98 Mencurigakan

"Setan lo pade! Seneng banget liat teman sengsara!" teriak Eko. Kali ini dia memastikan kalau Pak Robin sudah tidak ada di tempat lagi. Elfan terbahak-bahak sampai keselek kuah bakso.

"Mampus aja lo! Mampus!" umpat Eko melihat Elfan hampir mati keselek. Astaga! Elfan buru-buru meraih minumannya.

"Kualat lo itu sama gue. Dasar nggak ada ahlak."

"Lo pikir lo ada ahlak?"

"Ahlak gue ketinggalan di rahim emak gue."

"Bangke."

Mereka berdua tergelak kembali. Dasar begundal tengik. Sudah kena ultimatum nggak kapok juga. Kayaknya benar yang Fani bilang, geng Eko cs itu biang gaduh. Lihat aja sekeliling sini, cuma meja di sini aja yang ributnya paling heboh.

"By the way, Lala sama Sandy kemana?" tanyaku setelah tawa mereka reda.

"Mereka lagi nyari tempat magang," jawab Eko, menyeruput minumannya yang sudah tinggal es batu sehingga menimbulkan suara berisik.

"Jorok banget sih, Mbek!" Elfan langsung menarik ujung rambut Eko tanpa ampun.

"Sakit, Njir!"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter