2 Bagian 1: AKU DAN KEHIDUPANKU

Kenalkan nama ku Agus Siswanto, aku lahir disebuah kota kecil tapi menjadi pusat roda ekonomi di Jawa Barat, perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah, Cirebon...yah itulah nama kota kelahiran ku...

Kota Cirebon terkenal dengan terasinya, belum lagi pusat ekonomi dan jasa serta punya ciri khas kain batik yg sudah terkenal hingga seluruh Nusantara dan dunia.

Aku dilahirkan dalam keluarga yg sederhana, bapak dan ibuku adalah pedagang makanan, dulu...bapakku berdagang di Jakarta...tapi setelah musibah kebakaran yang melanda tempat tinggal bapakku, akhirnya beliau memutuskan pulang dan berdagang saja di kampung halaman...ibuku dulu juga pedagang sayuran dan bumbu rempah hasil bumi, namun semenjak terkena stroke 2 kali, hingga dengan terpaksa kios di pasar harus di jual untuk perawatan ibuku... aku pun tak tega, melihat kondisi ibuku, hingga kusarankan agar ibuku berhenti berjualan saja. Namun ibuku seorang wanita yang tangguh, walaupun kondisi sering sakit, namun beliau tidak mau hanya berdiam diri dirumah, sampai akhirnya... beliau memutuskan untuk berdagang kembali... walaupun hanya dagang makanan khas Jawa Barat yaitu Batagor.

Aku adalah anak kedua dari empat bersaudara, dan anak laki-laki pertama dalam keluarga ku.

Hari-hari ku.. semuanya kulakukan normal-normal saja, tak ada yang istimewa, dalam pendidikanku, aku masih terbilang beruntung... masih sering masuk 5 besar.

sejak SD hingga SMP, aku selalu berusaha hidup mandiri... hingga saat aku masuk SMA disalah satu Madrasah Aliyah di Cirebon... semua normal-normal saja, cuma satu yang aku sukai, yaitu aktif di organisasi...baik OSIS maupun kegiatan Pramuka.

Setiap hari...aku membantu ibuku untuk mempersiapkan barang dagangannya di pasar, berangkat pagi...anatara jam 2 hingga subuh, itupun kalau aku tidak mengantuk. kemudian rutinitas setelah sekolah, aku isi dengan membantu kegiatan belajar di madrasah diniyah...yah, hitung-hitung untuk menambah uang jajanku, sepulang dari madrasah...aku membantu adik-adik sekitar rumahku dalam mengerjakan PR mereka hingga maghrib tiba, kemudian dilanjutkan membimbing mereka mengaji, barulah pukul 8 malam...aku membantu ibuku menutup dagangannya di pasar, sekitar pukul 9 sampai pukul 10 malam... barulah aku pulang dan bisa belajar untuk pelajaranku.

Itulah rutinitas keseharianku dalam mengarungi kehidupanku yang terkadang banyak di lalui dengan perasaan bahagia ataupun terkadang duka.

avataravatar
Next chapter