yayang mengangkut barang-barang bawaannya ke dalam mobil Erick.

Beberapa menitpun berlalu.

"boys..kalian siap untuk pergi pesta malam ini? ".

Sapa Erick sambil sedikit nada berteriak ke para sahabatnya itu.

"Siaapp... Boy!"

Jawab keempat sahabatnya itu sambil mereka tertawa kegirangan. Meraka pun langsung bergegas masuk ke dalam mobil Erick.

Kemudian Erick pun langsung menginjak dan menancapkan gas mobilnya.

Akhirnya..mereka pun jalan menuju puncak bedeng.

PUNCAK BEDENG.dimana daerah puncak yang lumayan terkenal bagus akan pemandangan nya. Dan banyak orang-orang pergi ke sana apalagi disaat-saat malam tahun baru seperti ini. Kebetulan sekali, villa milik orang tua nya Erick pun berada di daerah puncak bedeng.

Jadi kesempatan moment seperti ini Erick ingin mengajak sahabat-sahabatnya merayakan tahun baru di villanya tersebut.

Erick dengan santainya membawa mobil sedan Corolla yang berwarna silver sambil bernyanyi-nyanyi.

Ada pula Amir yang duduk di depan sebelah kiri Erick, Tille dibelakang sebelah kiri, Yayang di dibelakang sebelah kanan, dan Toby pun pastinya duduk di tengah-tengah Tille dan Yayang.

Cocok sekali Toby duduk di tengah-tengah, kebetulan Tobby yang memiliki postur tubuh yang agak kecil tidak besar-besar amat dibandingkan sama keempat sahabatnya itu.

Satu jampun berlalu. Suasana di dalam mobil sangat hening saat itu, terlihat Erick yang fokus membawa mobilnya, Amir yang terdiam menoleh kearah sebelah kirinya sambil menikmati pemandangan bukit-bukit yang ada di sekelilingnya.

Begitu pula dengan Tille dan Yayang, sama halnya apa yg dilakukan oleh Amir.

Berbeda dengan Toby. Dari awal dia berangkat, Toby hanya tertidur pulas.

Disela-sela perjalanan tiba-tiba mobil yang mereka naikipun berhenti.

"Gila macet parah, mau sampai jam berapa kita di villa nanti."

Gumaman Erick sambil melihat kearah depan jalan yang sangat macet parah dan panjang.

Tiba-tiba Toby pun terbangun dari tidurnya sambil berbicara.

"Rick kenapa berhenti, kita sudah sampai ya..?"

Tanya Toby dengan muka kusut dan mata yang merah sambil mengucek-ngucek matanya.

"Sampai dari mana Tob, lu gak lihat di depan jalan."

Saut Amir sambil menengok ke arah Tobby.

"Aw...kiraiin gw sudah sampai."

Balas sautan Toby dengan menggaruk-garuk kepalanya sambil nyengir. Melihat hal itu Tille dan Yayang pun hanya terdiam dan menggeleng-gelengkan kepalanya sambil melihat ke arah Toby.

Erick pun mulai gelisah karna macet yang sangat parah. Sesekali dia pun melihat jam yang ada ditangannya.

"Rick gimna kalau kita jalan kaki saja, terus mobil lu dititipin deh! "

Tiba-tiba Tobby nyeletuk ngomong seperti itu. Spontan. Erick , Amir ,Tille dan Yayang nengok ke arah Toby sambil menunjukan mimik muka yang sedikit tanda tanya. Dalam hati mereka.. ini anak gak tau apa memang ngigau.

"Tob, lu mending tidur lagi deh. Kalau gak nih. minum..minum..minum...minum..!!"

Saut Tille sedikit kesal sambil maksa menyuruh Tobby minum.

"Tobby..lihat dan dengar ya..kita masih setengah perjalanan."

Saut Erick dengan sedikit nada lembut dan mimik muka yang dikerutkan sambil menghela

nafas.

Toby pun hanya terdiam dan menggaruk-garuk kepalanya sambil menengok ke arah Tille dan Yayang.

Satu jampun berlalu, akhirnya mobil mereka pun bisa melewati kemacetan .

Diseperjalanan, mobil mereka pun seketika hening kembali. Terlihat Erik kedua kali untuk melihat kearah jam yang ada ditangannya.

Dalam hatinyapun berkata. Ini sudah jam delapan malam. Dia mulai sedikit cemas, yang dia takutkan waktu pas malam tahun baru nanti dia masih didalam mobil dan masih diperjalanan.

Akhirnya Erick menancapkan gas mobilnya dengan kecepatan lebih cepat dari sebelumnya.

Serentak itu membuat kaget para sahabatnya. Amir, Tille dan Yayang pun spontan kaget menunjukan mimik muka yang sangat kaget dan bertanya-tanya, ada apa ini?.

Berbeda dengan Tobby, dia tetap tertidur pulas.

"Ada apa boy..?"

Tanya Amir sambil menengok ke arah Erick.

Erick pun menjelaskan kalo kita tidak bergegas cepat sampai di villa, yang ditakutkan kita bisa-bisa merayakan malam tahun barunya dijalanan dan di dalam mobil.

Dia pun sambil menunjukan jam yang ada ditangannya ke arah Amir. Setelah melihat jam yang ada ditangannya Erick, Akhirnya Amir pun paham. karena apa yang Amir lihat, jam menunjukan delapan malam waktu itu.

