18 pertemuan kembali

tak pernah terfikir olehku,

tak sedikit pun kubayangkan...

kau akan pergi tinggalkanku sendiri...

betapa sulit kubayangkan..

betapa sakit kurasakan...

kau akan pergi tinggalkan kusendiri..

dibawah batu nisan kini,

kau tlah sandarkan

kasih sayang kamu, begitu dalam

sungguh kutak sanggup ini terjadi

karena ku sangat cinta...

inilah saat terakhirku melihat kamu

jatuh air mataku, menangis pilu

hanya mampu ucapkan...

selamat jalan kasih...

satu jam saja ku telah bisa cintai kamu,dihatiku, namun bagiku, melupakanmu butuh waktuku seumur hidup

satu jam saja kutelah bisa sayangi kamu dihatiku, namun bagiku lupakanmu butuh waktuku seumur hidup...

"""****""""

"aisyah ..sayang...apa kabarmu disana? apakah kau bahagia sayang?" aku membelai pusara istriku yang penuh dengan bunga mawar putih, kucium batu nisannya penuh kerinduan, lalu aku berbaring disamping makamnya,,aku bicara banyak hal bersamanya, tentang masalalu kami tentang faris, tabhita juga orang tua kami.

tiba- tiba hujan mengguyur area pemakaman tempat makam aisyah berada,dan aku masih berbaring memeluk pusaranya.

"ayah...ayo kita pulang...nanti ayah sakit..." faris mengagetkanku,aku pun lalu duduk sambil memeluk batu nisan aisyah,

" aisyah...lihatlah...faris, putra kita dia telah tumbuh besar, wajahnya sangat mirip denganmu." aku mencium nisan aisyah dan berdiri kemudian memeluk faris...kami pun segera berjalan pulang.sudah sepuluh tahun semenjak aisyah meninggal, aku selalu datang ke makamnya, mengobrol bersamanya, menumpahkan kerinduan yang lama terpendam...terbayang wajah cantiknya yang mencintaiku dengan sepenuh hatinya.

***

hari ini aku ada meeting dengan klien dari australia, perusahaan ku dan perusahaannya telah menandatangani kontrak kerjasama dan hari ini kami akan menyampaikan presentasi untuk proyek pertama kami.

kami membuat janji bertemu disebuah caffe yang lokasinya dekat dengan makam aisyah...karena setelah meeting aku akan menemani istriku.

saat aku sampai klienku sudah menunggu di meja yang kami pesan.

"selamat siang pak anton..." sapaku pada perwakilan dari perusahaan klienku.

" siang pak aldo..'" kami pun berjabat tangan.

maaf pak untuk hari ini pimpinan kami belum bisa bertemu langsung dengan bapak karena dalam perjalanan kesini mengalami kecelakaan dan harus melakukan operasi hari ini.untuk sementara waktu besok dan seterusnya proyek ini akan dipimpin langsung oleh adik dari bos kami.apabila ada yang mau didiskusikan bapak bisa menghubungi saya atau adik bos kami...ini kartunamanya." anton menyerahkan sebuah kartu nama dan kami pun berpisah karena meeting telah berakhir.

dimakam aisyah

aku tiba kembali di makam istriku lalu aku membacakan do' a untuknya, setelah itu kubersihkan pusaranya dari bunga- bunga yang telah layu dan kering dan kugantikan dengan yang baru saja kubeli.seperti biasa aku bercerita tentang aktifitasku hari ini..tentang faris juga tentang tabhita.aku pun lalu pamit setelah menerima telepon dari tabhita.aku segera bergegas pergi ke rumah sakit untuk bertemu tabhita.

" assalamu' alaikum..." aku mengetuk pintu ruangan tabhita.

" wa'alaikum salam...silahkan masuk..." akupun mendorong pintu dan duduk didepan tabhita.

" aldo...tahukah kamu kenapa aku memanggilmu kesini??" tanya bhita sangat antusias.

akupun menggelengkan kepalaku.

" ayo..aku akan membawamu bertemu seseorang." bhita menarik tanganku dan keluar dari ruangan bhita dan mengajakku masuk ke bangsal vip tidak jauh dari ruangan bhita.

" assalamu' alaikum .." bitha mengetuk pintu dan langsung masuk saat mendengar suara dari dalam.

" hai dokter adrian..." bhita menyapa seorang pria tampan yang terbaring dengan sebuah kakinya dibalut gips.

" hai bitha...diakah orang itu...?" tanya adrian saat melihat aldo.

" iya...kenalkan...ini aldo...suami aisyah..." bhita dan adrian tersenyum.

" apa maksud kalian? dan kenapa nama aisyah disebut- sebut.. ?" tanya aldo kemudian.

" aldo...dokter adrian dan aku adalah orang yang menolong aisyah saat kecelakaan terjadi, pada waktu itu ada tiga pasien kritis yang kami tangani.salah satunya adalah aisyah, satu lagi sopir truck dan satu lagi adalah adik dokter adrian .pada saat itu aisyah memintaku untuk menyerahkan jantungnya untukmu, dan aku sendiri yang mengoperasi aisyah, saat itu aku langsung melakukan transplantasi jantung kepadamu dan mengganti jantungmu dengan milik aisyah sementara aisyah yang masih bernafas tetapi keadaannya sudah sangat kritis aku serahkan kepada dokter adrian, dokter adrian kemudian membantu jantung aisyah dengan alat pompa jantung dan meninggalkannya untuk sementara karena harus mrnyelamatkan adiknya, tetapi kondisi adik dokter adrian lebih buruk dari kondisi aisyah.dan sesaat sebelum menghembuskan nafas terakhirnya dokter adrian meminta kerelaan adiknya itu untuk mendonorkan jantungnya pada aisyah." bhita menceritakan panjang lebar dan sangat detail.

" berarti aisyah...?" tanya aldo tanpa melanjutkan kalimatnya.

" dia masih hidup..." dokter adrian menjawab pertanyaan aldo.

" dimana dia sekarang? kenapa sampai selama ini baru ada kabar?" tanya aldo tidak sabar.

" aisyah dalam kondisi vegetatif, hidupnya bergantung dengan alat- alat medis yang menempel ditubuhnya, dan kami dokter mempunyai tenggang waktu maksimal dimana pasien hanya mampu bertahan selama dua belas tahun..itu berarti, waktu yang tersisa yang dimiliki aisyah tinggal dua tahun...kalau dalam waktu dua tahun aisyah tidak bangun juga...kami harus melepaskan alat- alat yang membantunya."

aldo cemas dan juga lega...masih ada harapan meskipun sangat kecil.

" dimana dia sekarang?" tanya aldo

" dia ada di ruang iccu dirumah sakit ini, kalian boleh menjenguknya." adrian memberitahu keberadaan aisyah...dan aldo meminta ijin untuk memindahkan aisyah kerumah dan disetujui oleh adrian...maka hari itu juga aisyah dibawa pulang oleh aldo.

sepuluh tahun mengira istrinya telah tiada...aldo sangat bahagia melihat aisyah masih hidup.adrian pun mengatakan bahwa mayat yang dimakamkan itu adalah jenazah adiknya.

" aldo...aku mohon maaf ayas kesalahanku selama ini...juga aku sangat berterima kasih kau merawat makam adikku selama ini." adrian dan aldo pun berpelukan.

avataravatar
Next chapter