webnovel

prolog

Dataran the library adalah satu darah tepat berada di sebelah  selatan benua yang sering di kenal dengan nama univers wonder haven, dataran itu memiliki cerita tentang 4 roh yang sangat melegenda.

Dataran the libariy terbagi menjadi  lima pulau besar yang terpisah pisah yaitu suho tepat berada di sebelah selatan,quino berada di timur,qapi berada di barat,lonhi berada di utara,dan koihi berada di tengah, awalnya kelima pulau itu adalah satu bagian karena pertempuran sengit yang di lakukan oleh para roh, sehingga menyababkan dataran itu  pun terpisah.

Konon ceritanya Di pulau shuo  itu lah ke empat roh tinggal namun tidak ada yang mengetahui kebenarannya, dan ke empat roh itu bisa berubah bentuk menjadi  elang merah,naga emas,kura kura hitam, dan macan putih.

"Ha roh aku tidak mempercayainya karena itu adalah dongeng pengantar tidur di saat aku masih kecil," pria muda yang tidak mempercayai roh, tinggal di pulau suho sebelah selatan tepat di desa yang bernama Linqia.

[ peta dari dataran the library seperti negara berkepulauan yang memiliki iklim tropis komoditas utama nya adalah padi, negara itu juga pernah di jajah oleh beberapa negara dan akhirnya merdeka dengan usaha sendiri letak negara itu tepat berada di garis katulistiwa,dan negara itu juga bagian dari benua Asia tenggara, dan  julukan dari negara berkepulauan  itu adalah macan Asia yang tertidur.]

Dan untuk saat ini roh yang masih hidup hanya lah roh naga yang bernama Lu nie.

Seorang gadis cantik yang mengenakan armor naga berwarna emas sedang mengingat masa lalunya yang kelam ia seolah sedang menunggu kedatangan seseorang di kursi yang berwarna emas, saat itu ia sedang memandang pintu dengan tatapan kosong yang terlihat seperti orang yang sudah menyerah kepada dunia.

"Kenapa kita melakukan pertempuran yang sangat sia-sia ini, bukan kah perdamaian adalah hal yang sangat indah,"  ucap Lu nie yang tepat berada di depan ke tiga saudaranya.

"Ya kau benar lu nie aku juga berpikir seperti itu, tetapi kita sekarang hanya bisa menghancurkan saja,"  orang yang mengeluarkan suara barusan bernama Lun si dia adalah roh elang.

Kedua roh yang masih tersisa hanya terdiam dan mendengarkan mereka berbicar dengan fokus.

"Bukan kah menghancurkan adalah sifat alami mahluk hidup? Akan tetapi bukan kah  mahluk hidup juga yang menyelesaikan akibat yang di perbuatanya?"  Lu nie bertanya serius kepada lawan bicara yang tepat berada di depannya.

"Perkataan mu yang pertama memang benar tetapi aku menyanggah ucapan mu yang terakhir, memang apa yang di perbuatanya harus di tanggungnya juga, akan tetapi kita tidak bisa mengubah pandangan orang lain jika kau menghancurkan satu kali saja kau akan tetap di anggap penghancur walaupun kau berhasil memperbaiki apa yang kau hancurkan. Dengan kata lain kita sudah terlambat untuk merubah diri lagian orang orang akan menggap kita jahat."  Lun si dengan idiologi nya tetap berdiri tegak untuk mengeluarkan semua isi kepalanya.

"Tetapi bukan kah kita tidak perlu memikirkan perkataan orang lain selagi kita melakukan hal yang benar. mahluk jahat saja bisa berubah menjadi baik lantas kenapa kita tidak," Lu nie menyanggah pernyataan lun si tentang mereka yang sudah terlambat untuk merubah padangan orang lain.

Dengan sontak tubuh Lun si terlihat seperti menggigil karena sanggahan Lu nie barusan sehingga membuat nya tidak bisa mengeluarkan satu patah kata pun. Sehingga lun si menerima ajakan lu nie untuk merevolusi dunia.