Tiba-tiba..Tobby pun terbangun dari tidur nya.

"gila..lu bawa mobil pelan-pelan dong Rick!!"

Sambil duduk, Tobby terbangun dari tidurnya. yang mana.. Tobby duduk setengah menyandar waktu itu.

Erick pun tidak menghiraukan gerutuan Tobby. Sesekali Tobby menengok kiri kanannya melihat kearah Tille dan Yayang.

Terlihat mimik mereka berduapun tampak terlihat tegang dan takut, tidak bisa berbicara apa-apa.

Kemudian Erick pun menancapkan gas mobilnya lagi lebih dalam, dan dia hanya fokus menyetir. Yang ada dipikiran Erick saat itu, biar cepat sampai ke villanya.

Dengan suasana hening, tegang, dan mencekam. karena Erick membawa mobilnya sangat kencang saat itu.

"Stop..berhenti..!!"

Tiba-tiba Tobby berteriak dengan kencangnya, otomatis membuat kaget seisi mobil. Dan Erick pun seketika menginjakan rem mobilnya dengan dalam.

"Ceettt...ngiikkkk.."

mobilpun seketika berhenti. Amir, Erick, Tille dan Yayang pun melihat kearah Tobby. Dimana mereka melihat muka Tobby yang sangat pucat ketakutan seolah-seolah dia baru saja melihat sesuatu yang sangat menakutkan dan mengerikan. Akhirnya mereka pun menanyakan kepada Tobby apa yang sebenarnya yang telah terjadi.

"Ada apa Tob..? "

Tanya Erick kepada Tobby dengan mimik mukanya yang sangat khawatir.

Dengan nada gagap, takut dan tegang, dengan wajah yang sangat pucat Tobby pun perlahan meceritakan apa yang baru saja tadi dia lihat.

" Ka.ka.kakalian percaya atau tidak, barusan gw lihat ada cahaya sangat bersinar, dan terbang Persis disebelah kanan. "

Mendengar penjelasan Tobby seperti itu, mereka pun hanya terdiam, dan berpikir sejenak. Seolah-olah mereka percaya atau tidak apa yang Tobby baru saja katakan. Karena mereka tidak melihat apa-apa yang Tobby ceritakan. Terutama Yayang, kebetulan dia duduk persis disebelah kanan Tobby.

Disaat suasana yang sangat tegang, tiba-tiba Tille pun mengasih minum kepada Tobby.

"Nih minum ,kaya nya lu ngigau deh.."

Tille pun mengasih Tobby minum dengan muka Tille sedikit tersenyum menggoda Tobby sambil menarik-narik alisnya.

Tobby pun hanya diam dan melihat sinis ke arah Tille, karena apa yang ia lihat bukan ngigau atau bercanda.

Akhirnya Erick pun menginjakan gas mobilnya untuk melanjutkan perjalanannya.

Di dalam mobil terlihat Tille masih sedikit menggoda-goda Tobby. Dengan muka terdiam dan melamun kosong ,terlihat Tobby yang belum percaya apa yang baru saja dia lihat tadi. Yang lebih anehnya hanya dia yang melihat cahaya tersebut.

"Boys...bentar lagi kita sampai."

saut Erick kepara sahabatnya itu.

Terlihatlah dari kejauhan villanya Erick beberapa meter dari jalan utama yang mereka lewati.

Dengan muka yang gembira mereka pun ketawa-tawa sambil teriak karna mereka sudah sampai di villanya Erik. Walaupun mereka masih didalam mobil, dan belum masuk ke area villa, tetapi mereka sudah merasakan kesenangannya itu. Berbeda dengan Tobby dia hanya terdiam dan melamun. Tiba-tiba Yayang pun menepuk pundak Tobby sambil dia berkata

"Tob...kita sudah sampai."

Tobby mengangguk dan hanya tersenyum kepada Yayang.

Tidak lama kemudian mereka pun sudah berada didepan gerbang villa, sesekali Erick memencet telakson mobilnya berharap penjaga villa membukakan gerbang villanya itu.

Akhirnya gerbangpun dibuka oleh pak Anen. Dimana pak Anen adalah penjaga villa tersebut.

"malam den..ko mau kesini gak kasih kabar dulu."

Sapa pak Anen sambil tersenyum dan menanyakan kepada Erick. Kemudian Erick pun menjawab sapaannya itu sambil ia tersenyum.

Tiba-tiba Tobby pun berteriak sambil menunjuk ke arah genteng villa.

"Lihat boys. cahaya itu lagi, yang tadi gw lihat di jalan."

Dengan lantangnya Tobby berteriak dan berbicara seperti itu. Tobby berharap mereka melihat dan apa yang tadi ia lihat bukan sekedar ngigau atau berbohong.

Seketika mereka pun menundukkan kepalanya untuk coba melihat ke arah genteng villa. Dengan seksama, mereka pun melihat kearah genteng. Tetapi Apa yang mereka lihat hanya genteng villa dan besi penangkal petir.

Spontan mereka melihat kearah Tobby sambil menggeleng-gelengkan Kepala mereka.

Toby pun aneh dan terdiam sambil melihat para sahabatnya. Dalam hatinya berkata, kenapa mereka tidak melihat apa-apa.

"Ni....Tob minum lagi."

Seketika Tille mengasih Tobby minum untuk ke tiga kalinya sambil ketawa pelan dan mengelus-elus bahu Tobby.

