313 MENUNGGU UMAR

Faisal membelikan segelas kopi instan untukku, katanya itu tidak masalah untuk di konsumsi orang pengidap kanker, toh tidak terlalu sering. Kami mengobrol bersama sembari menunggu jemputan dari Umar.

Dia duduk di kursi panjang yang sudah tersedia di samping pintu lobby, sementara aku duduk di kursi rodaku sendiri. Dia sempat bingung, kenapa Umar masih belum datang juga, padahal seharusnya pekerjaannya telah selesai sebelum makan siang tadi.

Ini adalah hari Sabtu, tidak mungkin kerjanya sampai seharian penuh, kecuali untuk beberapa karyawan baru dan juga staf yang memang memiliki jam kerja sampai malam. Atau mungkin jam kerjanya telah berubah, Faisal pun tidak tahu.

"Saya jarang ke kantor, saya hanya investor dan tidak memiliki banyak pengalaman dalam bidang pemasaran. Untuk masalah kantor, saya serahkan pada yang lebih kuasa dalam bidang ini," jelas Faisal pula.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter