14 Bab 14 - Sekolah Sea White

Kendaraan yang ditumpangi Arthur perlahan turun dari langit menuju tempat pendaratan, dari atas Arthur dapat melihat banyak kendaraan sudah terparkir di tempat tersebut.

Kendaraan-kendaraan itu sama dengan yang ditumpangi Arthur, sepertinya mereka dari kota lainnya di benua ini.

Walaupun hanya sekolah dasar tetapi ukuran Sekolah Sea White sangat besar, luasnya saja mencapai 4 Km². Itupun hanya yang terlihat di mata Arthur, yang lainnya dia tidak tahu.

Setelah sampai, Umi turun diikuti semua siswa dari Kota Deity termasuk Arthur. Kemudian seorang siswa dengan jubah putih dan pakaian biru gelap datang dihadapan mereka. Melihat bahwa siswa itu mendekat Umi kemudian berbicara panjang dengan santai,

"Karena tugasku disini sudah selesai kalian bisa mengikuti siswa pemandu ini, aku ingatkan bahwa Sekolah Sea White tidak peduli tentang latar belakang kalian, entah kalian anak seorang raja ataupun kepala negara, hanya diri kalian sendiri yang bisa kalian andalkan di tempat ini, ini mungkin terlihat kejam untuk kalian yang masih muda, tetapi dunia ini sudah kejam pada awalnya, jadi nikmatilah, sampai jumpa."

Sebelum Arthur dan lainnya sempat berbicara, Umi dengan cepat terbang menuju suatu tempat.

Mereka kemudian saling memandang dengan aneh.

"Yah, setidaknya kita tahu harus kemana," kata Arthur sambil mengalihkan pandangannya pada siswa dengan wujud kijang abu-abu itu.

Melihat bahwa Umi telah pergi siswa itu mulai berbicara,

"Halo calon siswa, perkenalkan aku Fang Yuan, aku adalah pemandu bagi siswa baru, tolong ikuti aku menuju tempat registrasi."

Dia kemudian berjalan dengan perlahan ke suatu tempat, segera semua siswa baru dari kota Deity mengikutinya. Mereka berjalan melewati jalan yang terbuat dari batu marmer berwarna putih mengkilat.

Mereka kemudian melewati kebun besar dengan formasi yang melindunginya.

Arthur melengok kesana kemari tapi tidak satupun dari tumbuhan disana yang Arthur kenal, mereka semua tumbuhan asing dan aneh.

Melihat Arthur yang penasaran, Fang Yuan dengan cepat menjelaskan,

"Temanku, itu adalah Perkebunan Sekolah, perkebunan ini milik semua anggota sekolah ini dan memiliki formasi besar di bawahnya untuk mengumpulkan Energi Alam sehingga tanahnya bisa ditanami dengan tumbuhan ajaib. Ketika kalian resmi menjadi siswa di sekolah ini, masing-masing akan mendapatkan bagian 10 m² tanah di perkebunan ini."

"Dengan kata lain, kita bisa menggunakan dengan bebas 10 m² untuk diri kita sendiri?" Arthur merespon dengan senang.

"Iya, itu benar, tentu saja kebun ini hanya mampu untuk menanggung beban tumbuhan ajaib tingkat terendah," kata Fang Yuan menjelaskan.

Arthur berpikir sejenak,

'Tumbuhan ajaib tingkat rendah? apa itu?'

" Senior Fang Yuan ... apa fungsi tumbuhan ajaib ini?" kata seseorang dengan nada malu-malu.

Ketika Arthur menengok, yang bertanya ternyata adalah seekor macan putih lucu, Lynn.

Fang Yuan tersenyum mendengar ini, siswa dengan keingintahuan tinggi selalu diperlukan di sekolah manapun, dia berkata dengan tenang,

"Banyak gunanya, kebanyakan untuk pil tetapi ada juga yang diambil untuk efeknya."

Dia kemudian menunjuk tanaman dengan buah berwarna pelangi,

"Tanaman ini disebut Pother Fruit, seperti namanya, buahnya dapat digunakan sebagai bahan pemicu halusinasi."

Setelah itu, Fang Yuan lalu menunjuk rumput hijau yang terlihat biasa,

"Dan ini adalah Fragrance Grass, akarnya merupakan bahan utama untuk pil yang dapat memulihkan Energi Alam."

Dia melanjutkan,

"Kalian nanti akan mempelajari semua pengetahuan ini saat kalian sudah resmi menjadi siswa di sekolah ini."

Mereka kemudian melanjutkan perjalanan mereka sambil mempelajari tempat-tempat yang mereka lewati, walaupun Fang Yuan terlihat muda dia dengan profesional memperkenalkan bangunan sekolah yang terlihat. Ada perpustakaan, arena, kelas, lapangan, asrama dan lain-lain.

Pada akhirnya mereka sampai pada aula besar tempat para calon siswa melakukan registrasi, terlihat banyak anak yang sudah mengantri.

"Segera ikut berbarislah, di sini kalian akan mendapatkan perbekalan dan pembagian kelas, aku harus pergi untuk mengantar calon siswa lainnya, semoga harimu menyenangkan," kata Fang Yuan sambil melangkah kembali menuju tempat mereka datang.

Arthur dan yang lainnya menelangkupkan kedua tangan mereka seraya mengucapkan terima kasih pada Fang Yuan.

Melihat Fang Yuan pergi, Arthur dengan cepat ikut mengantri di antrian. Prisil yang berada tepat di belakangnya mulai berbicara,

"Arthur .."

"Hm?" kata Arthur sambil menoleh ke belakang.

"Aku harap nanti kita berada di kelas yang sama," kata Prisil tersenyum dan menjawab dengan cepat.

Arthur bingung, ada apa dengan pudel putih ini? Sepertinya dia tipe orang yang mudah mendapatkan teman, mereka baru saja bertemu dan Prisil sudah ingin satu kelas dengan Arthur. Arthur sudah berumur lebih dari 20 tahun, mana mungkin pikirannya sejajar dengan Prisil yang sepertinya baru berumur 7 tahun.

Namun Arthur cepat menjawab dengan senyum,

"Yah, akan lebih baik jika itu terjadi."

Prisil senang mendengarnya.

Tiba-tiba sebuah suara menyahuti Arthur dari antrian di sampingnya,

"Hehe, lebih baik jika itu terjadi, Bro. Tapi pembagian kelas dibedakan menurut bakat kultivasi yang kalian miliki."

Itu adalah Beruang Kutub yang berbicara, dia cukup besar untuk ukuran beruang kutub.

"Benarkah? Dari mana kau mengetahuinya?" kata Arthur merespon beruang itu. Arthur tidak tahu siapa beruang kutub itu tetapi karena beruang itu tahu sesuatu, Arthur tidak mungkin menolak adanya informasi gratis.

Beruang itu dengan senang menjawabnya,

"Aku tahu dari saudaraku, dia juga bersekolah disini dan dia 2 tahun lebih tua dariku, ngomong-ngomong aku Bobersey Carlos, 8 tahun, kau bisa memanggilku Bob."

Bob kemudian mengulurkan tangan kanannya yang dengan cepat di genggam oleh Arthur.

"Aku Arthur, 5 tahun," kata Arthur memperkenalkan diri juga.

Mata Bob terbelalak,

"Wow, serius Bro? 5 tahun dan tinggimu hampir sama denganku, ketahuilah bahwa jenisku adalah karnivora terbesar di dunia, Bro."

Mendengar itu membuat Arthur memutar kedua bola matanya bosan,

"Ini karena keturunan dari ayahku."

Lalu dia dengan cepat melanjutkan,

"Jadi Bob, hal apa lagi yang kau ketahui?"

Arthur bertanya lagi, tidak mungkin dia menyia-nyiakan kesempatan untuk mengorek informasi dari Bob.

Prisil yang dari tadi mendengarkan juga menyahutinya,

"Iya, apa lagi? aku juga ingin tahu."

Bob berbikir sejenak lalu dia menjawab,

"Err .. aku tahu bahwa dalam beberapa bulan lagi akan diadakan sebuah kompetisi di antara siswa baru milik 5 Sekolah Dasar Teratas."

Arthur dan Prisil tertegun,

"Kompetisi?"

"Iya, aku tidak tahu detailnya tetapi aku dengar bahwa hal tersebut dilakukan di luar sekolah."

Arthur bertanya lagi, dia sepertinya tertarik,

"Kompetisi macam apa?"

"Aku tidak tahu, tetapi jika kalian menang, kalian akan mendapatkan sumber daya yang berlimpah," kata Bob dengan penuh semangat.

"Hehe, jika itu benar, maka aku harus ikut kompetisi itu," kata Arthur bersemangat.

Kompetisi ini benar-benar membuat Arthur tertarik, bukan hanya tentang hadiahnya tetapi juga tentang tantangannya membuat darah Arthur mendidih senang.

Namun, suara bosan membangunkannya dari khayalannya,

"Selanjutnya .."

Tanpa sepengetahuan mereka, antrian di depan mereka sudah menghilang dan ini waktunya Arthur melakukan registrasi.

"Aku datang," kata Arthur sambil berjalan ke depan.

"Letakkan telapak tanganmu di sini,"

Yang berbicara adalah seekor domba putih berkacamata, sepertinya dia terlihat lelah.

Segara Arthur meletakkan telapaknya pada kaca transparan yang dengan cepat memunculkan informasi-informasi milik Arthur.

Domba itu membaca sebentar lalu mengangkat kedua alisnya sejenak,

"Kompatibilitas elemen 0%? Lupakan, ini tanda pengenalmu."

Domba itu kemudian memberikan sebuah kaca tipis berbentuk persegi panjang pada Arthur.

"Semua informasi yang kau butuhkan berada di tanda pengenalmu," lanjutnya.

"Kalau begitu terima kasih," kata Arthur pada domba itu.

"Sama-sama," jawab domba itu tidak tertarik.

"Selanjutnya .."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

avataravatar
Next chapter