Akhirnya mereka pun tertawa pecah mentertawakan Tobby.

Tobby pun terdiam yang sangat kesal akan sahabat-sahabatnya itu yang menertawakan nya.

Akhirnya Erick pun menginjakkan gas mobilnya dan memasukan mobilnya itu kedalam parkiran villa.

Tidak berlama-lama lagi, lalu mereka pun mengeluarkan dan menurunkan barang bawaan nya itu.

Waktupun sudah menunjukan 11:50 saat itu, dan tinggal beberapa menit lagi pergantian tahun akan dimulai.

Terlihat mereka dengan bersenang-senang, ketawa-ketawa sambil memegang botol bir ditangannya masing-masing.

Terlihat Tobby yang masih terdiam dan hanya melihat ke para sahabatnya yang sedang ketawa-tawa dan bercanda satu sama lain.

Akhirnya Erick pun mendekati Tobby untuk menanyakan keadaannya.

"Tob, lu yakin kan baik-baik saja..?"

Tanya Erick kepada Tobby. Tobby hanya melihat kearah Erick sambil mengangguk dan tidak mengeluarkan sepatah katapun.

Tetapi Erick yakin apa yang terjadi dengan sahabat nya itu tidak baik pasti ada sesuatu. Akhirnya Erick coba menanyakan apa yang terjadi, dan memaksa Tobby untuk bercerita apa yang dia lihat sewaktu di jalan dan tadi pas akan masuki villanya itu.

Akhirnya Tobby pun mau menceritakan kepada Erick apa yang dilihatnya itu bukan hanya sekedar cahaya putih berkilau biasa, melainkan cahaya itu menyerupai manusia tetapi memiliki sayap di pundaknya.

Erick pun seketika kaget mendengar penjelasan Tobby seperti itu.

Tiba-tiba Yayang memanggil mereka berdua untuk bergabung dengan yang lainnya. Karena Yayang tau tinggal beberapa menit lagi pergantian tahun akan dimulai.

Akhirnya Pergantian tahunpun dimulai. Dengan teriak-teriak, merekapun sambil menyalakan kembang api. Akhirnya.. merekapun berpelukan membuat lingkaran seolah-olah momen ini tidak akan pernah mereka lewatkan.

Malam Pergantian tahunpun sudah usai. Terlihat bekas kembang api berserakan, botol bir bergeletakan dimana-mana, dan bekas barbequepun masih terlihat menyala dan mengeluarkan asapnya.

Akhirnya merekapun berpindah tempat ke dalam ruangan, terlihat.. Amir yang tidur di sofa, dan Tille tidur didekat tv yang masih memegang botol bir ditangannya. Ada juga Yayang, yang tergeletak di lantai dekat ruang utama. Dan ada pula Erick yang tertidur di kamar depan.

Berbeda dengan Tobby, dia hanya bisa melihat sahabat-sahabatnya yang sedang tertidur pulas.

Akhirnya Tobby pun berjalan keluar untuk duduk di taman yang ada di depan villa.

Terlihat Tobby yang sedang duduk Sambil melamun, dia belum percaya apa yang dia lihat beberapa jam yang lalu dia melihat cahaya aneh berbentuk manusia yang memiliki sayap dipundaknya. Tobby pun.. sangat bertanya-tanya didalam hatinya waktu itu.

Tiba-tiba, ada cahaya kecil yang terbang seolah-olah mendekatinya. Dan cahaya kecil itupun hinggap di pohon taman dimana persis Tobby yang sedang duduk.

Akhirnya Tobby penasaran dan menghampiri cahaya itu, Tobby yang sangat dekat dengan cahaya itu seketika dia sadar kalau itu seekor kunang-kunang. Akhirnya Tobby mencoba lebih mendekatinya dan untuk menangkapnya.

Tiba-tiba. Kunang-kunang itupun terbang berpindah ke pohon satunya lagi. Dengan cepat,Tobby pun mengejarnya. Dan seketika kunang-kunang itupun akhirnya terbang lagi dan hinggap di gerbang villa.

Dengan penasaran dan sedikit kesal, Tobby langsung mengejar nya lagi. Akhir nya kunang-kunang itupun terbang keluar villa. Tobby yang masih penasaran saat itu, lalu dia membuka gerbang villa dan terus mengejar-ngejar si kunang-kunang tersebut.

Tiba-tiba.. Erick pun terbangun dari tidur nya. Erick yang masih keadaan mengantuk berjalan keluar dari kamarnya, dan melihat para sahabatnya yang masih pada tertidur pulas.

Tapi... ada yang aneh. Erick baru sadar, kalau Tobby tidak ada.

Akhirnya Erick mencoba mengecek ke lantai atas villanya berharap Tobby ada di atas sedang tertidur.

Tetapi apa yang Erick lihat ternyata di lantai atas villanya pun kosong tidak ada siapa-siapa. Seketika Erick langsung bergegas turun dan mengecek ke kamar yang di lantai bawah. Kebetulan di lantai bawah memiliki dua kamar, ternyata dia tidak melihat Tobby juga di kamar bawah, Erick sudah mulai tidak enak hati dan merasa ada yang tidak beres.

Akhirnya Erick pun berlari kearah kolam renang sambil tergesa- gesa berharap Tobby ada disana sedang berenang. Tetapi apa yang dia lihat di kolam renang pun tidak ada siapa-siapa. Erick baru sadar kalo tenyata diluar sudah pagi. Sesekali Erick pun melihat jam yang ada di tangan nya. "Gila jam 6" gumaman Erick dalam hatinya.

