43 CEDERA KEPALA BERAT

Setiba si rumah sakit, Alvin segera menggendong Almira. di letakkan Almira di atas brankar dan sekarang dokter sedang menanganinya di ruang IGD. Alvin tidak bisa membayangkan jika terjadi sesuatu pada Almira. Dia tidak habis fikir bagaimana bisa kakaknya Almira mengatakan semua itu pada adiknya sendiri. Tapi permasalahan itu akarnya dari dia.

"Keluarga ibu Almira?" Tanya seorang dokter

"Saya dok" Alvin segera menghampiri dokter tersebut.

"Begini Pak, Ibu Almira akan segera dipindahkan ke ruang rawat inap. sambil menunggu hasil CT scan yang kemungkinan besok akan keluar. dikhawatirkan ada benturan di kepala sehingga menyebabkan bu Almira tidak sadarkan diri."

"Tolong lakukan yang terbaik untuk Almira dok"

"kami usahakan Pak".

Tak lama Almira di bawa perawat ke ruang rawat inap VVIP  menggunakan brankar.  Alvin mengikutinya. Almira terlihat pucat dengan selang infus yang terpasang di punggung tangannya. Alvin sadar dia melupakan sesuatu. dia mengambil ponselnya yang ternyata dalam kondisi mati.dia meminta bantuan perawat untuk meninjam chargerm setelah aktif, Alvin seger menelpon seseorang. entah bagaimana respon orang itu Alvin tak peduli.dia hanya mengabari kondisi Almira pada kakak-kakaknya.

*****

"Bagaimana Bi sudah ada kabar dari Alvin?"

"belum mi. ini semua salah Abi mi. tidak seharusnya pertengkaran tadi terjadi. harusnya Abi bisa mengontrol emosi.Abi menyesal mi."

"sudahlah Bi, kita berdoa saja semoga Almira baik-baik saja".

Fajri tidak dapat tenang , berkali kali dia mencoba menghubungi alvin namun tidak ada jawaban. Dia menyesal sudah bertengkar dengan Almira tadi.

Di tengah rasa frustasinya, ponselnya berbunyi, mata Fajri terbelalak melihat nama yang tertera dilamar ponselnya. betapa leganya dia...

"Mas, sekarang Almira berada di rumah sakit Centra Medika. sampai sekarang belum sadarkan diri. mas datanglah kemari."

"Iya Terimakasih Vin" seketika dada Fajri terasa sesak. merasakan bagaimana Alvin tetap baik padanya padahal dia sudah berbuat jahat pada Alvin.

Fajri bersama Naura dan Danu segera menuju rumah sakit Centra Medika tempat Almira dirawat. Danu yang mengemudikan mobil, karena saat ini kondisi Fajri tidak memungkinkan untuk menyetir. walaupun waktu sudah menunjukkan dini hari dia tetap berangkat ke rumah sakit saat itu juga. dia sangat khawatir dengan keadaan Almira.

"maafkan mas Al, maafkan mas" batin Fajri sambil menyeka airmatanya.

"tenang Bi, semua akan baik-baik saja" bujuk Naura kala melihat suaminya meneteskan airmata.

"bagaimana Abi bisa tenang kalau belum melihat keadaan Almira mi"

beberapa saat akhirnya mereka tiba di rumah sakit. Fajri menuju ruangan yang sudah di WA oleh Alvin.

ceklek..

pintu ruangan tempat Almira di rawat terbuka. menampilkan sosok Alvin yang sedang sholat didekat ranjang Almira. beberapa waktu lalu Pak Rudi sopir Alvin mengantarkan baju dan perlengkapan sholat untuk Alvin tak lupa juga Al-Qur'an.

"Assalamualaikum"

Alvin menoleh ke arah seorang lelaki yang beberapa jam lalu memukulnya hingga menimbulkan rasa nyeri sampai saat ini.

"Waalaikumasalam".

"Bagaimana keadaan Almira?"Fajri menghampiri adiknya yang masih tak sadarkan diri.

"tadi Almira sempat sadar sebenernya dalam perjalanan kesini.tapi setelah itu dia pingsan lagi . besok kita menunggu Almira sampai sadar dan hasil CT scan keluar. jika cederanya berat maka harus segera dilakukan operasi besok mas. Tadi kepalanya membentur aspal karena tubuhnya terpelanting kebelakang. dia sempat membuka mata waktu diperjalanan dan kemudian pingsan lagi.

