7 Bab 7 - Tidak akan tertipu

Fang Yin dan Lin Xiao Yi kembali saling berpandangan dengan pupil mata yang melebar. Sangat terkejut dengan uang yang ada di depan mereka karena sangat fantastis. Satu koper itu penuh dengan uang.

"Apa maksud semua ini?" Ini pertama kalinya Lin Xiao Yi melihat uang sebanyak itu. Meski keluarganya berkecukupan tapi ibunya selalu membatasi uang yang diberikan untuknya. Akan jauh lebih sedikit jumlahnya dari kakaknya.

"Ini hanyalah gaji bulan pertama saja karena jika Nona bersedia, tuan kami akan memberikan jauh lebih banyak lagi."

Lin Xiao Yi mengerutkan dahinya karena merasa aneh dan tidak masuk akal. Bayaran seorang pengasuh sebanyak itu hanya untuk gaji bulan pertama.

"Kau pikir kami akan percaya begitu saja ucapan kalian?" Lin Xiao Yi memicingkan matanya seraya berkacak pinggang.

Fang Yin menenangkan Lin Xiao Yi dengan menarik lengannya.

"Jangan marah-marah seperti itu," bisik Fang Yin.

"Kami tidak ada maksud untuk menipu. Rumah bos kami ada di sana." Pria itu menunjuk sebuah rumah besar dengan cahaya terang yang letaknya di ujung jalan, tidak terlalu jauh dari rumah Fang Yin. Tidak lain adalah rumah Mei-Yin.

'Mereka tidak bermaksud memintaku menjadi pengasuh Mei-Yin, kan?' batin Lin Xiao Yi sembari memijat pelipisnya.

"Bukankah dia sudah memiliki pengasuh?" Lin Xiao Yi menyipitkan matanya mengingat sore tadi ada Ling Zhi di sana.

"Nona Kecil tidak mau dengan dengan Ling Zhi. Sejak tadi ia terus mengamuk dan menyebutkan nama Nona."

"Aku tidak peduli karena itu bukanlah urusanku," tukas Lin Xiao Yi cuek. Membayangkannya terlibat kembali dengan Mei-Yin membuatnya bergidik ngeri.

"Sekarang kalian pulanglah. Beritahu kepada bos kalian karena aku tidak mau menjadi pengasuh putrinya. Cari saja orang lain yang bersedia," tukas Lin Xiao Yi dengan tegas.

"Kami mohon jangan mempersulit kami, Nona. Bos kami sedang tidak ada di rumah, tuan hanya memberi pesan agar kami melakukan perintahnya," ujar salah satu pria dengan raut wajah khawatir. Jika mereka gagal maka bersiaplah akan dipecat.

"Kau pikir aku ini gadis bodoh. Mana mungkin seseorang memberikan uang yang cukup banyak hanya untuk pekerjaan pengasuh. Bisa saja kemudian kalian akan menjualku untuk dijadikan wanita malam," ucap Lin Xiao Yi dengan sinis sambil menatap tajam kedua pria di depannya.

"Nona, kami tidak ada maksud seperti itu. Nona Kecil saat ini sedang menangis dan dia menyebut nama anda terus menerus. Kami sama sekali tidak berbohong." Kedua pria itu tampak sudah kehabisan cara untuk membujuk Lin Xiao Yi. Andai saja bosnya tidak meminta untuk melakukannya secara halus, bisa dipastikan mereka akan menyeret Lin Xiao Yi sekarang juga.

"Tidak usah membawa nama anak kecil karena aku sama sekali tidak tertarik. Lagipula Mei-Yin bukan gadis kecil yang cengeng seperti yang kalian bicarakan," ucar Lin Xiao Yi sembari mendengus.

"Xiao Yi, sebaiknya kau terima saja penawaran mereka. Lihatlah uang itu begitu banyak, jika kau menerimanya maka sudah dipastikan kita bisa mendirikan restoran," bisik Fang Yin.

"Jadi kau ingin mengorbankanku hanya demi uang?" Lin Xiao Yi memandang tidak percaya pada sahabatnya yang tega mengorbankan dirinya demi uang.

Fang Yin hanya tersenyum meringis sambil menggaruk bagian belakang kepalanya.

"Kau ini," ujar Lin Xiao Yi dengan geram.

"Bagaimana? Apakah Nona berubah pikiran?" tanya pria itu kembali agar s gera mendapatkan kepastian.

"Tidak, sebaiknya kalian bawa pergi uang ini. Aku sama sekali tidak membutuhkannya. Katakan juga pada bos kalian, jika aku tidak mudah tertipu," ujar Lin Xiao Yi sambil melotot ke arah kedua pria tersebut.

Kedua pria itu akhirnya menyerah karena sepertinya usahanya tidak akan berhasil. Mereka segera menutup kembali koper yang berisi uang lalu mereka pamit pulang.

"Xiao Yi, kau sungguh menyia-nyiakan uang sebanyak itu," gerutu Fang Yin dengan mulut ternganga karena sahabatnya sudah membuang uang di depan matanya..

"Kenapa tidak kau saja yang yang menawarkan diri," cibir Lin Xao Yi..

Lin Xiao Yi akhirnya naik ke lantai atas karena sudah kehilangan selera makan. Membiarkan piring yang masih berisi makanan tergeletak di atas meja.

avataravatar
Next chapter