webnovel

2. Nama Siapa?

Dengan perlahan Willy mendekati maba berambut coklat muda yang masih saja menunduk disaat yang lain menoleh ke arah nya wajah mereka menyiratkan rasa khawatir terhadap derita teman seperjuangan.

Langkahnya dibuat sedramatis mungkin, Willy sengaja menjejakan sepatu nya hingga suaranya memenuhi ruangan senat yang kecil itu. Willy berdehem, mencoba terdengar se-gentle mungkin.

"Nama kamu siapa?"

"Eira"

"Nama lengkap?"

"Eira Leony Atmadja"

"Jadi Eira, tau apa kesalahan kamu?"

"Telat datang, kak"

"Apa?"

Willy maju mendekat. maba itu, ia masih saja menunduk. Willy yang mulai kesal mengangkat sedikit rambutnya yang coklat

"Hei, kalo bicara itu liat yg ngomong yang sopan kek"

Willy tertegun

Dilihatnya mata coklat yang berkaca kaca itu, keliatan jelas sekali kalo ia sedang menahan tangis. Mata basah itu juga sangat cantik dengan bulu mata yg lentik alis yang tebal dan kulitnya yang kuning langsat bersih.

Eira mengangkat wajahnya, menyelipkan rambut ke dekat telinga lalu menegapkan posisi badannya.

"Maaf kak" kata Eira sambil menundukan badan nya dan kembali tegap lagi, tapi ia tidak berani menatap Willy balik, tatapan nya masih tertuju ke lantai beralas keramik putih yang sedikit memantulkan siluet Willy yang berdiri di hadapan nya

"Argh"

Willy berpura pura kesakitan, ia memegangi dada memasang muka memelas.

"Dadaku kok sakit gini, rasanya jantungku berdegup cepat banget"

"Apa mungkin karena..." Willy mendekati Eira, menaruh tangannya di bahu Eira

"Ah.. ah stop stop!" Willy merintih sakit, Eira tiba tiba saja memelintir tangannya

"Ma maaf" Eira panik, raut wajahnya terlihat khawatir. Semua mata tertuju pada nya

"Maaf tadi itu refleks , mohon maaf" Eira membungkuk memohon maaf kelihatan merasa sangat bersalah

Panitia yg lain menahan tawa sebisa mungkin berusaha terlihat serius. Willy mengibas-ngibaskan tangannya yang masih sedikit linu sambil keluar ruangan. Ia berpapasan dengan Randi yang baru kembali dari toilet

"Lu aja yg urus, deh. Gue give up dulu"

Randi mengangguk. Walaupun muka nya terlihat sedikit bingung

Saat keluar ruangan. Aya ada di luar memandangi Willy dengan tatapan mengejek. Seperti nya ia tau apa yg terjadi tadi.

"Karma tu Will, kebanyakan ngegombalin anak orang sih lu"

"Boro boro, gue mulai aja belum"

"Ya, makanya itu tanda lu harus berhenti"

"Ah, hidup gue gak seru entar"

"Dasar elu, gak guna juga gue bilang apa"

"Ya, lu bisa berguna kok. Kalo lu mau isi hati gue yg kosong ini" Willy mengedipkan matanya menggoda Aya

Alis mata Aya sedikit naik, seperti kaget untuk beberapa detik ia tertegun diam

"Na.. najis" Aya langsung berbalik dengan terburu buru meninggalkan Willy di belakang.

kuy follow, komen dan rate kalo kalian suka ceritanya

eatsalotcreators' thoughts
Next chapter