webnovel

Chapter 14 "Tidak akan semudah itu"

-hraaaa-

Seluruh Half-beast menerjang ke arah Chanotte.

[IMPERIAL ZONE]

Sebuah lingkaran tak kasat mata menyebar sejauh empat meter dengan Chanotte sebagai pusatnya. Tidak ada yang dapat melihat lingkaran ini selain dari sang pemilik skill tersebut, sementara itu para Half-beast tetap menuju ke arahnya dengan kecepatan tinggi.

Begitu para Half-beast tersebut memasuki lingkaran miliknya, Chanotte dapat merasakan seluruh pergerakan mereka, baik itu dari tekanan dan aliran udara, getaran pada permukaan tanah, dan lain-lainnya. Itulah kemampuan dari skillnya tersebut.

[EMPOWERED]

Tubuhnya diselimuti aura merah dan urat-uratnya dapat terlihat dari balik kulitnya.

"tidak akan kubiarkan kau membunuh...."

Salah satu Half-beast mendekatinya dan..

-zraaash-

Sebuah tebasan yang kuat mengarah kepadanya. Kemudian, sebuah benda bulat menggelinding di atas permukaan tanah dan memantul beberapa kali sebelum akhirnya berhenti.

-bruugh-

Sebuah tubuh jatuh ke atas permukaan tanah, dan kali ini, itu adalah milik dari seorang Half-beast.

"kalian para HEWAN.... jangan pikir ini akan mudah"

Chanotte memberikan pandangan jijik terhadap mereka.

Barry dan yang lainnya benar-benar terkejut mendapati bahwa benda bulat yang menggelinding di atas permukaan tanah tersebut adalah kepala milik salah satu rekan mereka dengan tubuh yang tergeletak tidak jauh darinya.

Shanti hanya dapat terdiam. Ia harus melihat orang-orang dari desa nya terbunuh kembali...

"MANUSIA SIALAN!"

Salah satu dari mereka kembali menerjang ke arah Chanotte.

"-fuuh- bodoh, kau masih dalam wilayahku.."

Ia kembali mengayunkan great sword miliknya.

-sraassh-

Darah keluar dari tubuh bagian tengah milik Half-beast tersebut. ia mundur beberapa langkah sembari menahan lukanya tersebut.

Barry menghampirinya dan bertanya tentang kondisinya.

"jangan terburu-buru.. kau harus berhati-hati, dia tidak seperti manusia yang pernah kita lawan.."

"-kkgh- tapi dia sudah membunuh....."

"aku mengerti, dia akan membayarnya.. aku janji"

Para Half-beast sekarang hanya dapat terdiam dan mengelilingi Chanotte. Mereka tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama. Yana mengamati tindakan mereka dengan Shanti di sebelahnya.

"kemarilah kalian! kalian bilang akan membunuhku tadi!"

Chanotte berusaha untuk memancing amarah para musuhnya.

"jangan dengarkan dia! kita akan menyerang secara bergantian, barisan belakang akan membantu yang di depan"

Barry mencoba untuk mengembalikan ketenangan mereka.

"kami mengerti"

Mereka menjawab perintah Barry.

"HWAAA"

Mereka mulai menyerang.

"ingat, perhatikan pergerakan pergelangan dan bagian tengah tubuhnya!"

Mereka memasuki wilayah imperial zone milik Chanotte. Ia memasang kuda-kudanya dan mengamati setiap hal yang bergerak di dalam wilayah skill nya.

Serangan pertama datang dari belakang dan mengarah ke kepalanya, sementara yang lain juga mengarahkan tebasan mereka ke arahnya.

-fuuh-

Ia menarik nafas dan menggenggam erat gagang great swordnya. Kemudian ia memutar tubuhnya dengan sangat cepat.

-whoom-

Hal itu menimbulkan pusaran angin yang besar dan mendorong seluruh musuhnya sejauh satu meter. Tidak berhenti sampai disana, ia menerjang maju dan mengayunkan great sword nya.

-whiing-

Serangannya itu mengenai salah satu Half-beast pada tubuh bagian kirinya, namun lukanya tidak terlalu fatal.

Chanotte kembali menerjang untuk melanjutkan serangannya.

-tiing-

Barry menahan serangan tersebut, namun pedang pendeknya terpental dan ia harus mundur ke belakang untuk mengatur ulang jaraknya dengan musuh.

Half-beast yang lain melanjutkan serangan dan menambah kecepatan mereka.

-siing-

Chanotte memutar tubuhnya untuk menghindar dan baju pelindungnya bergesekan dengan pedang pendek milik musuhnya. Half-beast tersebut kehilangan keseimbangannya dan mendapat pukulan dari Chanotte. Ia terpaksa dibuat mundur.

Lebih dari lima belas Half-beast pria mengepungnya, namun tidak ada yang mampu untuk memberikan luka yang fatal terhadapnya. Sementara yang lain hanya terdiam, entah hal itu disebabkan oleh rasa takut atau bingung yang mereka hadapi. Mereka tidak dapat bertindak dengan musuh yang ada di hadapan mereka.

"tuan Yana.... Barry dan yang lainnya tidak dapat melakukan apapun untuk melawan manusia itu.."

Shanti menoleh ke arahnya.

"jelas ini yang terjadi Shanti, lihatlah... mereka tidak berpikir dengan baik, hanya bergantung kepada rasa marah mereka. Sudah jelas Chanotte yang akan menang pada pertempuran ini"

"kalau begitu.. tolong beri tahu kami savior! apa yang harus kami lakukan?"

Shanti, Luga, dan yang lainnya menatap ke arah savior mereka. Hanya ia yang dapat mereka andalkan.

"tentu, dengarkan aku"

Mereka menaikkan telinga mereka dan fokus mendengarkan kata-kata savior mereka, sementara Barry dan yang lainnya mulai kewalahan untuk menghadapi Chanotte

-----( Chapter 14 "Tidak akan semudah itu" )-----