Perasaan Erick pun semakin enggak enak, dan yakin ini pasti ada yang tidak beres. Akhirnya dia pun berlari kedalam villa dan membangunkan para sahabatnya..

"Boys...bangun...bangun. Tobby gak ada .Tobby hilang..!!"

Sambil berteriak Erick pun membangunkan para sahabatnya. Sesekali juga Erick menendang-nendang Tille. kebetulan.. Tille saat itu tidur di lantai persis di depan tv. Akhirnya Tille pun terbangun dengan muka yang masih mengantuk dan sedikit marah .

"Ada apa sih Rick..gw masih ngantuk ni.."

"Tobby gak ada, Tobby hilang!"

"Bentar..bentar..apaan sih maksud lu rick?"

"Iya Tobby gak ada, Tobby hilang!"

"Apa....??"

mendengar hal itu, spontan Tille langsung bangun dan berdiri sambil berteriak-teriak. "Tobby hilang..Tobby hilang.."

Sambil menendang Yayang dan Amir.

Seketika mereka pun kaget dan terbangun,

Mendengar Tille teriak-teriak seperti itu.

Akhirnya mereka berempatpun berhamburan keluar ruangan dan kebingungan apa yang harus mereka lakukan dan berbuat apa.

Erick yang masih kebingungan saat itu, langsung berlari ke arah belakang villa dan mengetuk pintu kamar pak Anen.

"pak..pak..lihat Tobby gak?". Dengan muka yang masih lusuh dan ngantuk, terlihat jelas di wajah pak Anen yang kebingungan dengan pertanyaan Erick seperti itu

" Gak den..ada apa emang nya, bukan nya..den Tobby semalam kan sama Aden!".

Dengan mendengar jawaban pak Anen seperti itu, Erick pun semakin cemas dan yakin kalau Tobby benar-benar hilang.

"Walah...ada apa sih den..??"

Tanya pak Anen masih kebingungan.

"Tobby gak ada pak, Tobby hilang."

Mendengar penjelasan Erick seperti itu, pak Anen pun kaget dan langsung bergegas keluar kamarnya.

"Ayo den, kita coba cari sama-sama."

Tiba-tiba terdengarlah teriakan dari kejauhan arah depan gerbang.

"Erick....!!"

Amir pun berteriak memanggil Erick. Mendengar teriakan itu, Erick dan pak Anen pun kaget dan langsung berlari kearah gerbang.

Sesampainya di depan gerbang, Amir pun menunjuk ke arah gerbang.

Dimana terlihat gerbang sudah terbuka. Karena mereka yakin waktu semalam mereka tidak ada yang keluar villa dan keadaan gerbang yang tertutup.

Akhirnya mereka pun bergegas keluar villa untuk mencari Tobby sambil berteriak memanggil-manggil namanya.

"Tobby...tobby...tobby..!!"

Dengan lantangnya mereka pun berteriak-teriak. berharap..Tobby bisa mendengar teriakannya itu.

Mereka yang mencari Tobby menelusuri jalan utama yang hanya jalan satu arah. Dan jalanan saat itu terlihat basah karena embun pagi, dan masih terlihat sangat jelas pula kabut yang menyelimuti daerah puncak bedeng tersebut.

Tidak terasa mereka sudah lumayan jauh dari villa untuk mencari Tobby, akhirnya Erick pun menyuruh pak Anen untuk pulang ke villanya. Yang Erick takutkan Tobby pulang ke villa tidak ada siapa-siapa. Mendapat perintah seperti itu dari Erick, akhirnya pak Anen pun bergegas balik ke villa.

Lalu mereka berempatpun terus berjalan sambil berteriak-teriak memanggil-manggil nama Tobby.

"Boys..kalo kita berkumpul seperti ini terus,kita gak bakalan menemukan Tobby. Gimana kalo kita berpencar".

mendengar hal itu Amir langsung mengiyakan saran dari Erick.

Berbeda dengan Tille dan Yayang, mereka hanya terdiam dengan mimik wajah yang datar seolah-olah mereka tidak menyetujui sarannya itu.

Akhirnya Erick pun menyuruh Amir mencari ke arah selatan, Tille ke arah timur, Yayang ke arah barat, dan Erick tentunya ke arah utara.

Seketika mereka berempatpun berpencar kearah yang sudah di tentukan.

Berbeda dengan Tille dan Yayang, mereka yang ketakutan masuk ke dalam hutan sendiri, akhirnya mereka menyarankan untuk memasuki hutan berduaan.

Dengan sedikit berlari terlihat Erick pun pergi kearah Utara memasuki hutan sambil berteriak memanggil-manggil nama Tobby.

Tanpa rasa takut Erick lalu masuk dan menelusuri hutan tersebut. Dimana hutan yang sangat rimbun dipenuhi pohon-pohon yang sangat besar, kicauan burung-burung di pagi hari sangat nyaring seolah-olah hutan benar-benar liar dan dipenuhi binatang-binatang yang ada di dalamnya.

Erick yang saat itu tidak merasa takut sedikitpun, karena dia merasa bersalah dia yang telah mengajak Tobby untuk ikut merayakan pergantian tahun di villa miliknya.

waktupun terus berjalan cepat. Erick sesekali duduk beristirahat dan menoleh ke arah kebelakangnya dan dia sadar, kalau dia sudah sangat jauh dari villanya itu.

Tetapi dipikiran Erick hanya memikirkan Tobby dan harus bisa menemukannya, dan membawanya pulang.

Erick terus berjalan menelusuri hutan sambil sesekali berteriak memangil-manggil Tobby.

Tiba-tiba.. Erick berhenti seketika.

Dimana dia melihat pohon yang sangat tinggi besar lebih tinggi dari pohon-pohon yang ada di hutan itu.

Yang lebih anehnya lagi membuat dia berhenti dan terdiam , dia melihat pohon itu tidak hanya satu melainkan dua, Yang benar-benar persis sama tinggi besar dan panjangnya.

Erick aneh dan bertanya-tanya dalam hatinya, ko bisa ada pohon yang sama persis berdiri tegak seolah-olah pohon itu membentuk seperti pintu menuju dimensi lain.

Erick tidak menghiraukan hal itu. mungkin.. ini hanya kebetulan saja.

Tiba-tiba. Kabut tebalpun datang dari arah belakangnya seolah-olah mau menyerang Erick. Erick yang kaget dan ada rasa sedikit takut, seketika dia berlari kerah pohon dua tersebut dan melewatinya.

Dimana Erik sedang berlari melewati pohon tersebut, dia merasakan sesak nafas dan gelap yang dipenuhi oleh kabut. Erick yang merasa ketakutan saat itu, dia tetap terus berlari. Dan tiba-tiba Erick pun merasakan hembusan angin dari arah depannya lalu kabut itupun menghilang seketika. Dan saat itu dia tidak merasakan sesak nafas lagi, melainkan sangat segar dan lega setelah mencium hembusan angin yang berasal dari arah depannya.

Erick yang merasa aneh, setelah dia merasakan hembusan angin tersebut dia tidak merasakan sesak nafas seperti sebelumnya. Tetapi dia tidak menghiraukan halitu, dia pun terus berlari tanpa menoleh kiri kanannya. Erick yang masih berlari tanpa hentinya, tiba-tiba dia merasa kelelahan itu sangat terlihat jelas dari langkah kakinya yang sedikit mulai melambat dan terlihat pula dari nafas nya yang tidak beraturan saat itu.

Akhirnya dia pun berhenti seketika untuk beristirahat sejenak, dengan memegang kedua lututnya dan mengambil nafasnya dalam-dalam.

Erick yang sedang beristirahat.

Tiba-tiba. Dia melihat dari kejauhan dimana pemandangan yang sangat indah dan bersih. Erick yang masih kelelahan saat itu, dia bisa merasakan kesegaran dari tempat tersebut. Sesekali Erick pun merentangkan kedua tangan nya untuk menikmati udara yang sangat segar dan sejuk dari tempat itu.

Lalu dia pun memutuskan untuk berjalan dan terus berjalan yang seolah-olah ingin melihat lebih dalam kearah tempat tersebut.

Erick yang sedang berjalan tiba-tiba dia terhenti seketika. Dia sangat kaget dan terkagum-kagum oleh tempat itu. Dimana dia melihat hamparan Padang rumput yang sangat hijau terlihat jelas, gunung-gunung yang sangat indah berwarna hijau kebiruan, Dan melihat pohon-pohon besar yang sangat indah. Tetapi yang bikin Erick terkagum-kagum dan aneh, dia melihat pohon-pohon tersebut yang memiliki daun berwarna yang sangat unik. Dimana daun tersebut berwarna hijau muda yang sangat berkilauan, dan batang-batang pohonnyapun memiliki kulit pohon yang tidak biasa, dimana batang dan kulit pohonnya berwarna coklat yang berkilauan, seolah-olah batang pohon tersebut memiliki lapisan bubuk berlian.

Lalu Erick pun menoleh ke atas langit, Dimana dia melihat langit yang sangat begitu indah yang berwarna biru pekat, dan bersih tanpa awan sedikitpun.

Yang dia lihat hanyalah terik

matahari persis dimana Erick yang sedang berdiri.

Tetapi Erick merasa aneh saat itu, dia tidak merasakan panasnya dari terik matahari. Melainkan Erick merasakan udara yang sangat sejuk, dan wangi aroma berpaduan madu dan coklat.

Akhirnya Erick pun sadar, tadi hutan yang dia masuki tidak seperti ini dan jauh malah dari kata bagus.

Dia pun mulai sadar dan bingung, akhirnya Erick menoleh kebelakang dan dia tidak melihat hutan yang ia masuki sebelumnya. Erick sangat kaget saat itu, dan seketika dia mulai sadar kalo dia ada di tempat yang salah, bukan di hutan Bogor lagi. Dengan keadaan bingung, Erick pun melihat kiri kanannya dia kebingungan harus berbuat apa dan harus kemana.

Akhirnya dia pun benar-benar sadar kalo dia ada di tempat yang berbeda.

Erick yang masih kebingungan akhirnya memutuskan untuk terus berjalan kearah bukit, dan berharap bisa menemukan Tobby.

Erick yang sedang berjalan, tiba-tiba dia mendengar seperti ada suara air terjun dari kejauhan.

Dengan kedaan masih kebingungan, terlihat jelas dari mimik wajahnya. Erick yang masih kebingungan saat itu terus berjalan kearah bukit, dan melewati pohon-pohon rindang yang sangat indah dan sejuk.

