3 Bagian 3: AKHIRNYA KUNYATAKAN PERASAANKU

Hari keempat, dalam suasana sekolah, setelah masa ospek akhirnya tiba masa orientasi Pramuka, lagi-lagi aku menjadi salah satu panitia dalam kegiatan tersebut...para senior mengumpulkan juniornya sambil mengecek perlengkapan barang bawan selama kegiatan orientasi, dan kebetulan kegiatan kemah orientasi berada didalam sekolah.

Dari kejauhan lamat-lamat aku coba mengarahkan pandanganku mencari sosok gadis impianku...dan ternyata dia sudah ikut berbaris bersama-sama dengan temannya di lapangan...tidak ada hal yang menarik selama kegiatan kemah orientasi Pramuka, yang ada hanya aku bisa memandang dan berkali-kali mendapatkan senyum manis dari dia, wuiih...serasa nyaman dan teduh hatiku setelah aku mendapatkan senyum dari, nya si gadis impianku.

Lama kelamaan justru ini menjadi bumerang buatku, kalau sehari aku tidak melihat senyumannya, aku selalu gagal fokus dalam pelajaranku...entah daya magnet apa yang membuatku tersedot untuk selalu melihat dan mendapatkan senyumannya...hingga tak kusadari aku sampai melakukan hal-hal diluar nalarku.

Setiap hari aku berangkat sekolah berusaha agar datang lebih pagi lagi...setelah menaruh tas di kelas, bergegas aku kembali menuju pintu gerbang masuk sekolah...entah apa yang aku lakukan, aku pun tak tahu, yang kutahu hanyalah serombongan semut-semut berbaris di dinding, dan sepertinya mereka penasaran melihatku, karena setiap hari...pagi dan siang... saat masuk sekolah dan bubaran sekolah...aku selalu menunggunya dan berdiri di depan gerbang pintu masuk sekolah...

Sepertinya para semut memendam seribu tanya, apa yang sedang dilakukan, hingga membuat aku teringat sebuah syair lagu... obie mesakh...malu aku malu...pada semut merah...yang berbaris di dinding menatap ku curiga...seakan penuh tanya..sedang apa disini..?? begitulah kira-kira yang ada dalam benak semut- semut itu...

hampir setiap hari, selama 1 tahun aku melakukan kegiatan tambahan menunggu gadia impian ku di depan pintu gerbang...setiap pagi yang kuharapkan, hanya untuk dapat melihat dan merasakan senyum manisnya, apabila sampai bel jam masuk berbunyi dan aku tidak melihatnya, buru-buru aku melangkah pergi menuju kekelasnya... hanya untuk memastikan, apakah dia ada atau tidak...dan yang terpenting adalah senyumannya.

Siswa dan siswi di sekolah kelas XI dan X, sebagian mereka mengetahui bahwa aku menyukai dia, hingga kalau aku lewat depan kelasnya selalu aku dapat teriakan dan sorakan...Nengok nih yeee..hahahah...busyet dah..perduli amat dengan celotehan mereka...tapi dalam hati, aku merasa senang kalau kesempatanku untuk mendapatkan gadis impianku semakin terbuka lebar.

Hingga suatu hari saat pulang sekolah, entah kenapa aku ingin sekali buru-buru keluar dari kelas...hanya dengan tujuan, untuk dapat menghampiri dan mengantarkan gadis pujaanku untuk naik kendaraan arah pulang menuju rumahnya.

Kebetulan nasib baik sedang menghampiriku, aku berpapasan dengan dia, lagi-lagi bersama teman sebangkunya, sunarti...Assalamualaikum....sapaku, waalaikum salam jawab mereka berdua...lagi- lagi Rida yang suka berceloteh langsung menggodaku, hayooo..sengaja ya nunggu???...hihihi...aku pun cuma bisa tersenyum...lagi-lagi Rida berceloteh..gimana ka keputusannya, mau pilih salah satu diantara kami atau dua duanya boleh??? jujur aku suka sama kakak..tanpa malu-malu Rida meyampaikan itu kepadaku dan lebih gilanya lagi dia utarakan itu di depan gadis impianku...kemudian dia berceloteh lagi..bagaimana ka tawaranku? aku mau koq jadi pacar kedua kakak!!. kulihat raut wajah Rida agak diseriusin...masih sambil melemparkan senyum siih...akhirnya aku bilang..aku sayang sangat ke Rida tetapi aku hanya menganggap dia adalah sebagai seorang sahabat yang spesial...agak terbelalak mata Rida mendengar penuturanku, waah kecewa aku...pura-pura tertunduk sedih. (bathin suara Rida lirih)...akhirnya dia berceloteh lagi..bagaimana kalau kita suit aja ka? kalau yang menang, dia yang jadian sama kaka, sambil tersenyum penuh harap dia utarakan maksud hatinya...Ok kan Shofi? kamu mau?..Shofi hanya tersenyum... lalu aku bilang...ah...ngga..ngga ... ngaco kamu Rida...emangnya aku piala bergilir sehingga jadi rebutan...hihihi...kemudian tak terasa angkot menghampiri kami dan Shofi pamit naik angkot untuk pulang...aku pulang duluan ya ka...sambil melemparkan senyum....MasyaAllah...indahnya dan bahagianya hati ini melihat senyuman yang lagi-lagi keluar dari bibirnya....Assalamualaikum ka...dia menuju dan menaiki angkot yang sudah berhenti didepan kami...waalaikumsalam jawab aku dan Rida bersamaan..

