1 diriku...

seorang ibu melahirkan anak pertamanya dengan sehat adalah satu anugrah dari sang pencipta,

bayi mungil itu berjenis kelamin perempuan, dia lahir di salah satu bidan yang dekat di desaku,

iya, bayi itu adalah aku.

semua orang begitu menyayangi aku, bahkan rasa sayang dari ibuku lebih besar daripada untuk dirinya sendiri,

ibu dan ayahku berasal dari keluarga yang sederhana, karna orang tua dari ibuku memiliki 12 anak yang masih hidup 8 orang jadi rumah kecil itu terkesan sangat ramai, yaa,! ibu dan ayahku pada saat itu tinggal bersama keluarga ibu, karna pada saat aku berusia 2 tahun semua normal seperti tidak ada suatu masalah, saat itu aku ditinggal ibu ke jakarta bersama ayah, jadi aku tinggal dengan orang tua ibu yang, yang jelas mereka begitu menyayangi aku,

ketika orang tuaku pulang ke desa kami, mereka mengajakku untuk pindah ke rumah ayah yang jaraknya tak begitu jauh, hanya 30menitan dengan sepeda motor, cuma sayangnya ibuku mau tinggal di sana saat ayahku di kampung saja, tapi saat ayah kembali bekerja di jakarta ibuku memilih pulang pada keluarganya, karna rumah yang ayah miliki berdampingan dengan rumah orang tua ayahku, dan keluarga ayahku tak pernah menyukai ibuku,

saat ayah berada di rumah keluarga ayahku terlihat baik namun sebaliknya ketika ayah berada di perantauan semua berubah...

ibu ayah ; udah tinggal disini aja, disini kan luas rumahnya.

ibuku hanya tersenyum karna tau bahwa dia hanya sandiwara di depan anaknya ya sama seperti di sinetron² yang orang² lihat, ayahku yang tidak tau kelakuan orang tuanya mengira bahwa orang tuanya memang menerima kami, bujuk ayah

ayah ; bu.. kamu nanti disini aja biar nempatin rumah kita, walaupun ibu sama bapak ikut tinggal di rumah kita gapapa, biar kamu ada temennya.

ibu ; iya udah deh, kalau memang ayah nyuruh aku tinggal disini sama anak kita, ibu nurut aja.

pada saat itu usiaku menginjak 3 tahun, aku normal bisa berjalan tetapi aku begitu mudah terjatuh, karna pada saat usiaku bayi beberapa bulan, aku di ajak ibuku imunisasi, tapi saat beberapa hari aku sakit panas, bahkan mengalami kejang² itu membuat orang tuaku panik dan kebingungan, jadi aku hanya di imunisasi 2x dan itu saat aku bayi,

saat umur sekita 4tahunan, aku memang tidak selincah anak seusianya, semua otot serasa lemah dan seperti tak bertulang, saat itu aku mulai berobat kemana mana, dari dokter hingga ke orang pintar pun sudah kami datangi, dan hasilnya nihil!

bahkan orang tua ibu pun turut serta membawaku kemana mana yang kata orang bisa menyembuhkan, aku mau mau saja pada saat itu karna aku fikir demi kebikan aku, berjuta juta sudah orang tuaku mengahbiskan biaya untuk kesembuhanku,

sangat menyedihkan pada saat itu, karna aku melihat sendiri bagaimana perjuangan seorang ibu dan ayah yang ingin melihat putri sulungnya sembuh bahkan dulu namaku pernah di ganti, kata orang jawa menyebut ORA PAS WETONE (tidak pas wetonnya)

dulu waktu aku lahir memang ibu dan ayah tidak pandai mencari nama yang indah, baginya apalah arti sebuah nama,?

saat aku lahir namaku adalah YULINAR, tetapi setelah aku berusia sekitar 5tahun, namaku di ganti dan mencari nama yang lebih pas untuk wetonku ya... sekarang namaku WINDA, tentunya aku tidak memiliki nama kepanjangan, nanti aku bahas,

..waktu menunjukan pukul 7pagi di kediaman orang tua ibu memang selalu ramai karna rumah² sangat dekat jaraknya, apalagi saudara ibu yang banyak itu, membuat keceriaan setiap saat karna canda gurau yang mereka tebar di setiap waktu, pada saat itu tante nomer 6, dan om nomer 7 serta si tantenku yang bungsu nomer 8 masih berekolah jadi aku punya banyak teman bermain karna usia kami selisih dua tiga hingga enam tahun, jadi terkesan tidak begitu jauh.

...mekipun orang tua ibu memiliki 12 anak, tetapi aku tidak pernah melihat 4 lainya, jadi aku anggap dia mempunyai 8 orang anak saja,

pada saat itu aku memang tidak sekolah karna masih kecil dan kondisi ku yang tidak bisa berjalan normal,

tetapi aku sangat bersemangat saat tanteku yang bungsu selalu memberiku mata pelajaran yang membuatku sekarang bisa membaca, dan bisa menulis serta berhitung, yaa aku memang tidak begitu cerdas karna wajar saja tidak menempuh dunia pendidikan,

setiap tante bungsu pulang dari sekolahnya yang tak jauh dari rumah nenek, dia selalu mengarjakan bagaimana cara menghitung, menggambar, dan menulis dengan benar.

usia kami memang selisih 2tahun saja, jadi bagiku dia adalah teman bermain yang asik, dia memang seperti kakakku sendiri, karna kami selalu bersama, dia begitu menjaga aku menyayangi aku, terlebih lagi ketika ibu dan ayahku berada di kota,

BACA TERUS YA...SEMOGA MENGINSPIRASI

avataravatar
Next chapter