1 awal

"apa yang harus gw lakukan?"sambil menggoreskan benda tajam itu kekulit yang akhirnya mengeluarkan darah segarnya perlahan.

Didalam kamar tanpa pencerahan sedikitpun, perempuan yang terasa hidupnya tidak ada artinya dan hanya sebagai beban ibu kandungnya,tengah berpikir apa dia harus terus hidup. Merasa dia sudah cukup mengeluarkan rasa depresi pada tubuhnya, akhirnya dia membersih seluruh kekacauan yang telah dilakukan. Perempuan yang bernama pring itu tengah menatap dirinya yang sangat kacau didepan cermin dan kringg…kringg…(suara hpnya),pring menghampiri benda persegi itu dan mengangkat panggilan yang masuk .

"ya,halo?" tanya pring yang merasa janggal pada panggilannya karena sebelum menaruh benda itu ketelinganya dia tidak tahu siapa yang meneleponnya,karena tidak melihat nama dilayar hpnya.

"pring,hari ini lu gak kuliah?" balas diseberang.

"ini siapa?"

"lu lupa sama temen lu sendiri,gara-gara gak masuk selama sebulan,lu jadi amnesia gitu?!"

pring terkekeh mendengar omelan temannya satu ini "gw Cuma bercanda…iya ini gw lagi siap-siap,tunggu ditempat biasa ya"

membalas singkat dan langsung mematikan panggilannya.

pring langsung bersiap kuliah,menyimpan peralatan selfharmnya kebawah tempat tidur,menaburkan sedikit riasan agar tidak terlihat pucat dan berangkat.

Sesampainya ditempat dia melanjutkan pendidikannya,pring melihat ada perempuan yang sedikit tinggi darinya dengan penampilan ala preman dan perempuan itu menampilkan senyuman khasnya dan menghampiri pring. pring hanya bisa tersenyum dan mendudukkan dirinya ketempat duduk karena tempat biasa itu adalah kantin.

"pring,lu gak papa?" tanya jane,ya perempuan aneh itu bernama jane,kita sudah berteman selama ospek, anaknya asik,kenapa mereka bisa berteman karena…entahlah pada saat itu pring orang yang sangat pendiam dan tidak mudah bergaul mungkin dia hanya mengatakan hal yang merasa dia perlu,dan pada saat dikantin inilah mereka bertemu hanya salah menerima pesanan menjadi bertemu orang yang sangat aneh.

"gw gak papa kok,kenapa?"tanya pring balik tanpa menatap mata sang lawan bicara.

"kok lu kurusan?"tanya jane balik,pring langsung memukul kasar punggungnya dengan tangan yang habis dilukainya sendiri dan dia meringis kesakitan karena ulahnya sendiri. jane menatapnya khawatir tanpa bertanya jane langsung memegang tangan temannya dan menggulung lengan baju pring keatas.

"pring! Jangan bilang,lu ngelakuin lagi!" murka ditambah khawatirnya menjadi satu, pring hanya menundukkan wajahnya kebawah takut melihat temannya yang terlihat amat marah.

"pring jawab!!"jane menaikkan oktaf suaranya dan pring tetap menundukkan wajahnya.

"oke! kalo lu gak mau jawab gak papa tapi,bukannya lu udah janji sama gw gak bakal ngelakuin hal itu lagi kan,tapi kenapa?kenapa lu masih ngelukain diri lu lagi,kalo lu ada masalah bukannya lu bisa cerita sama gw,lu itu teman gw,gw gak mau sampai kehilangan sahabat yang paling gw sayang!"

Akhirnya pring mengangkat wajahnya dan menatap sendu kearah jane yang sekarang tengah menatap tangan  yang penuh luka itu.

"maaf" hanya itu yang hanya bisa pring katakan pada sahabatnya dan mereka berpelukan dan membiarkan sahabatnya ini menangis sepuasnya merasa kehidupan ini milik mereka berdua.

Jane dan pring sekarang tengah berada didalam kelas, tengah memperhatikan dosen yang sedang berkomat kamit itu. Jiwa pring sekarang tidak ada didalam tubuhnya,ia tengah memikirkan hidup untuk esok harinya.

*skip kelas*

"pring,lu serius gak mau gw anterin balik?"tanya jane yang tengah bersiap-siap dengan motor besarnya.

"gak,gw bisa pulang sendiri,kok"jawab pring.

"yaudah hati-hati ya,bye" jane mulai melajukan motornya penuh kecepatan seperti orang gak waras.

Sesampainya dirumah pring amat terkejut melihat rumah kecilnya itu terbuka lebar padahal kalo melihat bayangan mundur untuk beberapa jam yang lalu pintunya itu ditutup dan dikunci dengan benar. Pring memberanikan diri untuk masuk kedalam rumahnya itu dan mendapatkan lelaki tua yang tengah menikmati makannya dan mengalihkan pandanganya dari makanan itu untuk menatap pring dengan senyuman yang tersirat diwajahnya,ya itu adalah ayahnya pring yang ia sebut 'papa'.

"papa kapan datang?" tanya pring sambil melepas sepatunya dan menaruhnya dengan rapi,dan duduk disamping papanya meski jaraknya lumayan agak jauh,dari tempat papanya duduk.

"sejam yang lalu,kamu gimana kuliahnya,gak ada masalah kan?" tanya papanya balik.

