19 Melodi Jiwa (1)

Ketika Arya merasakan perasaan Dwina berkecambuk hebat, dia langsung tersentak oleh ke khawatiran. Dwina bukan tipe orang yang mudah mengutarakan kegelisahan serta kesedihannya di depan orang lain. Dia sering memilih menutupi semua itu untuk menghindari kekhawatiran orang lain lalu berakhir jadi sebuah beban.  

Namun kali Dwina terang-terangan, dia bahkan membenamkan wajahnya di dada Arya sambil menahan isakan. Entah apa yang terjadi pada perempuan itu selama dia pergi, dan Dwina seperti sadang kesulitan. Gumam Arya dalam hati. 

"Kamu kenapa Dwina?" Bisik Arya lembut mencoba menenangkan Dwina. Dia masih bisa menahan diri untuk tidak terdengar bingung, padahal saat di telpon tadi Dwina terdengar baik-baik saja. 

"Nggak." Suara Dwina terdengar serak. Penjelasannya kurang dari cukup, tapi bukan bermaksud dia menarik perhatian Arya, walau nyatanya dia hati kecilnya menginginkan itu juga. 

"Ya udah aku anterin kamu pulang."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter