3 Arthur Dirusfus

Author : PeWe

Editor : PeWe

Di sebuah ruangan putih, terlihat sesosok hewan ramping yang sedang berbaring pada kasur di tengah tengah ruangan. Hewan tersebut berpostur seperti manusia dengan sepasang tangan dan kaki

Dilihat dari postur berbaringnya, hewan tersebut diperkirakan dapat berjalan menggunakan 2 kaki. Lebih dekat lagi, sosok berbulu yang memiliki wajah berupa serigala itu ternyata memiliki perut yang menggelembung tidak sehat.

Sepertinya sedang hamil dan sebentar lagi akan melahirkan.

Di sekitar kasur tersebut terdapat banyak tangan tangan mekanik yang dengan telaten membantu jalannya proses persalinan. Ada yang membawa handuk, ada yang menekan perut, ada yang membawa pisau, dan bahkan ada makhluk mekanik dengan wajah serigala yang mencoba menghibur sosok yang berbaring di tempat tidur.

"Sedikit lagi Nyonya, kepalanya sudah mulai keluar!"

Suaranya tidak seperti suara AI di abad 21, suaranya penuh dengan emosi seolah olah robot itu benar benar hidup. Tapi tetap saja, itu hanya sebuah program yang di atur sedemikian hingga.

"Uh ... Emm!!" Walaupun tertutup bulu masih saja terlihat keringat yang bercucuran di wajah Nyonya Serigala yang hamil itu.

Sedangkan dibalik jendela kaca ruangan tersebut, terlihat serigala yang besar dan berotot memakai pakaian Tuxedo hitam.

Walaupun wajahnya tampak sangar dan dingin, matanya yang bergerak gerak menunjukan bahwa dia tetap tidak bisa menyembunyikan perasaan khawatirnya.

'Jangan menyerah, Bella'

Sementara itu, terlihat juga sosok Serigala kecil dan beberapa makhluk lainnya di samping Serigala Besar tersebut.

Beberapa waktu kemudian, hening sejenak, lalu terdengar tangisan bayi yang keras.

Kemudian sosok robot keluar dari pintu dan berkata,

"Selamat Tuan, istri anda melahirkan bayi laki laki yang sehat,"

____________________________________________

Hal pertama yang dilihat Arthur setelah memasuki titik kecil putih adalah gigi.

Ya, gigi taring yang banyak.

Dan gigi taring itu milik Serigala yang sedang memandanginya.

Sontak saja itu mengagetkan Arthur yang akhirnya membuat Arthur ... Menangis?

'Itu memang membuatku syok, tapi seharusnya tidak sampai menangis kan?'

Arthur berulang kali mencoba menghentikan tangisannya, tapi tetap saja tidak bisa.

'Yah, lebih baik memfokuskan pada hal lainnya,'

Arthur mencoba melihat sekeliling, walaupun pandangannya masih sedikit buram dia masih bisa mengetahui kalau dia berada di tempat semacam Rumah Sakit.

Kemudian Arthur mencoba melirik tubuhnya yang kecil dan dibungkus handuk,

'Sudah kuduga, aku lahir kembali,'

Lalu ia mangalihkan pandangannya pada sosok Serigala betina yang menggendongnya.

'Err, dia bukan ibuku kan?'

Sebelum Arthur tau, Nyonya Serigala sudah mulai mengarahkan dadanya yang besar dan memasukannya ke mulut Arthur.

'Eh, apa?'

Kemudian cairan aneh memasuki mulutnya dan membasahi kerongkongannya yang kering. Kemudian tanpa sadar, Arthur terus menyedot seolah olah ingin mendapatkan lebih banyak.

'Ini benar benar enak,' Itu adalah pemikiran terakhir Arthur sebelum kegelapan menerjangnya, dia tertidur.

Bella tersenyum melihat bayinya yang tertidur sementara masih terus menyedot asinya.

'Benar benar bayi yang bersemangat,'

Kemudian ia mendengar langkah kaki dan terlihatlah sosok Serigala Besar yang berdiri di 2 kakinya yang kuat.

"Bell, bagaimana keadannya?" kaca ruangan itu benar benar bergetar karena gelombang suara yang dihasilkan makhluk itu.

"Bayi kita sehat, bahkan dia terlihat penuh energi, Bastian" Bella tersenyum dan menjawab dengan lemah tanpa mengalihkan pandangan dari bayinya.

Kemudian beberapa orang dengan pakaian penting mulai memasuki ruangan, ada banyak spesies yang terlihat seperti singa, kuda, kambing dan bahkan ada makhluk seperti kelelawar yang sesekali menunjukan taringnya.