Duuh...segitunya...Rida berceloteh lagi sambil mencubit punggungku...cieee....yang cinta banget...mpe aku dicuekin...Rida berulah...busyet nih anak tak henti-hentinya dia meledek dan menggodaku...

Hushh...ngga usah ngiri...sambil tersenyum aku mengajaknya untuk berjalan ke arah utara tempat kami akan menuju angkot untuk pulang...selama dalam perjalanan, aku berusaha untuk dapat meyakinkan Rida bahwa aku cuma menyukai Shofi dan menganggap dia sebagai sahabat dan adik terbaikku...tetapi, aku harus berusaha agar tak sampai membuat hatinya terluka...dan kebetulan Rida juga agak memaklumi tetapi terkadang keluar juga rayuannya menggodaku...

Suatu pagi seperti biasa disekolah, aku menunggu kehadiran gadis impianku, dan mungkin... hari ini sampai tiga hari kedepan aku tak dapat melihat senyumannya...rasa kecewa menggelanyut di hatiku..sampai-sampai, setiap waktu aku berusaha menghampiri kelasnya hanya untuk mendapatkan informasi tentangnya. dan kesempatan itu tiba, aku coba menanyakan keberadaan Shofi kepada Rida...Shofi kemana? koq 3 hari dia tak nampak?...Rida dengan sedikit menunduk berkata maafkan aku ka, dia dah 3 hari ngga masuk karena sakit, aku diminta oleh shofi untuk tidak mengabarkannya ke kaka..

ooh...sedih sekali hati ini mendengarnya...akhirnya aku bertanya kepada Rida dimana rumahnya? Rida kemudian menunjukan alamat rumah gadis impianku....kemudian aku berlalu berpamitan kepadanya dan kembali ke kelasku...

Kebetulan di dalam kelasku ada teman yang berasal dari Desa yang sama dengan gadis impianku...akhirnya aku tanya sama hendro temanku dan kebetulan dia mau berbaik hati menemani dan mengantarku saat istirahat..kemudian aku meminta ijin ke guru dengan alasan untuk menengok siswa yang sakit padahal saat itu pelajaran favorit aku ...kimia...yaahh...sudahlah, kemudian aku mencari informasi ke teman yang membawa motor...akhirnya aku dapatkan... kebetulan aku masih belum punya motor dan sim, maklum buat ongkos saja pas-pasan. belum lagi usiaku masih dibawah 17 tahun...akhirnya aku dan hendro berangkat menuju rumah gadis impianku.

Sesampai di areal sekitar rumahnya, sengaja aku menghentikan dan mematikan mesin motor..maklum motor tua...suaranya lumayan agak berisik, padahal sih ngga ada ngaruhnya tuh, toh rumahnya juga di pinggir jalan besar.. kemudian aku dan hendro mendorong motor hanya 5 langkah dari gerbang rumahnya, kemudian aku beranikan diri bertamu dan bersilaturrahmi ke rumahnya...

Assalamualaikum, aku mencoba memanggil orang yang berada di dalam rumah dengan ucapan salam, tak selang berapa lama ada jawaban dari dalam...waalaikumsalam... kemudian keluarlah wanita paruh baya...yang kulihat sekilas wajahnya mirip dengan gadis impianku...maaf adek adek ini siapa? tersadar aku kalau ditanya oleh yang punya rumah... kemudian saya mengenalkan diri, saya Sis bu dan ini hendro...kami temen sekolah shofi bu...apakah betul ini alamat tinggal Shofi? ooh betul nak, jawab wanita paruh baya itu....saya ibunya...ooh ternyata dia adalah ibunya gadis impianku..ada apa ya nak? kembali ibu itu bertanya...mmm...maaf bu mengganggu waktunya... dengan ragu-ragu aku mencoba mengutarakan maksud kedatangan aku dan temanku... saya dengar Shofi sedang sakit dan sudah 3 hari ini dia tidak masuk sekolah...jawabku...kemudian wanita itu menjawab betul nak...

kemudian aku melanjutkan kalimatku...kami mau menengok bu, apakah diijinkan kami untuk menengok Shofi? atau barangkali dia sedang istirahat...nantilah kami kembali lagi bersama teman-teman sekolah yang lain selorohku...keliatannya lancar banget aku bercakap....ooo...tidak nak, kebetulan Shofi sudah agak mendingan dan dia sedang minum obat...kemudian kami disuruh oleh beliau masuk....masuk nak...ibu itu mempersilahkan kami....iya bu, terimakasih....kemudian kami dipersilahkan duduk dan beliau tersenyum sambil berucap, ibu pikir motor kalian mogok, makanya tadi ibu bilang ke Shofi kasian banget tuh anak, motornya mogok, dengan wajah tersenyum sambil berlalu dan menuju ke kamar Shofi...gadis impianku....aku dan hendro cuma tersenyum...selang tak berapa lama, datanglah gadis impianku menghampiri kami dengan wajah yang masih pucat, ada rasa iba melihatnya dan tak tega melihatnya...