"Tetapi bagaimana caranya kita menciptakan perdamaian yang sangat kau ingin kan itu?" Lun si  menatap lu nie dengan sorot mata yang seolah olah sedang memandang musuh.

Lu nie pun menjawab pertnyaan lun si.

"Hanya ada satu cara untuk mewujudkan impian ku, yaitu membuat semua roh sadar bahwa yang mereka lakukan selama ini bukan lah hal yang benar, kita sekarang harus mendoktrin semua roh yang masih muda jika generasi muda berhasil kita taklukkan maka impian itu tidak akan menjadi angan angan saja," dan setelah memberi tahu rencananya dia  dan Ke tiga roh itu pun segera mengelilingi dunia  selang beberapa tahun dunia menjadi damai.

Akan tetapi  beberapa abad kemudian muncul sebuah aura hitam yang sangat pekat dari langit, aura itu  meluncur seperti peluru yang tepat mengarah ke salah satu roh yang bernama Drayoner,  beberapa detik kemudian roh itu mempunyai kekuatan yang pada awalnya tidak pernah dimiliki oleh nya, namu kekutan itu membuat dia melakukan hal yang buruk. Dunia yang awalnya damai itu pun menjadi rusak  dan 99% roh musnah karenanya sehingga membuat ke 4 roh yang menciptakan perdamaian itu tidak bisa tinggal diam.

"Mungkin kah ini akhir dari peradaban roh," tanya Lun si.

"Tentu saja lah lihat saja dari populasi roh sekarang. tetapi aku masih ingin dunia ini di terus kan oleh mahluk lain," sahut  roh kura kura yang bernama lower.

"Eh iya kemarin saat  pergi ke hutan aku melihat mahluk seperti kita namun mereka tidak bisa berubah menjadi bentuk roh dan mereka juga bisa berpikir seperti kita, bagaimana kalau kita percaya kan dunia ini kepada mereka," ujar roh macan yang bernama lon hi.

"Ide yang bagus tuh, tetapi kita sekarang harus mengalah kan roh hitam terlebih dahulu," ucap lu nie.

Tekad mereka untuk mengalahkan drayoner sangatlah kuat sehingga senjata yang sering dijuluki dengan nama four fifen muncul dan memilih pemiliknya masing masing.

Setelah itu mereka mengumpulkan semua roh yang masih tersisa untuk menyerang markas drayoner yang bertepatan di sebelah barat dataran the library.

Roh yang berjumlah 1000  itu pun sampai di tempat yang dikelilingi gunung yang tidak ada satu pun mahluk hidup atau pun tumbuhan di sana. Ya tempat itu sangat lah tandus akan tetapi di dalam tempat tandus itu terdapat musuh mereka berempat.

"Akhirnya kalian sampai juga aku sudah menanti nantikan pertempuran ini," guma drayoner yang sedang duduk di dalam bangunan besar terbuat dari emas yang sangat indah.

Ia pun menyuruh para monster yang menyembahnya dan roh yang berhasil dia kendalikan untuk menggempur pasukan roh yang dipimpin langsung oleh ke 4 roh itu.

Kumpulan debu datang dari arah barat sehingga membuat para roh baik berisap untuk melakukan pertempuran, setelah 7 hari  bertempur tanpa henti membuat  angin berhembus begitu kencang sampai sampai angin itu bisa menerbangkan bangunan apa saja, dan  semua gunung yang ada di sana seperti memuntahkan isinya, di tambah guncangan yang di susul kilatan petir terus menyambar silih berganti.

Awan yang pada awalnya berwarna biru kini berubah menjadi hitam yang sangat menakutkan tempat itu juga di penuhi dengan cairan merah kental yang sangat menjijikkan. Pemandangan itu bagaikan neraka, sehingga membuat drayoner tertawa lepas saat itu ia sangat menikmati pemandangan  bagaikan hiburan gratis.

Next chapter