Sesekali..Erick pun menoleh keatas untuk melihat pohon-pohon yang besar itu sambil tersenyum, dan mehelakan nafas nya.

Saking menikmati sejuk dan indahnya pohon-pohon tesebut, seketika Erick terlupa akan masalah yang ia hadapi saat itu.

Suara air terjunpun semakin sangat jelas terdengar olehnya dan hembusan angin dari air terjunpun semakin bisa ia rasakan saat itu.

Tanpa berpikir panjang lagi, seketika dia pun berjalan dengan cepatnya berharap bisa mecuci mukanya dan meminum air terjun tersebut.

Erick yang sudah sangat dekat dengan air terjun tersebut, tiba-tiba..dia mendengar orang-orang yang sedang tertawa, seolah-olah lagi bermain dan bersenang-senang.

Dia pun langsung bergegas dan sedikit berlari, berharap dia bisa bertanya kepada orang-orang tersebut kalau dia ada ditempat apa dan dimana.

Tetapi yang ingin sekali Erick tanyakan kepada mereka, apakah mereka melihat Tobby sahabatnya itu.

Tidak lama kemudian, Erick pun hampir sampai ke air terjun tersebut.

Erick yang masih kelelahan tiba-tiba sangat kaget, dan sangat terkejut. Dia melihat dari kejauhan ternyata itu adalah wanita-wanita yang sangat cantik!. Tetapi yang lebih membuat dia kaget dan takut, Erick melihat wanita-wanita tersebut memiliki sayap di punggungnya, dan bentuk telinganya yang runcing keatas.

Dan dimana dia melihat wanita-wanita tersebut yang sedang berterbangan sambil ketawa- ketawa, ada juga yang sedang duduk sambil memainkan air,

Ada pula yang terbang saling melemparkan air satu sama lain. Yang seolah-olah mereka sedang bermain dan sangat bersenang- senang.

Itulah pemandangan yang Erick lihat saat itu, dan itu sangat menakutkan baginya.

Karena Erick tahu, itu bukan dari bangsa manusia. Walaupun bentuk mereka sama tinggi dan besarnya mirip manusia, tetapi mereka aneh dan berbeda. Mereka memiliki sayap dipunggungnya dan bertelinga runcing.

Erick mulai sadar dan yakin kalau dia benar-benar bukan ada di hutan Bogor lagi, melainkan ada di tempat entah berantah.

Erick yang masih terpaku melihat wanita-wanita itu yang sangat cantik dan indah, tetapi..dia juga merasa ketakutan.

Akhirnya Erick pun perlahan berjalan mundur, berharap mereka tidak tahu keberadaannya dan dia bisa kabur dan berlari dari tempat itu.

Erick dengan ketakutan yang sangat amat, akhirnya diapun berlari.

Erick yang berlari ketakutan membuat suara yang sangat jelas terdengar oleh mereka. Bagai mana tidak, dia yang berlari kencang menginjak-injak ranting kering yang ada dibawah pohon bukit tersebut.

Seketika itupun membuat suara gaduh dan terdengar oleh mereka. Dan para wanita itupun terdiam, melihat kearah suara tersebut.

Dan salah satu dari merekapun melihat ada bayangan orang yang sedang berlari.

Seketika..itu membuat mereka mengejar Erick.

Erick yang berlari sangat kencang tidak menoleh kanan kirinya, dia berharap bisa kabur jauh dari para wanita yang aneh dan menakutkan itu.

Erick yang terus berlari

akhirnya dia bisa menjauh dari bukit tersebut, dan dia terus berlari terengah-engah.

Erick yang berlari kearah hamparan Padang rumput lagi, yang dimana dia berharap bisa balik ke hutan Bogor.

Ditengah-tengah hamparan padang rumput, Erick pun kebingungan harus berlari kemana.

Tiba-tiba dia melihat dari kejauhan wanita-wanita itu sedang berterbangan menuju kearahnya.

Erick yang sangat takut dan kebingungan, akhir nya dia berlari dan melihat persis disebelah kanan nya ada hutan yang sangat rindang tetapi hutan tersebut sangat gelap.

Dia pun yakin, pasti itu hutan Bogor. Erick yang ketakutan terus berlari kearah hutan tersebut. Dan sesekali diapun melihat kebelakang dan sangat kaget ternyata dia masih di kejar oleh mereka.

Sesampainya dihutan nan gelap itu, diapun tanpa berpikir panjang.. memasuki hutan tesebut, dia berharap bisa bersembunyi dari wanita-wanita yang sangat menakutkan itu.

Tiba-tiba, wanita-wanita bersayap itu pun berhenti seketika dan sambil menghempakkan sayap-sayap nya.

"Berhenti...kita tidak bisa memasuki hutan tersebut, itu sangat berbahaya.."

satu dari keempat wanita bersayap itupun berkata seperti itu sambil merentangkan kedua tangannya. Dengan keadaan terbang keempat wanita- wanita itupun terdiam, dan menghempakkan sayap-sayapnya yang tipis bening berkilauan yang tersinari oleh matahari. yang seolah-seolah sangat takut memasuki hutan tersebut.

Erick pun terus berjalan kedalam hutan itu, sesekali diapun menengok kearah kebelakangnya berharap wanita- wanita itu berhenti mengejar nya. Tidak lama kemudian dia berhenti seketika sambil meletakan salah satu tangan nya ke pohon yang ada di hutan tersebut. Dengan nafas yang tidak beraturan, dia berkata dalam hati nya.