Kemudian aku mengucapkan salam, assalamualaikum dek, bagaimana kabarmu? maaf ya, kaka sudah mengganggu istirahatmu...ehm waalaikum salam, ngga koq ka, kebetulan aku sudah agak baikan...kemudian sambil menghempaskan badannya untuk duduk di sofa berseberangan dengan tempat duduk kami. buru-buru aku bertanya...bagaimana kabarmu de? sakit apa?aku berusaha ingin mempercepat pertanyaan agar segera nantinya bisa segera pamitan pulang... sambil tertunduk kulihat wajah gadis impianku sedikit berlinang...kemudian dia bercerita bahwa sejak usia 3 tahun dia sudah mengalami cangkok jantung...dan kemarin dia sakit akibat kondisi jantungnya melemah...entah apa nama yang tepat untuk penyakitnya, tapi bagaikan disambar halilintar, aku terhenyak mendengar cerita dia...yaahh tentang sakitnya. Tiba-tiba hendro meminta ijin untuk keluar ruang tamu, alasannya klasik...beruntung juga aku punya teman sebaik dan sepengertian hendro (gumamku)...yess..akhirnya aku melanjutkan lagi obrolanku dengan gadis impianku...de...kenapa kamu tidak pernah cerita tentang sakitmu, terus terang 3 hari ini aku khawatir tentangmu karena aku tidak bertemu dan melihatmu disekolah...ternyata ini dibalik derita sakitmu...kemudian aku terdiam....lalu aku melanjutkan kalimatku, sudah beberapa hari dan beberapa bulan ini aku selalu tak berani menyatakannya padamu, aku bingung apakah ini wajar atau apakah ini hanya rasa yang sesaat, karena selama ini aku belum pernah mengalaminya...sepertinya aku benar benar jatuh cinta padamu, auramu yang membuat langkah kakiku terhenti di saat itu, saat aku berjalan di depan kelasmu, pesona senyumanmu yang menuntun langkah kakiku untuk bertemu denganmu, aku yakin ini adalah fitrah, tapi aku takut Allah murka kalau kita berpacaran...aku hanya ingin menyampaikan rasa yang ada di hatiku, mudah2an ini adalah suci yang langsung keluar dari lubuk hatiku yang terdalam, semoga kau mau menerimaku ya de...lama sekali gadis impianku menundukkan wajahnya...lalu dia berkata...ka..apakah dengan punya rasa suka ke kakak itu tandanya kita harus pacaran?...dengan berharap pasti dia ingin jawaban dariku...aku menghempaskan nafas yang dalam, kemudian aku berucap....cukup lah hanya kata cinta yang kita miliki agar kita jaga selalu suci, cinta itu putih jangan sekali-kali kita mengotori dengan pacaran, karena pacaran kadang kita di buai oleh keindahan semu yang di buat oleh syetan....cukup lah adek tau bahwa kakak mencintaimu dan kakak tau bahwa adek juga mencintaiku...biarlah ini mengalir...apa adanya...dan biarlah Allah yang menjaga perasaan cinta kita....cinta bukan berarti kita harus berpacaran, tetapi cinta adalah sesuatu perasaan yang indah, yang suci yang menuntun kita untuk melakukan kebaikan...semoga Allah menyatukan kita kelak nantinya de...aamiin... gadis impian ku mengamini harapanku...

De, kaka pamit ya, maaf ngga bisa lama-lama, karena aku ijin ngga belajar hanya di 2 jam saja, jaga kesehatan ade...kakak doakan semoga cepat sembuh dan kaka bisa lihat lagi senyumanmu itu...sambil kulemparkan senyum dan dia juga tersenyum....aku pamitan ya..I LOVE YOU...de...(dengan penuh harap mendapat jawaban darinya) Love you too ka...gelebarrr...beribu-ribu bahagia aku mendengar kalimat itu keluar dari bibirnya yang tipis...serasa bahagia dan indah dunia saat itu aku rasakan...akhirnya aku berpamitan kepada ibu gadis impianku, rupanya beliau mendengar pembicaraan kami alias menguping, dan beliau sepertinya tau kalau kami saling menyinta...sambil tersenyum beliau keluar dari dalam menuju arah kami...aku kembali kesekolah ya de...pamitku kepada Shofi.

Ibuu...aku mohon pamit, mohon maaf mengganggu waktunya...Tidak apa-apa nak, justru ibu berterimakasih telah ada yang datang menengok Shofi...

mari bu..(aku berpamitan)....Assalamualaikum...aku dan hendro kemudian berlalu mengendarai motor honda 800 yang ku pinjam dari sahabatku...sepanjang perjalanan hatiku serasa bahagia, tak lepas senyum selalu memancar dari bibirku...akhirnya kini aku bisa mencintaimu....

avataravatar
Next chapter