1 01|Mimpi

Tangis keluarga tersebut pecah,menangisi kepergian sang anak tertua.Bukan,bukan pergi dari dunia ini,hanya pergi merantau ke Jakarta Selatan.

Alay,padahal masih satu kota.

Mereka mereka bukan keluarga yang kaya ataupun keluarga beruntung yang mendapat mantu kaya.

Dian yang melihat semua drama ini hanya memutar bola mata malas. Semua,ralat hanya Dian yang tidak menangisi kepergian Abang Jamet nya itu.

Tetapi tetap dian merasa tidak terima nya saat sang abang ,Dwi pergi. Dwi Pergi Merantau bersama tetangganya Bayu untuk untuk memperbaiki ekonomi.

-OLD-

Sehari setelah kepergian Dwi tak ada hal yang berbeda. Sebab Ia sering keluar malam pulang pagi dan siang menjadi kelelawar. Dian menetap barang-barang di depannya dengan mata yang berbinar.

Padahal hanya terdapat beberapa jaket gitar dan anggur yang masih tersisa juga buku kenangan milk abangnya.Oh,dan jangan lupakan seperangkat vape beserta varian rasanya.

Dan semua itu akan menjadi miliknya untuk beberapa tahun kedepan :). Dian mulai menelusuri kamar Dwi,entah dulu ibunya mengidam apa saat memberi nama abang Jametnya itu. sehingga namanya seperti perempuan.

Dian memulai Penelusurannya dengan mencicipi anggur merah yang masih tersisa sedikit. Bukan,bukan karena dian anak yang nakal.

Ia hanya penasaran akan rasa minuman yang sering diminum oleh beberapa temannya itu.

Dian Memulai Dengan mencium bau Anggur Merah tersebut."hemm baunya mirip madu euy!".

Dengan rada ragu,ia meminum Anggur merah tersebut.Hanya sedikit,mungkin sepertiga gelas kecil.

Rasa pahit mulai menyeruak,mememenuhi indra penyecap Dian."huek anjir rasanya pait,ga enak.Tapi kenapa orang orang suka ya?sampek ketagihan juga?."

"Bodo amat anjir,pokoknya gas sampe tinggal sedikit!" lanjut Dian dengan segala tekad yg bulat.

Heum.....ada yg bulat tapi bukan tekad!.Fighting Dian!semoga enggak dicoret dari KK!.

Tekad dian sudah bulat!.Dia akan meminum satu teguk lagi.Satu tegukan lagi gak bikin mabuk parah kaann?yakan.

Gluk

Serr

Rasa pahit tadi mulai tergantikan dengan manis yang membuat orang ingin lagi dan lagi.Dian mulai merentangkan tangan dan berputar putar,ala ala sinetron.

Dengan sempoyongan dian berusaha mengembalikan Anggur merah tersebut di tempat semula,agar sang ibu tidak curiga.

"Huaa inikah yang namanya surga dunia?"

"Anjir manurios oppa!"pekik dian saat melihat manurios yg duduk di warteg langganannya,sambil memakan semur jengkol.

Entah kenapa Dian bisa langsung berdiri di depan warteg 'Mama Muda' ini.Dian juga bingung.

Manurios pun juga melihat Dian sehingga mereka berdua saling bertatap tatapan mesra.Dari tatapan matanya saja sudah membuat orang orang tau jika ada benih cinta yg subur diantara mereka.

Fallingin Love at second sight,julukan tersebut cocok untuk mereka saat ini.Manu mulai beranjak dari duduknya,membuat dian kecewa.

Ia pikir sang pujaan hati akan menghampirinya,dengan lesu dian kembali berjalan.Tetapi,

Saat sudah beberapa langkah,dian merasa tangannya dipegang oleh sesuatu yg hangat dan besar.Dian membalikkan bafan dengan perlahan,takut jika yg memegang tangannya saat inj bukan manusia,atau begal.

Ternyata itu manurios,sesaat dian bisa merasa lega.Tetapi jantungnya kembali di buat gila oleh manurios yg mendekatkan wajahnya ke wajah dian.

Semakin dekat

Semakin dekat

Dan tinggal 3 cm jarak wajah mereka.Dian dengan gugup bertanya sesuatu agar tidak terjadi hal hal yg senonoh.

"Om manu kenapa kok di Indonesia?"

"Jangan panggil om dian!,panggil daddy!oke?sampai kamu keceplosan panggil daddy om.Daddy bakal hukum kamu!" peringat manurios sambil mengelus bibir dian.

Kok bisa tau nama gue ya?emm....mungkin om manu- ehkm daddy kerja sampingan jadi cenayang.

"Yes daddy!"Dian mulai patuh kepada sang daddy.Bukan mulai,bahkan dari awal dian adalah anak yg sangat baik.

Baik banget kalo berubah jadi sperma lagi.

"Good girl"Dian yg mendengar om manu- ekhm.Ralat,sang daddy memujinya Dian hanya bisa menundukkan kepala,malu.

Baru tau dian punya urat malu,Perasaan udh putus deh,waktu masih kecil gara gara di amuk induk ayam.

" Daddy!"seru dian manja sambik memeluk lengan ber-bisep Om manurios.

Plak

Om manurios--- daddy daddyan dian memukul pantat dian dengan kencang."Iishh daddy kok jahat dih" ujar dian manja sambil mengerucutkan bibirnya.

Plak

Plak

Plak

Dian mulai menangis,rasanya sakit.Baru saja diterbangkan dan langsung dijatuhkan tanpa pengaman.

"Hiks daddy jahat!padahal tadi manis banget kaya tebu colongan,kenapa sekarang kok kasar? Hiks...hu hu hu...aaaa dian ngambek pokoknya ngambek"

Byurr

Dingin.Itulah yg dian rasakan saat terbangun dari khayalan mabuk dan bertemu manurios.Yap,mimpi dalam mimpi.Di samping ranjang dian sudah terdapat Elda,sang sahabat yg memgang ponsel dan gelas yang tadi ia gunakan untuk mengguyur dian yang menghalu.

"Lo ngapain sih kesini?ganggu orang lagi ngimpi aja!"

"Lo yg ngapain pake acara ngigo juga bego!mana manggil daddy lagi.Mimpi ape lo hah?gue yakin pasti lo ngimpi yg aneh aneh kan?.Sok imut lo!"sarkas elda sambil memasukkan handphonenya ke dalam tas pinknya.

Dian terdiam dengan wajah gobloknya "hah,jadi itu tadi cuma mimpi?"gumamnya pada diri sendiri."ck,efek mikirin si kontet terus nih"

" udah lo mandi sono!liat tuh jigong lo udah kaya ingus bocil!"perintah elda.

Ia mendekati meja dian,dan memainkan hpnya dari hostpot yg dian berikan,ralat pembajakan.Sedangkan gelas tadi sudah ia letakkan bersama kakinya di meja.

Cih dasar!udah bertamu minta minta,ga sopan pula!.Untung sahabat,kalo enggak udah dian bunuh dari tadi.

"Nape lo liat liat?,udah mandi sono keburu abang lo boker!.Kayak gak tau aja sifat abang lo,kalo boker ngalahin orang ngelahirin"usir Elda.

"Hah siapa?kontet?dia pergi ke jaksel"

"Yaah penonton kecewa"acara menggiling elda perlahan berhenti,ia sudah tidak mood.

"aaa abang lo kenapa pake acara pergi sih?kan berkurang stok cogan hot gueeee"rengek Elda sambil membanting pelan hpnya.

Kasihan,mana masih muda lagi.

avataravatar