"untung..mahluk-mahluk aneh tersebut tidak mengejar lagi!."

Erick yang sedang beristirahat dan mengatur nafasnya,Tiba- tiba. Tanah pun seolah-olah bergoyang dan bergetar, Erick yang masih ngos-ngosan seketika sangat kaget ketakutan dan berkata dalam hati nya. " Ada apa lagi ini!! ".

Tetapi yang lebih membuat kagetnya lagi, tiba-tiba Erick pun disekap dari belakang sambil dibisikan.

"jangan bergerak, kalo bergerak kita berdua bisa mati.."

Erick yang bingung dan ketakutan saat itu, diapun berkata dalam hati nya. " Siapa ini!! ". Dan semakin sangat terasa jelas getaran tanah itu, dan pohon-pohon pun bergerak seolah-olah ada sesuatu yang menggerakkan nya.

Tiba-tiba. Mahluk tinggi besar berkulit coklat kehitaman berjalan melewati Erick. yang mana mahluk itu memiliki kulit sangat tebal, dan memiliki benjolan-benjolan keras seperti batu di punggung nya.

Berkuku panjang dan tajam, dan juga memiliki seribu gigi yang sangat tajam, memiliki dua taring menjulang keluar dari bagian atas mulut nya, dan memiliki rambut berduri yang sangat runcing dan tajam.

Erick pun sangat kaget dan

sangat- sangat ketakutan. Apa yang dia lihat tadi di air terjun ,ternyata ini lebih menakutkan bagi nya.

Erick yang sangat ketakutan perlahan dibawa keluar oleh seseorang yang menyekapnya dan dengan keadaan mulut Erick masih disekap, dan dia sedikit diseret keluar dari hutan tersebut.

Erick pun akhir nya keluar dari hutan itu dan dilepaskan sekapannya oleh seseorang tersebut.

Dengan keadaan Erick duduk lemas menghadap kearah hutan, Erick masih tidak percaya apa yang dia lihat barusan itu sangat menakutkan dan mengerikan. Akhirnya Erick pun menoleh kebelakangnya dan ingin tahu siapa orang yang menyekapnya dan membawa dia keluar dari hutan tersebut.

Erick yang masih ketakutan, dia tambah kaget dan terkejut, apa yang dia lihat ternyata para wanita yang bersayap itu ada di belakangnya, yang sedang terbang terdiam sambil menatap kearah Erick seolah-olah mereka sangat aneh dan ketakutan melihat dirinya.

Salah satu dari keempat wanita bersayap itupun lalu turun dan menghampiri Erick.

Dengan mimik muka yang takut wanita itupun menghampiri Erick sambil membawa sepotong batang kayu ditangannya.

Erick yang sangat ketakutan dihampiri wanita bersayap itupun, dia mencoba menjauh sambil mundur dengan keadaan dia masih duduk di tanah.

"Apa yang kamu lakukan di sini..?"

Dengan mengarahkan batang kayu kearah Erick wanita bersayap itupun berkata.

Erick yang kaget dan kebingungan ternyata wanita bersayap itu bisa berbicara bahasa manusia.

seketika Erick berdiri dan perlahan mendekatinya.

Otomatis membuat wanita bersayap itupun ketakutan dan spontan memukul kepala Erick dengan keras.

"Pleetak..! "

Erick pun seketika terjatuh dan pingsan.

Tidak lama kemudian..Erick terbangun dari pingsan nya, dan membuka mata nya perlahan.

Erick yang masih merasa pusing dan kesakitan dia kaget melihat keempat wanita tersebut sedang berkumpul melihatnya dengan sangat dekat.

spontan. itu membuat Erick berteriak ketakutan. Dan keempat wanita tersebutpun langsung berhamburan terbang menjauh dari Erick, dan salah satu dari wanita itupun sambil mengacungkan sepotong batang kayu kearah Erick.

Erick mencoba menjelaskan kepada mereka apa yang sebenar yang telah terjadi kepada dia, sampai-sampai dia terdampar ada ditempat entah berantah. Erick yang masih merasa kesakitan dia pun mencoba bangun dari tidurnya. Kebetulan Erick saat itu masih tertidur di atas rerumputan dengan keadaan kaki dan tangannya terikat.

Erick yang masih tidur di rerumputan dengan keadaan tangan dan kaki nya terikat, sambil berteriak dia menyuruh kepada wanita-wanita bersayap itu untuk melepaskan tali yang mengikatnya.

Akhirnya salah satu dari wanita bersayap itupun mendekati Erick sambil masih membawa sebatang kayu ditangannya ia berkata.

"Aku tanya sekali lagi, apa yang kamu lakukan disini? "

Erick pun seketika menjawab pertanyaan dari wanita bersayap itu..

" Iya..tolong buka dulu tali yang ada di tangan dan kaki ku."

Dengan rasa takut, wanita bersayap itupun akhirnya mendekati Erick dan sangat dekat untuk membuka tali yang mengikat tangan dan kaki Erick.

