20 ibu...aku merindukanmu

setibanya dirumah sakit aku merasa bingung...semuanya sudah berubah... aku mencari- cari ruangan bhita tetapi tidak kutemukan ...akupun pergi ke ruang informasi untuk bertanya dimana ruangan dokter tabhita, aku diantar oleh seorang perawat dan kami pun sampai disebuah ruangan.perawat itu mengetuk pintu dan suara didalam ruangan mempersilahkan kami masuk.

" dokter tabhita, ada yang ingin bertemu dengan anda." perawat itu memberitahukan maksud kedatangan kami.

" baiklah...terima kasih...kamu boleh pergi." bhita masih sibuk dengan sebuah kertas dimejanya saat aku duduk didepannya.

" bhita...." aku memanggilnya,dan kulihat tangannya yang sedang menulis sesuatu terhenti, bhita memandangku dengan mulut yang terbuka...tatapannya seakan dia melihat hantu disiang bolong.dia menampar wajah ya sendiri...

" bhita...apakah kau baik- baik saja?" tanyaku padanya...

" aisyah...bukankah kau...apakah kau aisyah...? " bhita tergagap sambil menghampiriku,dia menyentuh wajahku dengan airmata mengalir dikedua pipinya.

" bhita...aku aisyah...kenapa kau seperti ini...?" tanyaku heran,dia langsung memelukku dengan erat, menciumiku dan memelukku lagi.

" aisyah...kapan kamu bangun? kenapa kamu bisa disini?" bhita memberondongku dengan banyak pertanyaan.

" aku bangun dan langsung mencarimu...aku ingin mengetahui keadaan aldo...apakah dia masih dirawat disini...apakah dia sudah mendapat donor jantung?" tanyaku tak kalah dengan pertanyaan bhita.

" aisyah...aldo baik- baik saja...sebentar aku akan mempertemukanmu dengannya." bhita menarik tanganku dan kami keluar dari rumah sakit dengan mobil bhita menuju rumah ku.

***

aldo pov

ibuku meneleponku dan memintaku segera pulang...ada hal penting dan mendesak dan semua itu tentang istriku aisyah...aku sungguh takut terjadi sesuatu padanya, akupun bergegas pulang tanpa memperdulikan pekerjaanku yang belum selesai.

"assalamu' alaikum...bu...ibu...!" aku masuk dan berteriak memanggil ibuku yang langsung keluar dari kamarku dengan wajah panik.

" aldo...aisyah...aisyah...dia hilang...aisyah hilang nak..." ibuku panik dan aku pun langsung berlari kekamar, aku melihat tempat tidurku sudah kosong dengan semua peralatan medis yang berserakan dimana- mana.

" ibu...dimana aisyah bu...?" tanyaku pada ibu yang menjawab pertanyaanku dengan gelengan kepalanya.

kami sekeluarga panik, bahkan aku juga memanggil faris dan mertuaku, setengah jam kemudian mereka semua datang.

" tadi ibu mencuci piring didapur, saat ibu selesai dan ingin melihatnya, ibu lihat sudah seperti ini...aisyah hilang..." ibuku terisak karena merasa bersalah." kami semua bingung, terutama faris,,dia menangis takut kehilangan ibunya untuk kedua kalinya.

" aku akan melapor kekantor polisi...kalian tunggu dirumah..." akupun langsung berjalan keluar menuju pintu saat kulihat pintu terbuka dan sosok yang kami cari- cari berdiri dengan sehat bersama tabhita.

" aisyah...." akupun langsung memeluknya dengan erat.

pov end

" saat kami memasuki rumah, mas aldo langsung memelukku dengan erat sambil menangis, aku juga melihat banyak orang, termasuk kedua orang tuaku dan mertuaku.

" mas aldo kenapa...aku baik- baik saja..." kataku dengan heran.tiba- tiba seseorang memelukku dan aldo sambil menangis.

" ibu...aku merindukanmu...ibu....aku menyayangimu...jangan tinggalkan kami lagi bu..." suara tangisannya begitu menyayat .

" maaf...kamu siapa nak...? kenapa kau memanggilku ibu...?" akupun memandang aldo dengan penuh kebingungan.

" aisyah...dia faris...putra kita..." aldo memberitahuku bahwa anak lelaki itu adalah faris...aku pun tertawa.

" mana mungkin...faris bahkan belum berusia satu tahun..." kataku tanpa melepaskan pandanganku pada anak lelaki itu.

" aisyah...kau sudah tertidur selama dua belas tahun...tentu saja anakmu sudah besar...dia menjadi pemuda yang tampan...dia juga sudah sekolah si sekolah menengah pertama ..." bhita menjelaskan kepadaku tentang kejadian yang sebenarnya,dimulai dari saat aku kecelakaan hingga sekarang.

aku pun merasa kepalaku sakit sekali, nafasku terasa sesak dan akupun terjatuh dilantai.

"aisyah..." semua orang berteriak memanghil namaku, kemudian aldo menggendongku dan membaringkanku ditempat tidur, ibuku memberi aku segelas air putih yang langsung tandas dalam sekali tegukan.

" apakah aku benar- benar tidur selama itu...?" tanyaku tak percaya, tetapi memang itulah kenyataannya

" ibu...aku faris...putramu..." faris memelukku dan akupun memeluknya dengan erat.

" faris...maafkan ibu ya nak...tidak bisa mendampingi mu dimasa pertumbuhanmu.." akupun menangis dan merasa bersalah...betapa malangnya putraku selama ini...tanpa kasih sayang seorang ibu.

" faris...biarkan ibumu beristirahat dulu..." semua orang memelukku dan keluar dari kamarku, meninggalkan aku dan aldo, aku memang sangat lelah karena keterkajutan yang benar- benar diluar dugaan ku.

" mas...aku mau sholat berjamaah bersamamu..." aldo mengangguk dan membawaku kekamar mandi untuk berwudhu, kamipun mengerjakan sholat ashar berjama'ah...aku menangis memohon ampun juga bersyukur kepada Allah yang memberikan kehidupan baru untukku.aku akan menggunakan kesempatan ini dengan sebaik- baiknya.

avataravatar
Next chapter