392 Maju kena mundur kena

"A-apa?" tanya pak Gibran di ujung ponselnya ketika mendengar semua dari Icha via telepon. Pak Gibran membuang napas panjang, dia tampak frustasi dan menyayangka semua bisa serumit itu.

"Pak, halo… Pak Gibran?" panggil Icha dari seberang sana.

"Ya, bapak mendengarmu!" jawab pak Gibran tampak lesu.

"Lalu apa yang akan bapak lakukan setelah ini?"

"Aku akan memikirkannya nanti," sahut pak Gibran sekenanya.

"Akan memikirkannya bagaimana? bukankah sebelumnya aku sudah memberitahu bapak untuk tidak bermain-main dengan bu Monic," ujar Icha lagi dengan nada marah.

"Eeeh… Kenapa kamu malah marah pada bapak? Lalu siapa yang harus bapak salahkan? Kau tahu jika semua ini bu Monic yang memulainya, kau tahu betul istilah kata seekor kucing tidak mungkin menolak bila di suguhkan tulang yang lezat," jawab pak Gibran berniat menggoda Icha. Dia tahu jika Icha saat ini sungguh kesal, sudah sejak awal Icha meminta pak Gibran untuk menjauhi bu Monic. Tapi…

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter