63 Markas Bintang

Hari H + 4

<markas utama>

Setelah tiga hari bertarung tanpa henti, Alex beristirahat dengan tenang di tempat tidur yang nyaman. Alex memiliki hanggar khusus. Bangunan ini adalah bangunan VIP, walaupun dari luar terlihat sama dengan hanggar besi, di dalamnya berbeda, bukan ruang terbuka dengan ranjang tingkat dan toilet bersama, hanggar VIP memiliki banyak kamar tidur, kamar mandi privat, ruang keluarga bersama dan dapur. Alex menempatkan tamu khususnya disini.

Pagi ini dia bangun sangat awal, dia pergi ke dapur dan mulai memasak sarapan. Kompor personal dan kulkas dengan generator listrik sendiri. Fasilitas khusus sebagai pemilik tempat ini. Sudah sangat lama semenjak dia terakhir masak di dapur, namun pagi ini adalah saat yang spesial. Dia memasak sarapan gaya Amerika sederhana. Telur orak arik, bacon, sosis dan roti. Semua kesukaan putrinya. Memakan waktu dua jam untuk mempersiapkannya.. sekali lagi ini bukan keahliannya.

Ketika dia mencapai meja makan, istrinya, Devita, Villy saudarinya, Tiarra dan Tiffany sudah siap dan menunggu makanan

"makanan datang.."

Alex menempatkan semua makanan di meja dan kemudian dia duduk

"Walau Ini bukan roti gandum, namun aku membuatnya sangat renyah, semoga kalian menyukainya, mari makan"

Tiarra kecil berkata "Daddy, kita belum berdoa"

"Oh iya.. anak baik, berdoa untuk kita semua ya"

"Ya, daddy"

Dia menutup matanya dan mengatupkan tangannya

"Terima kasih Tuhan untuk makanan dan minuman, terima kasih untuk semua berkat yang Kau berikan untukku dan keluargaku, Amin"

.

.

Bibi Villy mulai menangis

"... aku.. maaf"

"Auntie, ...auntie tidak suka doaku?"

.

"Jangan khawatir Tiarra, kamu sudah melakukannya dengan baik"

Alex tersenyum pada si gadis kecil, dan kemudian memperhatikan air mata menetes di pipi istrrinya juga.. Alex langsung mengenggam tangannya...

.

"Mari makan"

.

Tiffany perlahan mengerakan tangannya dan semua mata melihatnya. Perlahan dia menyentuh dan merasakan meja.. dia mencoba menggapai piring dan tak lama akhirnya dia menemukannya.. dia menyentuh piring dan mengambil sepotong roti dan memakannya

"daddy..yumm"

Senyum lebar di wajahnya, ini mungkin adalah hal terindah yang Alex dapat temukan di dunia ini.. senyum putrinya.. hanya…

.

.

Di wajah tersenyum Tiffany, ada pemandangan yang juga menyakiti hatinya.. matanya…

.

.

Seluruhnya putih..

Tiffany saat ini telah kehilangan indera penglihatannya... dia telah buta

.

.

Tiffany menoleh berusaha menengok ke arah ibunya mengikuti suara...

.

"Mommy boleh ambilkan aku garpu?"

Masih menangis, ibunya membantunya meletakkan garpu ke tangan Tiffany… pemandangan yang sangat menyedihkan, kemarin ketika Tiffany terbangun, mata merahnya telah hilang. Namun juga kemampuan melihatnya juga hilang. 16 spirit stone dan pil berkilau dari amulet matahari memang menyelamatkan nyawanya, namun kebutaan adalah efek samping.

Hal aneh lainnya, tubuhnya terlalu normal. Dia seharusnya berada di puncak mortal realm, namun kekuatannya sekarang sama dengan gadis 12 tahun. Alex tidak memiliki petunjuk efek samping lainnya.... Tiffany mungkin satu satunya orang yang selamat dari wabah yang membunuh lebih dari 5 milyar orang. Mungkin Alex akan mengetahui jawabannya di dalam doomsday pillar.

Suasana di meja sangat menyedihkan tidak hanya karena Tiffany menjadi buta namun doa mengenai keluarga, mengingatkan mereka mengenai keluarga mereka. Empat hari lalu, 15 anggota keluarga makan siang bersama di meja ini, dan sekarang hanya tertinggal mereka berlima saja. Dalam situasi ini sangat sulit mengucapkan syukur. Namun tidak bagi Alex. Dia bersyukur masih dapat duduk dengan keluarganya. Dia bersyukur Tiffany hidup. Untuk matanya, dia berjanji pada diri sendiri, dia akan menemukan penyembuhan untuk matanya.