Mereka semua memiliki kesamaan, yaitu mereka berdiri menggunakan 2 kaki belakang mereka dan sepertinya mereka tidak kesulitan sama sekali saat melakukannya, seolah olah mereka terlahir untuk berjalan dengan 2 kaki mereka.

Kemudian seekor Serigala jantan ramping yang memakai pakaian pelayan berjalan mendekati Bastian seraya menunduk dan berkata dengan hormat,

"Selamat Tuan Dirus, sepertinya anak anda yang kedua terlahir dengan sehat, pelayan ini berharap Tuan Muda nanti dapat tumbuh menjadi serigala yang kuat dan berbakat,"

"Aku harap juga begitu," Ekpresi wajah Bastian tetap acuh dan sedingin biasanya tapi matanya tak henti melirik bayi yang berada dipelukan istrinya.

Kemudian masing masing hewan mengucapkan selamat pada bastian dan istrinya, Bella. Makhluk jantan menuju Bastian sedangkan yang betina bergerombol di dekat Bella.

Seekor rubah betina muda dengan bulu berwarna putih dengan cepat mendekati Bella, Rubah betina itu memakai gaun berwarna merah muda yang menambah daya tariknya. Lalu dia dengan panik berkata,

"Bell, bagaimana ini? Aku sebentar lagi juga akan melahirkan, kau sudah 2 kali melahirkan kan? Apakah memang sesakit itu?"

"Tenang Claire, ini tidak seburuk yang kau kira, malahan ini membahagiakan. Aku tidak mengatakan ini tidak sakit tetapi rasa sakit itu pasti akan sepadan ketika kau sudah melihat dan merasakan bayimu di pelukanmu. Lihat dia," Kata Bella sambil melihat Arthur dengan kasih sayang.

"Benarkah?"

"Tunggu saja hingga waktunya," kata Bella sambil tersenyum tipis.

Claire merenung sejenak kemudian mengalihkan pandangannya pada Arthur yang masih meminum asi Bella.

"Sepertinya kau benar, tidak ada gunanya bila aku merasa takut pada hal yang pasti terjadi kan?"

Melihat Claire sudah tidak khawatir lagi, dia mengalihkan pandangannya pada perut Claire yang membuncit.

"Lalu bagaimana kandunganmu? Berapa bulan lagi hingga itu keluar?"

"Kandunganku baik baik saja, mungkin sekitar 4 bulan lagi akan keluar. Sebenarnya, beberapa waktu lalu kami baru tau kalau dia ternyata perempuan, padahal suamiku ingin anak pertamanya adalah laki laki. Yah, aku harap dia dan anakmu nanti dapat berteman dengan baik,"

"Aku harap juga begitu,"

Mendengar hal itu, dalam hati Bella cukup iri pada Claire karena sebenarnya Bella menginginkan anak perempuan. Sayangnya kedua anaknya adalah serigala laki laki.

Kemudian seekor domba betina gemuk mulai menyerobot masuk dalam percakapan.

"Lalu Nyonya Bella, siapa nama anak tersebut?"

Mendengar hal itu, Bella tertegun sejenak. Lalu mengalihkan pandangannya pada Suaminya, Bastian.

"Aku akan menyerahkan urusan nama pada suamiku," katanya dengan pelan.

Sedangkan Bastian saat ini sedang dikerumuni oleh orang orang yang mengucapkan selamat padanya, masing masing dari mereka adalah orang terhormat di Kota Deity.

Ini normal karena Bastian sendiri adalah Wali Kota dari Kota Deity. Dibawah naungannya selama dekade terakhir Kota Deity dapat maju dan berkembang menjadi salah satu kota terbesar di dunia.

Walaupun dikelilingi orang yang menyanjungnya, dia tetap memiliki ekspresi dingin di wajahnya.

Sampai tiba tiba sebuah tangan berotot dengan bulu berwarna orange melingkari pundaknya.

"Hahaa, selamat Bro! Kau punya 2 anak sekarang. Jadi siapa nama anak keduamu?"

Alis Bastian sedikit mengernyit mendengar pertanyaaan itu. Semua orang di dalam ruangan itu juga mulai menunggu jawaban Bastian termasuk Bella, Claira, Pelayan dan bahkan robot tersebut sepertinya juga menunggu jawaban Bastian.

Ruangan tersebut hening sejenak.

Kemudian Bastian dengan tegas berkata,

"Aku memberinya nama, ARTHUR DIRUSFUS."

.

.

.

.

.

.

Author capek...

next lanjut..

avataravatar
Next chapter