Erick yang terpesona dengan kecantikan wanita bersayap itupun hanya memandanginya. Dan masih terlihat Erick mengagumi dengan kecantikan wanita bersayap itu. Dimana wanita bersayap itu memiliki kulit yang sangat putih langsat, berhidung mancung sempurna sedikit runcing di ujungnya, bermata biru cerah seolah-olah bisa bercermin dimata nya. Dan memiliki rambut berwarna hitam kecoklatan yang sangat berkilau keemasan yang mana kedua rambutnya sedikit dikepang dari sebelah kiri dan kanannya yang diikat kebelakang. Dan Erick pun sesekali melihat bibir wanita bersayap itupun yang sangat tipis sempurna berwarna merah muda. Tetapi yang membuat Erick tak bisa berpaling dari nya,

yaitu aroma tubuh yang mengeluarkan wangi beraromakan bunga mawar.

Akhirnya talipun terlepas dari tangan dan kaki Erick.

Seketika Erick langsung berdiri dan sesekali memegang tangannya yang kesakitan yang masih terlihat sangat jelas bekas ikatan tali ditangannya.

Seketika dengan cepatnya wanita bersayap itupun lalu menjauh dari Erick.

Erick yang masih kebingungan mencoba mendekati wanita bersayap itu.

"Ini tempat apa? dan aku ada dimana?"

Dengan sedikit nada kebingungan dan bertanya kepada wanita bersayap itu.

"Kamu ada di negeri suvan, dimana negeri dihuni oleh bangsa peri."

"Apa..!! Negeri suvan..? Bangsa peri..?"

Erick pun seketika kaget dan masih belum percaya, mana mungkin dia bisa berada ditempat seperti ini yang dihuni oleh bangsa peri.

Seketika Erick pun bertanya lagi kepada wanita bersayap itu.

"Hey..wanita bersayap, apakah kamu tau bagaimana caranya aku bisa keluar dari tempat ini.

Dengan pertanyaan Erick seperti itu, wanita bersayappun hanya terdiam dan melihat kearah Erick.

Erick yang sedikit kesal karena wanita bersayap itu tidak menjawab pertanyaannya.

Akhirnya Erick pun bertanya untuk kedua kalinya dengan nada sedikit keras.

Mendengar Erick berbicara dengan nada sedikit keras, akhirnya wanita bersayap itupun menjelaskan kepada Erick kalau dia juga tidak tahu bagai mana caranya mengeluarkan Erick dari negeri suvan. Karena baru kali ini ada bangsa manusia yang masuk ke negerinya itu.

Erick yang mendengar penjelasan wanita bersayap itupun hanya terdiam dan kebingungan.

Tiba-tiba Wanita bersayap yang sedang terbangpun akhirnya turun dan mendekati wanita bersayap yang ada dibawah yang sedang berbicara dengan Erick. Sambil berbisik kepada wanita bersayap yang ada di bawahnya.

"kalau manusia ini berkeliaran tetap disini, dia tidak akan selamat dan tidak mungkin bisa bertahan hidup di luaran sini."

Mendengar penjelasan seperti itu, akhirnya keempat wanita bersayappun berdiskusi untuk menyembunyikan Erick.

"Hey manusia, kamu harus ikut kami. Kalau kamu tetap disini dan berkeliaran, kamu tidak akan bisa bertahan hidup lama dan pasti akan mati."

Mendengar penjelasan dari salah satu wanita bersayap itu, Erick tiba-tiba terdiam dan berpikir, kalau dia tidak mengikuti dan menuruti wanita bersayap itu, entah apa yang akan terjadi kepadanya. Apalagi Erick sempat berpikir kalau di hutan sana ada mahluk tinggi besar yang sangat mengerikan.

" Hey...bagai mana manusia!! ".

saut salah satu dari wanita bersayap itupun.

Erick yang hanya mengangguk dan melihat kearah keempat wanita bersayap itu. Dengan rasa sedikit takut Erick pun mau mengikuti ajakan mereka. Karena Erick berpikir dia belum mengenal mereka itu mahluk apa. Walaupun mereka bisa berbicara bahasa manusia dan memiliki postur tubuh seperti manusia, menurut Erick mereka tetap mahluk yang sangat aneh.

Tidak lama kemudian Erick pun bertanya.

" Apa kalian punya nama..? "

Dengan pertanyaan Erick seperti itu, keempat wanita bersayap itupun terdiam dan saling menatap satu sama lain. Dengan muka sedikit bertanya maksudnya apa dalam hati mereka.

Erick yang terdiam melihat mereka dengan kebingungan kenapa mereka tidak menjawab pertanyaan dari dirinya.

Lalu Erick pun sempat berpikir apakah mereka tidak mengerti atau tidak memiliki nama. Akhirnya Erick pun spontan dengan mengulurkan tangannya sambil menyebutkan namanya.

" Aku Erick ! "

Dengan masih kebingungan keempat wanita bersayap itupun melihat kearah Erick.

" Apa yang dia lakukan"

Lalu Erick mencoba mejelaskan

dengan tangan nya kearah diri nya

sambil berkata " aku Erick ".

Dan akhirnya mereka pun mengerti apa yang dimaksud Erick, yaitu memperkenalkan namanya.

Akhirnya Erick pun mengulurkan tangannya kearah wanita yang memegang sebatang kayu itu.

Wanita bersayap itupun mengikuti apa yang Erick lakukan, akhirnya dia mengulurkan tangannya sambil berkata.

"Aku ENOLLA "

dan disusul dengan wanita yang disebelah Enolla "aku SANTA "

Lalu kedua wanita yang masih terbangpun seketika turun dan berjalan kearah Erick sambil mengulurkan tangan nya " aku MILI " dan "aku MORI ".

BERSAMBUNG

nantikan bab ke II nya✌️