Setelah sarapan, Alex meninggalkan kedua putrinya pada bibi mereka. Dia dan Devita memiliki banyak hal untuk dikerjakan. Banyak hal yang perlu dikerjakan di markas ini.

Markas utama saat ini penuh dengan banyak orang yang mengungsi. Banyak dari mereka terpisah selama kekacauan, pekerjaan tersibuk saat ini adalah administrasi,karena orang orang datang berharap dapat menemukan keluarga atau teman mereka. Markas ini lebih penuh dari perkiraan Alex. Dari satu hal, dia bersyukur rencananya berhasil, namun ini juga berarti Alex perlu membuat pengaturan untuk mengatur populasi

<markas Bali>

Area : 115 hektar

Jumlah orang yang selamat : 86.345

Rencana awal 100 hanggar akan selesai kemarin, namun karena satu hanggar hanya akan cukup untuk 500 orang. Markas masih harus menemukan pengaturan untuk 36.345 orang lainnya. Untuk itu, dibutuhkan 80 hanggar lagi. Alex berkoordinasi dengan Tony manager konstruksi. Markas memiliki cukup tempat untuk membuat lebih dari 1000 hanggar, namun mereka saat ini hanya memiliki material untuk 200 hanggar. Dan dengan ribuan orang datang setiap hari, hal ini menjadi masalah yang harus segera diselesaikan.

Alex memiliki banyak agenda yang ingin dia lakukan, namun membuat markas bekerja secara efektif, dia harus menunjuk pemimpin. Sebelum dia menunjuk pemimpin, dia harus memastikan otoritasnya diakui. Orang perpangkat tertinggi di komunitas ini adalah gubernur. Alex berdiskusi dengan gubernur semalam. Gubernur menjelaskan bahwa dia tidak ingin dan tidak memiliki kapasitas untuk menjadi pemimpin markas pertahanan. Dia hanya guru populer yang menjadi teladan, masuk ke politik dan terpilih. Melihat zombie membuat tubuhnya gemetar ketakutan. Dia mendukung sepenuhnya Alex menjadi pemimpin.

Alex menambahkan beberapa nama dengan yang telah dia miliki. Dan beberapa perlu diganti, Theo tidak ingin menjadi manager, dia akan membantu namun manager bukan panggilannya. Kapten Donny juga memilih berada di garis depan. Setelah merencanakan dengan seksama, Alex memutuskan menugaskan 7 manager untuk memimpin 7 divisi dan menjadi pengambil keputusan di markas ketika dia tidak ada.

Devita : Manager divisi persediaan

Jane : manager divisi pertanian

Dokter Rachel : Manager divisi medis dan penelitian

Tony : Manager divisi konstruksi

Benny : Manager divisi administrasi, dia memliki talenta berhubungan dengan orang lain

Agung, gubernur terdahulu : Manager divisi edukasi

Mayor Sandi : Manager divisi keamanan publik.

Tujuh manager akan bertanggung jawab untuk pembangunan dan keamanan publik. Alex juga berencana membuat konsil perang, namun untuk hal ini dia harus menunggu beberapa hari, karena banyak pemimpin masih sibuk bertarung di garis depan. Hanya untuk keamanan, selain Mayor Sandi, Alex memberi mereka masing masing dua spirit stone, ini tidak hanya membuat mereka menjadi kuat namun juga membuat mereka menjadi pemimpin yang lebih efektif.

Sebelum dia memulai pertemuan, Alex berpikir mengenai pentingnya identitas, setiap entitas membutuhkan nama untuk dikenali. Hal ini akan memberikan semangat untuk kelompok. Alex juga perlu membuat peraturan dasar untuk membentuk komunitas.

Alex kemudian berpikir doomsday pillars datang dari bintang. Dia kemudian memutuskan memberi nama markas sebagai markas bintang dan tentaranya sebagai tentara bintang. Peraturan yang dia buat sederhana

1. Jangan membunuh manusia

2. Jangan mencuri

3. Bantu satu sama lain

4. Setiap orang harus berkontribusi

5. Kamu dapat menyimpan apa yang kau temukan, namun ingat peraturan diatas.

avataravatar
Next chapter