2 Bab 2

"Assalamu'alaikum." Syarifah masuk ke rumahnya lewat pintu dapur yang tidak terkunci. Kembali dengan membawa sepuluh cowok ganteng, eh, sepuluh lembar uang merah bergambar duo cowok ganteng.

"Mak, ini uang dari mbaknya. Katanya, 'klo ternyata lebih, disimpen aja dulu buat pesenan berikutnya,'" Syarifah menaruh uang tersebut di atas meja makan.

Aminah masih sibuk memasukkan beberapa pesanan kue yang lainnya, hanya menjawab dengan gumaman.

"Mak, diliat dulu, sih, duitnye. Ada sepuluh, tuh, ntar klo kurang, Ipeh juga yang repot, dah." Seketika, Aminah memberi tatapan tajam pada anak bungsunya itu.

"Kagak liat, lo, Ipeh. Emak lagi sibuk masukin kue. Nah, kan, emak lupa, dah, tuh. Berapa tadi yang udeh masuk. Sini, bantuin emak itung ulang." Tatapan Aminah mendadak bikin bulu kuduk Syarifah berdiri.

Bergegas, Syarifah membantu Aminah menghitung kue-kue yang sudah masuk ke dalam kotak. Satu kotak besar, muat hingga lima puluh kue soes. Syarifah harus menghitung ulang setidaknya dua kotak terakhir.

avataravatar