223 Nami Island (POV Satria)

SATRIA

Astaga! Ternyata ucapan Rea benar. Dia tidak mau sekamar denganku. Dia mengusirku lengkap dengan koper-kopernya. Aku mengerang frustrasi, mengacak rambut jengkel ketika dengan teganya dia menutup pintu kamar tepat di depan mukaku.

Oke, baiklah. Dia memang mau mendengarku. Tapi aku nggak nyangka saja kalau dia tidak mau tidur denganku lagi. Apa boleh buat? Wajarlah kalau dia marah padaku, ini salahku bukan salahnya. Setidaknya dia tidak pergi ke mana-mana. Itu cukup membuatku tenang meskipun ada sisi lain yang menyebalkan.

Aku terpaksa menarik koperku menjauh dari kamar. Dibujuk sekali pun, masih percuma. Rea masih saja kekeh tidak mau membuka pintu untukku.

Aku mengetuk pintu kamar Ruben. Yang langsung segera dibuka oleh penghuninya. Dia bingung melihatku datang dengan membawa sebuah koper.

"Boleh aku tidur di kamarmu?" tanyaku. Dia tidak langsung menjawab, dia malah semakin bingung, dan aku bisa melihat tanda tanya besar menempel pada wajahnya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter