1 DOSA BESAR

ALMIRA'S POV

Aku tau bahwa zina adalah dosa besar. tapi aku melakukannya. sebesar apapun alasan yang aku kemukakan tak akan pernah ditolerir. mungkin aku akan didera 100x kalau aku tinggal ditempat yang menganut hukum islam yang sebenarnya.

Apa aku menyesal? jelas aku sangat amat menyesal. kalau aku tahu bahwa dampak dari kenikmatan sesaat itu akan membawa keburukan disepanjang jalan hidupku, mungkin aku tak akan mengiyakan bisikan syeitan itu.

Karena merasa sudah dewasa, membuat aku akhirnya berani berpacaran dengan Alvin teman kuliahku. kami pacaran dari semester 3, sekarang kami sudah semester 8 tinggal menyusun skripsi dan sidang. sejauh ini kami pacaran tidak melebihi batas. dia selalu sopan dan baik sama aku. hingga suatu ketika kejadian buruk itu menimpaku.

*********

Flasback ON

" Al, udah selesai bimbingannya? " aku kaget tiba-tiba ada yang menepuk punyaku dari belakang.

" Eh , udah Vin kamu ngapain disini? kamu mau bimbingan juga sama pak Darwis?

" iya tapi aku lagi males Al, kena semprot terus gara-gara banyak kesalahan penulisan. "

" dihadepin aja kali Vin, ntar malah g kelar-kelar lho kuliahmu. "

" Al mau bantuin aku g ngecekin tulisan aku. dikosku ya.

" rame g dikosmu vin? aku g mau kalo cuma berdua aja. "

"tenang aja rame koq.. "

" y udah ntr aku bantuin ngecekin tulisanmu."

"makasih sayang... "

*******

"udah belum Al ngeceknya? " tanya Alvin sambil memainkan game diponselnya.

" kamu itu malah main game, g mau bantuin. udah nih. coba kamu cek deh. apa masih ada yang salah."

"oke deh sayang... "

jederr.. jederr.. pett.

bunyi petir beberapa kali terdengar dan menyebabkan mati lampu.

"vin, gmn nih malah mati lampu.. aku pulang aja y.. "kataku sambil meraih slingbag dan berdiri.

"nanti aja Al, diluar hujannya gedhe banget. udah kamu disini dulu aja. ini masih bisa pake senter hp. "

Lama kami dalam keheningan dan entah setan dari mana yang membuat Alvin mendekatkan bibirnya pada bibirku. kamipun terlena dan akhirnya melakukan hubungan terlarang itu.

********

"hiks hiks.. kenapa kamu tega nglakuin itu sama aku vin?" aku berkata sangat lirih. takut kalau teman-teman sekos alvin tahu keberadaanku dikamar dia.

"maaf Al, aku khilaf.. "kata alvin sambil mengacak rambutnya.

kali ini aku tidak bisa apa-apa lagi selain menyesali semua perbuatan kami. 

janganlah mendekati zina. laki-laki dan perempuan yang berduaan yang ketiga adalah setan

Perintah Allah itu berputar -putar diotakku. nyatanya memang salah pacaran yang sehat itu tidak ada. kenyataannya sebesar apapun kita menahan diri, setan akan selalu menggoda kita lewat celah pacaran.

nasi sudah menjadi bubur. aku segera merapikan pakaianku dan pergi dari kos Alvin sesegera mungkin. waktu sudah menunjukkan stengah 6 sore waktu aku sampai dikos.

"Al, kamu kenapa?matamu koq sembab? berantem ya sama Alvin?" Kata Dila teman kosku yang paling dekat denganku.

" gak apa apa koq Dil, aku cuma lagi pengen sendiri aja. "

" y sudah kalau begitu. eh, mau beli nasi bungkus, kamu mau nitip g Al? "

" iya Dil, boleh rames sama telur dadar aja ya.. makasih Dil" kejadian tadi membuatku terasa lapar. dan aku harus makan jika tak mau sakit maagku kambuh.

"oke deh sip.. " Dila menutup kamarku dan berlalu.

Aku masih memikirkan kejadian tadi. bagaimana kalau aku sampai hamil. bagaimana kalau kakak-kakakku sampai tahu. aku lihat kalender bulananku dan aku pastikan sedang tidak dalam masa subur saat ini. tapi tetap saja ada kekhawatiran dalam diriku.

Alvin beberapa kali menelponku, tapi saat ini aku tidak mau bicara dengannya dulu. lebih baik aku sholat sekarang dan minta ampun sama Allah.

setelah sholat maghrib , aku jadi yakin harus mengakhiri hubunganku dengan Alvin. sampai kita lulus dan kalau dia mau tanggung jawab dia harus menemui kakakku.

*******

"Al, kenapa kamu menghindariku sejak seminggu lalu?"

"maaf vin, aku ingin kita putus saja. aku tidak mau kejadian itu terulang lagi. jadi lebih baik kita menjaga jarak. kita sudah melakukan dosa besar Vin. aku kira kamu laki-laki baik tapi nyatanya kamu tidak bisa menjaga kehormatan ku. "

"Aku akan menemui kakakmu Al, "

"jangan gila kamu Vin, "

" Ga Al aku harus tanggung jawab dengan apa yang sudah aku lakukan padamu. aku bukan laki-laki pengecut yang lari dari tanggung jawab. Assalamualaikum Al, " Alvin berlalu dari hadapanku.

"Waalaikumsalam" jawabku. aku tak lagi memandang laki-laki yang jujur masih ada cinta untuknya .

***†*************

avataravatar
Next chapter