9 Raja Serigala II

Author : PeWe

Editor : PeWe

Ketika Arthur melihat mata Dark Sapphire milik Bastian, dia merasa seperti tenggelam di dasar laut terdalam.

Naluri bertahan hidup Arthur menyala terang menyuruhnya untuk segera menjauh dari Serigala Besar itu,

Jantung Arthur berdetak kencang, dadanya sesak, kepalanya pusing, ekornya menegang dan setiap bagian tubuhnya merasakan tekanan kuat yang aneh.

Tetapi Arthur merasa bahwa tekanan yang diberikan Serigala Besar itu masih kurang dibandingkan tekanan yang dialaminya di Kekosongan Ruang.

Jadi dia melakukan beberapa usaha dan dengan mudah membebaskan diri dari tekanan yang diberikan Bastian. Kepalanya masih pusing tapi tanpa adanya tekanan, Arthur mampu bergerak bebas.

Sebenarnya Bastian tanpa sengaja melakukan hal tersebut karena biasanya tidak ada orang yang berani mengganggunya saat berkultivasi, lagipula Bastian dikelilingi oleh pagar Five Colored Flower yang hanya bisa dibuka olehnya dan keturunannya.

Mengetahui bahwa Serigala Kecil Penyusup itu mampu meloloskan diri dari tekanannya dengan mudah membuat alisnya sedikit terangkat. Walaupun Bastian tidak melakukannya dengan serius, itu masih tekanan dari ranah kultivator High Grade 3. Hampir tidak mungkin seorang anak kecil bisa lolos.

Setelah lolos dari tekanan, Arthur dengan gesit mengambil Silvia ke dalam pelukannya dan segera berlari keluar.

Setelah berlari cukup jauh, Arthur senang mengetahui bahwa Serigala Besar itu tidak mengikutinya, suara cekikikan tiba tiba terdengar dari pelukannya.

Mendengar itu dari Silvia membuat Arthur tak tahu harus tertawa atau menangis, Arthur hampir saja pingsan karena sakit kepala sedangkan Silvia malah tertawa bahagia.

Menyenangkan apabila menjadi bayi yang tidak tahu apa apa.

Sebelum Arthur dapat menghela nafas lega, bayangan besar tiba tiba menutupi seluruh pandangan Arthur,

'Kau pasti bercanda,'

Arthur kemudian melihat sosok Serigala Besar di depannya, sebelum Arthur dapat melakukan apapun, Serigala Besar itu berbicara dengan suara yang menggelegar,

"Arthur?" Arthur yang mendengar itu lalu menganggukan kepalanya dengan cepat, tubuh Bastian lebih dari tiga kali tingginya membuat Arthur merasa terindimidasi.

"Iya, aku Arthur,"

Perkataan Arthur mengkonfirmasi identitasnya pada Bastian, yang menyusup sebenarnya adalah anaknya sendiri, pantas saja 5 Colored Flower tidak merespon. Bastian menggangguk,

"Sebenarnya, ini adalah pertama kalinya kita bertemu secara tatap muka Arthur, Aku Bastian Dirusfus, Raja para Serigala, Ayahmu",

"Apa?"

Arthur kaget mendengar ini,

Arthur sendiri hingga saat ini masih belum mengetahui tentang wujud Ayah kandungnya, Dia hanya tahu bahwa Ayahnya adalah Wali Kota dari kota ini dan merupakan salah satu Serigala terkuat.

Dalam kurun waktu setahun ini, Bastian belum pernah sekalipun menunjukan batang hidungnya di depan Arthur, Arthur sendiri sebenarnya tidak terlalu peduli pada keberadaan Ayahnya toh dia sudah pernah mempunyai Ayah dikehidupan sebelumnya.

Tetapi ketika mengetahui bahwa Ayahnya dikehidupan ini adalah sosok Serigala yang mengerikan cukup membuatnya terkejut. Melihat Arthur yang terkejut, Bastian salah sangka dan meminta maaf dengan nada dingin.

"Maafkan aku Arthur, Aku cukup sibuk berkultivasi beberapa waktu ini, jadi aku tidak mempunyai banyak waktu untuk dihabiskan untukmu,"

Saat ini kultivasi Bastian berada di tingkat High Grade 3, jadi beberapa waktu lagi dia akan segera menerobos ke tingkat Low Grade 4. Ketika memasuki Grade 4, dia akan dihitung menjadi salah satu dari orang terkuat di muka bumi ini.

Orang dengan Kultivasi tertinggi di bumi saat ini adalah Sun Wu Zhong yang memiliki tingkat kultivasi High Grade 4, rumor menyebutkan bahwa dia akan segera menerobos ke Grade 5 yang legendaris.

"Tidak, itu tidak apa apa," ketika Arthur melihat Bastian lagi, dia benar benar memiliki sosok besar yang mengerikan.

