68 Menghunus Pedang Ujung Biru

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Tetua?

Kedua mata Feng Jiu berbinar. Ia meningkatkan kewaspadaannya untuk memeriksa keadaan sekitar. Kedua pria itu adalah Master Warrior yang sudah menyempurnakan level mereka. Pantas saja, mereka bisa muncul dari belakang tanpa disadari oleh Feng Jiu.

Berbeda saat berhadapan dengan pria paruh baya yang pertama, kemenangan Feng Jiu terlihat jelas. Tetapi kedua pria itu, Senior dan Tetua Keempat, sangat berbeda. Mereka menilai sosok Feng Jiu yang terlihat mempesona saat menggunakan pakaian serba merah.

Jika kedua pria itu tidak mendapatkan informasi sebelumnya, mereka tidak akan mengira bahwa sosok yang terlihat seperti laki-laki itu adalah seorang gadis.

Mereka berdua sangat berpengalaman. Namun mereka harus mengakui bahwa orang di hadapan mereka itu memiliki energi yang sulit dibedakan. Apakah dia laki-laki atau perempuan.

Dan... Perasaan itu sungguh kuat sehingga tidak ada yang bisa menduga.

Dengan tingkat kultivasi mereka, mereka masih tidak bisa melihat level gadis itu? Apalagi namanya kalau bukan tidak terduga?

Sejak mereka berdua muncul, gadis itu sama sekali tidak memperlihatkan rasa takut atau terkejut sedikitpun. Bibirnya yang terlihat di luar topeng menunjukkan senyuman yang menyeramkan. Senyuman itu membuat hati mereka berdua penuh dengan kewaspadaan.

"Sebenarnya siapa kamu? Kenapa kamu melawan Keluarga Xu?"

Tetua Senior bertanya dengan suara yang dalam. Dia menatap tajam sosok berpakaian merah itu.

Feng Jiu melirik Tetua Senior sesaat. Nada bicaranya terdengar agak kebingungan.

"Melawan kalian? Ayolah! Selama ini kalian yang menyusahkanku. Kapan aku memulai pertengkaran dengan kalian?"

Feng Jiu berhenti sejenak. Dia menoleh pria paruh baya yang pertama sambil tersenyum, "Kalau bukan karena Tuan Kedua keluargamu yang berlari ke pasar gelap untuk membuat sayembara membunuhku, bagaimana mungkin aku bisa menemukannya?"

"Bagaimanapun, kamu telah membunuh Tuan Muda keluarga Xu. Kau juga telah melumpuhkan salah satu lengan Tuan Kedua kami. Itu tak bisa kamu sangkal."

"Oh? Jadi menurutmu, ketika kalian mencoba membunuhku, aku harus mengulurkan leherku dan meletakannya di atas piring?" Feng Jiu bertanya sambil menaikkan alis. Senyuman tipis masih terlihat di wajahnya. Tetapi, kilauan di matanya terlihat dingin dan menegangkan.

Wajah Tetua Senior menjadi suram. Dia berkata sambil tertawa: "Kalau begitu, kamu hanya bisa menyalahkan nasib karena telah membuat masalah dengan orang yang tidak seharusnya kamu lawan! Keluarga Xu adalah keluarga yang terhormat. Keluarga yang telah ada hampir satu abad. Keluarga ini bukanlah sesuatu yang bisa kamu tandingi! Jika kamu menginginkan yang terbaik untuk dirimu, serahkan dirimu pada kami, atau..."

"Atau?" Feng Jiu menyeringai. Ia tertawa dengan keras. Lalu dia bertanya dengan penuh rasa penasaran. "Atau apa? Membunuhku?"

"Atau kami akan membawa kepalamu kembali sebagai jawaban dari misi kami!" Tetua Senior menyahut. Jemarinya tiba-tiba menekuk seperti cakar. Dia menunjukkan keahliannya dalam seni pertarungan jarak dekat.

"Kalau begitu biarkan aku meresponnya dengan baik. Aku akan melihat bagaimana kamu akan membayarnya!" Feng Jiu tertawa. Tubuhnya segera bergerak dan bersiap menghadapi lawannya dalam pertarungan.

Tetua Senior memasukkan kekuatan mistik yang besar pada tangannya. Ia lalu mencengkram pergelangan tangan Feng Jiu dan mencoba memutarnya ke belakang. Namun, Feng Jiu sangat licin seperti ular. Feng Jiu melepaskan diri dari cengkraman pria itu dan malah mencengkram balik pergelangan tangannya. Feng Jiu segera menariknya ke depan. Bagian bawah tubuh pria itu kehilangan keseimbangan. Dia merasakan gelombang kekuatan tangan Feng Jiu yang masih mencengkramnya. Tiba-tiba, Tetua Senior terangkat dari tanah dan terlempar ke belakang.

Tetua Senior kemudian menghilangkan kekuatan pada tangannya. Ia berjuang menyeimbangkan diri saat dia membalikkan badannya untuk mendarat di tanah. Wajahnya suram saat berkata: "Aku lihat kamu cukup mengetahui beberapa gerakan. Sayang sekali, kematianlah yang akan kamu dapatkan di sini!"

"Memang sayang sekali," Feng Jiu mengangguk setuju. Ia menatap Tetua Senior dengan penuh penyesalan dan simpati. Seolah-olah Feng Jiu sudah memastikan bahwa orang yang akan mati di sini adalah Tetua Senior.

Tatapan Feng Jiu itu membuat Tetua Senior marah. Dia menarik pedang panjang dan mengarahkannya tepat di hadapan Feng Jiu. Dia pun berteriak dengan keras: "Bocah nakal! Kamu harus membayar mahal sikapmu yang merendahkan itu! Aku akan memenggal kepalamu hari ini!"

Ujung pedang itu menunjuk ke depan. Energi mistik yang kuat mengalir dari tubuh Tetua Senior seperti gelombang yang melonjak. Energi itu berkumpul di ujung pedang yang tajam. Dalam sekejap, pedang itu memancarkan aura kejam yang sangat kuat! Tetua Senior langsung menyerang. Ia membawa kemarahannya yang mengerikan saat dia bergerak lebih cepat dari kecepatan suara. Ia segera menyerang sosok berpakaian merah itu.

'CLANG!'

Sebuah pedang panjang yang ujungnya bercahaya biru menahan serangan pedang yang ada di depan Feng Jiu. Pedang itu saling berbenturan. Aura kedua pedang itu sama kuatnya. Pada saat yang sama, beberapa suara juga terdengar.

"Pedang... Pedang Ujung Biru!"

avataravatar
Next chapter