webnovel

KAMU HARUS TAHU

Revan tiba di kantor stengah jam kemudian. perut yang masih keroncongan, membuat dia tidak bisa berfikir jernih.

ditambah melihat wajah Almira yang nampak sedih waktu dia tinggalkan tadi membuatnya sedikit menyesal.

Tidak, Revan hanya belum bisa menerima kalau Almira sudah membohonginya di malam pertama mereka.

Tapi sampai kapan dia akan bersikap seperti ini pada istrinya, bukankah semua orang punya masa lalu. begitupun dirinya. apa dia pantas menghakimi istrinya?

FLASHBACK ON

"Hei bro jangan minum terlalu banyak. mabok nanti lo, jangan bikin gue repot ngurusin lo. " ucap Deril waktu dia dan Revan di night club waktu itu.

"come on Der, kita have fun aja lah. sekali kali boleh " Deril membuang nafas kasar. dia dan Revan memang jarang sekali ke tempat seperti ini. kali ini Deril hanya menemani Revan yang sedang patah hati oleh Larisa. Gadis manis yang menolak cintanya.

Revan selama ini menaruh hati pada gadis itu. dari SMA dia sudah jatuh cinta pada gadis itu. saat itu Revan tidak pernah berani menyatakan cinta. hingga 5 tahun setelahnya dia dipertemukan lagi dengan Larisa. dan beberapa minggu kemudian dia nekad menyatakan cintanya.

malang nasib Revan, karena Larisa saat itu sudah dijodohkan orangtuanya.dan akan segera menikah. seperti disambar petir, hati Revan sakit. selama ini dia hanya mencintai gadis itu.

"Gua ke toilet bentar Van " Deril melangkah ke kamar kecil meninggalkan Revan yang sedang asyik dengan minuman beralkoholnya.

sepeninggal Deril, Revan dikejutkan dengan perempuan cantik nan sexy yang tiba-tiba meraba bahunya. sontak dia menatap perempuan itu, Revan yang sudah mulai mabuk, pandangannya sedikit kabur.

"hai ganteng, sendirian aja. mau g gue temenin?" goda si perempuan itu.

Revan menatap si perempuan mengerjap beberapa kali. dia menatap perempuan itu seolah Larisa. Revan yang selama ini tidak pernah bersentuhan dengan perempuan manapun, akhirnya malam itu dia melakukan dengan seorang bitch.

FLASHBACK OFF

tok tok tok !!!! suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Revan.

"masuk"

"Permisi Pak Revan, saya mengantarkan nasi uduk pesanan pak Revan." ucap seorang OB yang 15 menit lalu disuruh Revan membeli nasi uduk. padahal tadi pagi Almira memasak nasi uduk kesukaan Revan,  sebenarnya Revan ingin mencicipi masakan Almira. Tapi dia masih enggan berbaik hati pada istrinya.

"Terimakasih. kamu boleh kembali bekerja" ucap Revan sambil menerima bungkusan nasi uduk dari OB.

Revan kembali berkutat dengan berkas-berkas yang harus dia kerjakan hari ini. jujur dia selalu teringat pada Almira.

sejak pertemuan mereka dikantor waktu Almira menemui kakaknya Fajri 3bulan lalu, Revan sudah jatuh cinta pada Almira. Almira yang membuat dia bisa melupakan cinta masa lalunya Larisa.

Walau saat itu Revan tidak banyak bicara pada Almira.

FLASHBACK ON

" Assalamualaikum mas " Almira menyapa kakaknya Fajri. Revan yang saat itu berada di samping Fajri melongo menatap wajah cantik perempuan berhijab itu.

"cantik.. kenapa jantungku tiba-tiba berdetak seperti ini ya?" batin Revan

"Waalaikumsalam Al, makasih ya udah bawain berkas mas kesini" Fajri menerima berkas dari Almira.

"sama-sama mas. Aku balik dulu ya mas. mau kekampus sejam lagi ada bimbingan sama dosen"

"oh ya udah hati-hati Al."

"iya mas"

Almira berlalu dari hadapan Fajri. Revan yang sedari tadi menunggu Fajri mengenalkan Almira padanya, tampaknya harus menelan kecewa.

"itu siapa Jri? " kata Revan pada Fajri

"Dia adikku. kenapa? cantik kan? siapa dulu donk kakaknya." Fajri berlalu sambil menyenggol bahu Revan sambil tertawa.

"Jri, kenalin donk sama adik lo.

"eh.. lo beneran suka ma adik gue?

"Dia masih kuliah Van, tapi bentar lagi juga lulus. "

"ohh.. " Revan masih saja terbayang wajah Almira yang meneduhkan itu. tapi apa pantas laki-laki yang sudah tidak perjaka seperti dia bersanding dengan wanita sholehah seperti Almira?. mendadak Revan menyesali kebodohannya dulu.

FLASHBACK OFF

********

Jam sudah menunjukkan pukul 19.00. Almira tau sebentar lagi Revan sampai dirumah. Dia sudah berdandan cantik dan menyiapkan makan malam untuk suaminya.

Almira sebenarnya sudah tau apa yang akan terjadi. pasti akan sama seperti hari-hari biasanya. semua makanan yang Almira masak tak disentuh sedikitpun oleh Revan.

pukul 19.10 deru mobil Revan terdengar . Almira segera membuka pintu rumah menyambut kehadiran Revan. Revan membuka pintu mobilnya melangkah menuju pintu rumah, langkahnya terhenti sesaat setelah sekilas menatap Almira yang nampak anggun dengan gamis warna pink dusty dan jilbab warna marun. membuat Revan terpesona.

"Assalamualaikum mas" Almira hendak meraih tangan Revan tapi Revan menepisnya dan melangkah masuk tanpa menjawab salam Almira. 

Almira menatap punggung suaminya yang menjauh menuju kamar pribadinya. Almira tetap sabar dengan keadaan ini. namun matanya menumpahkan cairan bening yang disebut airmata.

******

"Kamu harus tahu Al, suatu hari nanti aku ingin mengakhiri kebencian ini.tapi bukan sekarang Al.biarkan aku menata hatiku dulu."

*********

Next chapter