1 Prolog

Kenalin nama gue Lavina Carola Feodora. Gue pindahan dari Lampung karena orang tua gue pindah tugas ke Jakarta. Sekarang gue tinggal di Perumahan Phartosieus, Blok 2B.

Menurut mereka perumahan yang mau gue tinggalin ini sekilas bisa dikatakan bagus dan nyaman dikarenakan lingkungannya bersih, tidak ada sampah berserakan, setiap rumah ditanami tumbuhan sehingga perumahan ini asri.

Tapi ga menurut gue. Yang gue lihat dengan yang mereka lihat itu beda. Perumahan yang gue tinggal ini ga nyaman, ntah karena insting gue sendiri ga enak atau karena kehadiran mereka yang ga bisa dilihat oleh orang-orang biasa namun hanya bisa dilihat oleh orang-orang spesial yang telah dipilih Tuhan dari beratus manusia yang ada di dunia ini, salah satunya adalah gue.

Ya, gue anak indigo. Sebenernya gue punya kemampuan itu dari kecil, tapi gue baru kenal mereka waktu masih umur 2 tahunan. Gue dulu sering nangis sendiri, kadang gue ngobrol sendiri, setiap gue punya insting pasti bakalan kejadian, bahkan sampe sekarang. Tapi untungnya ga ada yang tau tentang semua itu, termasuk orang tua gue.

Gue ga bisa lepas dengan namanya 'berinteraksi' dengan mereka. Kalo dibilang, gue ga nyaman sama semua ini. Namun, Tuhan yang memberikan ini semua kepada gue.

Dibalik semua ini, gue juga tau kehadiran mereka, termasuk tujuan mereka. Ada yang meminta bantuan, menjaili, mengajak sesuatu, bahkan mereka ingin gue bersatu dengan alam mereka.

Alias mati dengan cara mengenaskan, salah satunya dengan bunuh diri.

Mau ga mau, gue harus ngelakuin hal yang dibilang sangat meanstream kepada mereka.

Yaitu, 'pura-pura ga tau'

Karena gue tau, gue ga ganggu mereka. Sebenarnya yang mereka lakuin itu adalah 'pancingan' agar kita menanggapi kemauan mereka.

Ingat, asalkan kita ga ganggu mereka, maka mereka juga ga akan ganggu kita, tapi jika kalian mengganggu mereka, maka mereka akan mengganggu kalian.

Tidak perlu takut, semua ada jalannya. Jika kita sengaja memilih yang curam atapun buntu, maka kalian akan benar-benar terjebak. Jika kita sengaja memilih jalan yang lurus ataupun jelas, maka kalian akan benar-benar memiliki ketegaran dan tidak akan menyesal di akhir kisah.

Hari ini adalah hari pertama gue pindah ke Perumahan Phartosieus ini tepatnya di rumah gue yang ada di Blok 2B. Hanya gue yang paham apa yang gue rasakan, ga ada yang mengerti ataupun mengendalikan semua ini kecuali diri gue sendiri. Inilah kisah awal gue, dimana setetes tinta jatuh di atas permukaan kertas yang hanya berbalur warna putih, dimana gue untuk pertama kalinya membagikan sedikit cerita yang pernah gue alamin dan di atas janji atas nama Tuhan dan kesaksian atas nama mereka.

avataravatar
Next chapter