webnovel

Drugs + Love = Addicted

Mature content (21+) Jenna Jameson dinyatakan menderita anemia aplastik, yang membuat dirinya sering bertemu dengan Dokter Ryan Karl, hingga secara tak sengaja terlibat cinta terlarang yang tidak seharusnya terjadi di antara mereka. Pada mulanya Jenna tak mengetahui bahwa Ryan ternyata adalah pria beristri. Hingga kepulangan Hellen Duncan-Karl, istri Ryan, menyadarkan Jenna bahwa dirinya dan Ryan tak akan pernah bisa bersatu. Jenna kemudian memutuskan untuk menerima pinangan Blake Gillian, mantan kekasihnya di masa lalu yang kembali hanya demi bisa menjalin kembali kisah cinta yang sempat terputus. Ketika Jenna dan Ryan telah memilih untuk melanjutkan hidup masing-masing, takdir justru seolah membuat lelucon. Secara kebetulan Ryan-Hellen dan Jenna-Blake berlibur ke tempat yang sama, sekaligus Dokter John Armando, yang merupakan sahabat Hellen sejak kecil, yang ternyata merupakan selingkuhan Hellen. Ditambah keterlibatan Clara—sahabat Jenna, membuat kisah cinta semakin rumit. Akankah cinta menemukan jalan pulang yang benar, jika cinta tak lagi cinta? Terlebih jika didominasi obsesi yang selayaknya candu, yang pada akhirnya memorak porandakan cinta yang dibangun dan dipupuk dengan tulus. Mampukah mereka menemukan kebahagiaan pada akhirnya? - Drugs + Love = Addicted - Reach me on IG: @kennie_r89 Vectorist: A_Nzee IG: @a_nzee

Kennie_Re · Urban
Not enough ratings
390 Chs

Bendera Permusuhan

"Mengapa kau melakukan ini, Nona Navarre? Kau membiarkan seorang suami kehilangan istri, dan seorang anak menjadi piatu."

Ucapan Blake sungguh sangat menohok, bahkan menusuk menghunjam tepat di jantung Hazel. Tak hanya itu, sekaligus mencabik-cabiknya.

Hazel terpaku bahkan sempat bungkam untuk sesaat. Ia tak bisa menolak kenyataan bahwa memang, itu semua terjadi akibat penolakan darinya. Meski tentu saja takdir juga bekerja dengan caranya sendiri. Entah bagaimana. Nyatanya kini ia harus berhadapan dengan suami mendiang Jenna, wanita yang membutuhkan donor darinya, lalu apa?

"A-aku ...." Hazel tak mampu berkata melainkan hanya tergagap, mematung, dan membiarkan pria itu meluapkan kemarahan yang mungkin tertahan selama dua tahun ini. Atau bahkan lebih.

"Namun, aku kemari bukan untuk menuntutmu, melainkan mengucapkan terima kasih. Jangan lagi muncul di hadapan aku atau putriku. Aku tak ingin ia salah mengira kau sebagai ibunya, padahal justru pembunuh ibunya."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com