"YA Allah segitu parahnya adikku?"Fajri menggenggam erat tangan Almira.airmatany jatuh perlahan.

******

Pagi hari dokter datang membawa hasil CT scan.sedangkan Almira belum juga sadarkan diri. dokter mengatakan bahwa Almira mengalami cedera kepala kategori berat karena nilai CGS (  Glasgow Coma Scale) hanya 3.itu menandakan bahwa Almira dalam keadaan koma.

diperkuat hasil CT scan menunjukkan adanya tekanan pada rongga kepala yang tinggi sehingga menimbulkan komplikasi penekanan pada batang otak. Salah satunya disebabkan oleh pendarahan pada otak dan ini yang menyebabkan cedera otak berat.

luka luar Almira memang tak seberapa. tapi ternyata ada luka yang sangat berbahaya di dalam kepalanya.

"kita harus segera melakukan tindakan operasi Pak untuk mengurangi tekanan yang membahayakan di dalam tengkorak, mengingat selubung tulang tengkorak tidak memungkinkan pembengkakan otak" kata dokter pada Alvin.

"Lakukan yang terbaik untuk calon istri saya dok".

"Maafkan aku Vin. aku sudah jahat pada kalian berdua. Aku janji setelah Almira sadar ,aku akan merestui kalian untuk menikah. Almira benar selama ini aku terlalu mencampuri urusannya".

"sudahlah mas, sekarang yang penting Almira bisa sembuh seperti sedia kala. apapun keadaan Almira, aku akan tetap menikahinya."

"Kamu benar-benar tulus mencintai adikku Vin. maafkan Aku. aku sudah salah menilaimu".

"sudahlah mas"

"Kamu tahu Vin kenapa aku sangat menyayangi Almira? " Alvin menatap Fajri dengan serius.

"Almira menjadi yatim piatu saat umurnya 9th, saat itu aku baru berusia 17th. aku satu-satunya laki-laki diantara adik-adikku. aku menggantikan peran orangtuaku menjadi tulang punggung keluarga.aku sekolah sambil bekerja demi agar adik-adikku bisa makan dan sekolah.maklum orangtua kami

hanya pegawai swasta biasa. sejak saat itu aku bertanggung jawab untuk melindungi adik-adikku. memastikan mereka selalu dalam keadaan aman dan nyaman. kejadian 3th lalu yang kamu lakukan pada Almira seperti hantaman keras pada diriku Vin. aku merasa tidak bisa melindungi adikku dengan baik.aku telah gagal"

"maafkan aku mas"

"Aku akan melupakan semua itu. aku melihatmu sebagai Alvin yang sekarang. bukan lagi laki-laki brengsek yang dulu menodai adikku.jagalah adikku jika dia sembuh nanti, jangan pernah sakiti dia. kamu ngerti Vin?"

"InsyaAllah mas. aku akan menjaga Almira dengan baik"

*********

Pyarr..

"Aduhh... " cangkir yang dipegang Revan terjatuh dan melukai kakinya.

Rendra yang sedang berada di rumah Revan kaget mendengar bunyi cangkir pecah. Revan berniat membuatkan kopi untuk Rendra. namun entah kenapa cangkirnya terjatuh dan pecah.

"Tunggu Van aku ambilkan sapu dulu." Rendra membersihkan pecahan cangkir yang pecah. segera dia mengambil obat merah untuk mengobati luka di kaki Revan.

"kamu kenapa Van?"

"Ga tau tiba-tiba aja cangkirnya jatuh.aku kurang konsentrasi. tiba-tiba saja dia memikirkan Almira.entah kenapa perasaannya mendadak gelisah. dia ingin menanyakan kabar Almira. tapi pada siapa? tidak ada akses untuk menghubungi mantan istrinya selain lewat kakaknya, Fajri. dan itu jelas tidak mungkin.

Revan ingat dia bisa menghubungi Deril untuk menanyakan kabar Almira pada Fajri besok di kantor. dia menelpon Deril sahabatnya yang masih satu kantor dengan Fajri. Deril menyanggupi kalau besok di kantor dia akan menanyakan kabar Almira lewat Fajri.

*******

avataravatar
Next chapter