"gak ada masalah kok pa,Cuma pring lagi kecapean dengan tugas yang menumpuk" jawab pring seraya memijit pelan pundaknya.

"papa gak kerja emang?"tanya pring balik.

"bentar lagi papa berangkat,tadi papa lagi ada kerjaan ke bekasi ,mumpung lewat kawasan kosan kamu bisnya,yaudah papa mampir"

Pring hanya ber"oh"ria.

*skip ngobrol gak penting menurut pring*

"kamu hati-hati yaa,jangan macam-macam,ingat!kuliah yang benar jadi anak yang sukses dan berguna" kata papa pring.

"iya pa" dan papanya pring berjalan meninggalkan pring dengan penuh pemikiran didalam kepalanya.

"kamu hati-hati yaa,jangan macam-macam,ingat!kuliah yang benar jadi anak yang sukses dan berguna" kalimat itu yang membuat pring selalu merasa terpuruk dan ada lagi "anak perempuan emang selalu tidak berguna!" pernyataan pahit yang dikatakan ibu kandungnya,walaupun ibunya tengah emosi dan tanpa berpikir tentang apa yang dikatakan kepada anaknya,dan tidak memikirkan dampak karena mengatakan hal yang seperti itu. Pada saat berdebat dengan pring pasti kalimat itu muncul dan "bapak sama anak sama aja! Gak ada gunanya!" dan berakhir dengan pring yang akan mengurung diri dan sambil mendengarkan lagu kesukaannya yaitu BTS, menggunakan headset dengan volume yang sangat full dan berakhir tertidur. Ibunya dan pring selalu berdebat entah apa masalahnya dan berakhir pringlah yang harus meminta maaf dan disaat itulah selfharm itu terjadi. Walaupun pring terus memikirkan kehidupan yang selalu ia jalanin tidak begitu berat ya,kan?.

Menangis dan menangis hal itu saja yang bisa pring lakukan ingin mengakhiri hidup tetapi tidak bisa,hanya menangis yang bisa dilakukannya,dan berakhir tertidur.

***

Saat ini pring dan jane tengah berada didalam mall,mall yang baru saja dibangun itu telah beroperasi sekarang, memutarkan bola mata dan diikuti dengan kepala yang menatap sekitar sungguh besar mall ini,pikir mereka. Jane menarik tangan pring dengan kuat sehingga siempu tertarik dengan kasar dan merintih kesakitan,sekarang mereka tengah berdiri di depan toko aksesoris yang menjual barang imut dan merchandise BTS,jangan salah sangka penampilan bak seorang preman dan mendapat julukan si pria cantik,kenapa tidak? Lihat penampilannya dengan gaya rambut pendek yang dicepak dan badan yang kekar itu tidak ada sama sekali gaya feminimnya yang muncul dan banyak wanita cantik berpakaian minim mendekatinya dengan alasan kalau mereka suka dengan jane padahal mereka semua telah tertipu dengan penampilan yang tampan itu,jika mereka mengetahuinya mereka semua akan menangis,dan kalian tahu,ada teman kampus jane yang telah mengetahui kalau jane adalah wanita tulen tetap saja mengincar jane kesana kemari. Sekarang jane dan pring tengah mengagumi ketampanan dari bias mereka.

"jane,kenapa mereka bisa ganteng-ganteng semua sih?"tanya pring yang tengah memegang boneka RJ dari BT21.

"entahlah,mungkin ibunya sewaktu mengandung mereka  meminum ramuan tampan"jawab jane blak-blakan.

Pring tidak membalas jawaban dari jane,dia memilih diam dan memilih barang mana yang harus dia pilih dari seluruh isi toko ini.

"woy!" teriak seseorang, pring dan jane menoleh kearah seseorang itu ternyata pria yang disukai oleh pring.

Pring hanya tersipu malu sambil menarik-narik ujung hoodienya,jane hanya tersenyum gemas melihat tingkah temannya itu.

"mike,lu ngapain disini?"tanya jane penasaran.

"gw mau beli hadiah buat nyokap gw,lu..pada ngapain disini?"tanya seseorang itu yang ternyata mike.

"ohh…gak ngapa-ngapain sih,kata pring ada mall baru dekat kostan jadi kita kesini ngilangin suntuk di malam minggu" jawab jane menjelaskan.

Pring tetap diam sambil menatap orang yang sangat ia cintai tapi tak terbalaskan,sakit. Jane memukul pantat pring berniat menyadarkan temannya itu yang tengah tidak sopan menatap orang dengan sangat intens.

"au,sakit tauu!!"pring meringis, jane dan mike hanya tertawa kecil melihat kelakuan pring yang salah tingkah.

Mike melirik kearah jam yang menempel ditangannya "yaudah ya,gw harus udah nyampe rumah,entar nyokap gw ngeluarin jurus pamungkasnya" kata mike dan mereka berdua hanya mengangguk dan membalas lambaian dari mike.

Pring tidak bergerak sama sekali ketika orang yang dicintainya berjalan dan dengan disadarinya pria itu menoleh dan tersenyum kearah pring dan itu sontak membuat pring menjerit senang didalam hatinya.

"lu kalo suka sama orang liat dulu,dia baik atau gak,dia tukang selingkuh atau gak,dia tukang tipu atau gak"kata jane memperingatkan sambil melanjutkan melihat-lihat barang yang ingin dibeli.

Pring terpaku mendengar perkataan jane yang membuat dia berpikir.

To be continue...

avataravatar
Next chapter