'Aku berharap aku tidak akan menjadi sosok sepertinya di masa depan,'

Bastian mengalihkan pandangannya pada Silvia yang tertawa senang di pelukan Arthur,

"Siapa anak itu?" Bastian bertanya dengan lugas

"Ini Silvia, anak perempuan Bibi Claire,"

'Oh, Claire sepertinya dapat melahirkan dengan selamat,'

Tiba tiba Bastian teringat sesuatu, bukankah Arthur baru berusia 1 tahun? Bagaimana mungkin anak 1 tahun dapat berbicara dengan mudah?

Mata Bastian menyipit saat memikirkan ini, ketika dia akan menanyakannya sosok Serigala kecil muncul dari samping,

"Ayah, apa latihannya berhenti disini?" Serigala itu berwarna abu abu gelap menyerupai Bulu bastian.

"Latihanmu belum selesai, Adolf"

Mendengar itu membuat Adolf cemberut, dia menyipitkan matanya saat melihat Arthur yang menggendong Silvia.

"Siapa Serigala ini?"

Bastian menjelaskan dengan acuh,

"Dia Arthur, adikmu,"

Adolf semakin menyipitkan matanya, setahunya adiknya baru berusia 1 tahun tapi dia sudah sebesar ini?

Arthur sendiri malah baru mengetahui kalau dia juga punya saudara laki laki di kehidupan ini, yah, hal-hal aneh sudah tidak lagi terasa aneh bagi Arthur.

Arthur melihat bahwa Adolf cukup tinggi tapi tubuhnya sangat kurus, Arthur bahkan melihat cekungan hitam di bawah matanya.

Sepertinya beberapa hal buruk juga menimpa saudara barunya.

Melihat tidak ada yang perlu dilakukan, Bastian berbicara dengan dingin,

"Adolf, ayo lanjutkan latihanmu dan untuk kalian berdua, kalian harus pergi dari sini, arah ini adalah arah untuk menuju ruangannya Bella,"

Sebelum Arthur menyadarinya, Bastian sudah memegang pundak Adolf dan menghilang dari hadapan Arthur.

Melihat bahwa Bastian sudah menghilang, Arthur menghela nafas dalam dalam.

Dengan Bastian berada di sekitar, insting Serigala Arthur terus-terusan menyala dan memberi sinyal waspada kepada Arthur.

"Apakah ini perbedaan antara makhluk normal dan seorang kultivator?" dia menghela nafas lagi.

Arthur tersenyum ketika dia melihat Silvia yang masih ceria, dia menggelitiknya pelan,

"Kau adalah hal kecil lucu yang tidak takut pada apapun, aku benar benar salut padamu,"

Dia kemudian mengangkat Silvia ke udara,

"Gyaa .. hahahaa ... "Silvia sepertinya sangat senang.

"Ayo kita segera kembali, Silvia"

Dia kemudian berjalan lurus menuju arah yang ditunjuk oleh Bastian tadi.

Selang beberapa waktu gedung putih besar mulai terlihat di mata Arthur, ketika mereka sampai disana mereka melihat Bella dan Claire sedang menonton Drama percintaan antara Singa dan Tikus.

Sesekali mereka akan mengutarakan opini yang ada di kepala mereka, kebanyakan Claire yang melakukannya.

"Kenapa Mice melakukan itu? Seharusnya dia tahu bahwa Laon tidak bermaksud buruk,"

Bella memerhatikan bahwa Arthur dan Silvia sudah kembali, tepi sepertinya mereka lupa membawa Gadget yang diberikan oleh Bella.

"Jadi, dimana Gadget itu?"

Arthur juga sadar bahwa mereka melupakan Gadgetnya, dia hanya tersenyum malu

"Ada beberapa hal yang terjadi, jadi kami meninggalkannya,"

Bella menyipitkan matanya saat melihat pakaian dan bulu Arthur yang basah oleh keringat,

"Segera pergi ke kamar mandi, Nina akan membantumu,"

Tiba tiba Nina muncul lalu membawa Arthur dan Silvia di pelukannya, mereka dengan cepat meninggalkan ruangan menuju kamar mandi.

"Tuan Muda, apa kau akan melepas-,"

"Aku akan melakukannya sendiri,"

Arthur dengan cepat menanggalkan pakaiannya dan segera berendam di air hangat.

Silvia yang memakai pelampung kecil di pinggangnya juga berendam di bak yang sama dengan Arthur.

"Hei, tak bisakah kita memiliki privasi masing masing?"

Nina berdehem pelan,

"Maaf Tuan Muda, Nona Silvia sendiri yang ingin dekat denganmu,"

"Ya sudah lah,"

Melihat Silvia dengan senang bermain air membuat Arthur membiarkannya, dia perlahan menutup matanya dan membiarkan air hangat membasuh tubuhnya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Author Lanjut yukk

avataravatar
Next chapter