webnovel

Sampai Jumpa

"Kemana kamu pergi Lia"

Sudah sebulan sejak hilang nya Lia, menurut surat yang di tulis Lia, dia selalu merasa gelisah karena perasaan nya bilang bahwa dia akan menghilang dari dunia ini.

Sekarang ku di lapangan latihan, ya kami akan mengadakan tes kemampuan, tim nya Dird telah pulang minggu lalu, jadi kami ingin mengabungkan team Dird dan Clad untuk melawan Yeia, kali ini Yeia bukan menjadi samsak tetapi menjadi tanker, ya dengan 3 perisai nya dan regenerasi abnormalnya.

Dird dan Brohl maju, Brohl menahan 1 perisai yang di pegang Yeia, Dird berlari ke belakang Yeia, perisai Yeia melindungi bagian belakang nya, Clad dan chal berlari ke samping Yeia dan menyerang bagian samping nya, perisai Yeia yang terakhir pun menangkis lalu ku melihat Bissy mengendap ngendap ke sisi yang tidak tertutupi perisai dan dia menebas perut Yeia, namun pisau nya tidak biaa menembus kulit Yeia.

Yeia tersenyum dan dia menggunakan skill press ke segala sisi nya, Zhia menyuruh yang lain menjauh dari Yeia dan dia memulihkan mp Chal .

"Kukira akan berhasil" kata Bissy.

"Kita pakai strategi lain" ucap Dird.

Dan akhirnya setelah hampir 5 jam mereka tidak berhasil untuk melukai Yeia.

"Huaaaaaaah tanker macam apa dia, bahkan cilius shoot ku tidak bisa melukai nya" teriak Clad.

"... fire beam ku tidak membakar baju nya... apa ini..." ucap Chal.

"Assasination ku ngak memberi sedikitpun goresan kecil" ucap Bissy

Dird hanya bisa menatap ke tanah, Bhorl menemani Zhea berdiri di pojokan.

"Kemampuan kalian telah berkembang, dan meskipun ini pertama kali kalian bertarung sebagai team, kerja sama kalian sangat baik, oh iya ku akan memasang patung di taman ku pergi dulu" ucap ku.

Ku ke taman dan mengeluarkan patung wyvern dan basilik lalu Hika datang.

"Reya, berita bagus"

"Ada apa Hika?"

"Member baru"

"Benarkah berapa orang apa job nya"

"Hmm cuma seorang dan job nya alchemist dan blacksmith dan level nya 200"

"Benaran level 200?"

"Iya, apa kamu akan mengetes nya"

"Hmm seharusnya dia berpengalaman, ku akan membuat sebuah bola terdiri dari beberapa jenis logam dan tanaman, ku kalau dia bisa menganalisa 70% tepat dia di terima"

Ku mencampurkan orichalcum, adamantite, besi, mirthil, baja, kayu, jahe, air, garam, dan ramuan hp, dan terbentuk bola bulat sebesar apel berwarna ungu.

"Ini berikan padanya, suruh dia analisa apa bahan ini"

Ku mengambil kertas dan pulpen lalu menuliskan bahan bahan dan memberikan pada Hika.

Lalu setengah jam kemudian Hika kembali membawa seorang wanita berambut coklat pendek, dia memakai kaca mata, dari tampang nya dia terlihat seperti perempuan baru lulus sma.

"Perkenalkan nama ku Meria Marshive teint, ku seorang alchemist sekaligus blacksmith level 200, ku kagum pada anda yang bisa membuat bola dengan 10 bahan itu"

"Reya, wanita ini menganalisa 100% tepat, kemampuan nya pasti terjamin"

"Uuh.. apa anda seorang bangsawan?"

"Ku anak dari seorang bangsawan, namun ku di anggap tidak ada, silahkan memanggil nama ku dengan bebas"

"Uuh.. kalau begitu ku panggil Meria aja"

"Baik"

Ku mengundang nya ke guild dan di menerima nya, mata nya terbuka lebar saat melihat daftar anggota guild.

".... guild yang hebat ya.. tapi kok member nya cuma segini, apa karena tes nya?"

"Bukan, tidak ada yang datang, ntah mengapa tidak ada yang tertarik pada selebaran yang kami tempel"

"Yaah.. ku datang karena melihat bahan selebaran nya terbuat dari sesuatu yang belum pernah ku lihat"

"Ooh itu bahan nya itu di sebut plastik, bahan nya dari karbon, hidrogen, klorin, sulfur"

Muka meria terlihat kebingungan.

Ku mengajak nya ke lantai 4 lalu ku mengeluarkan laptop, Meria sempat menanyai benda apa itu, ku memberitahu segala sesuatu soal laptop, ku membuka internet dan mencarikan nya artikel tentang kimia fisika dan biologi.

Ku mengajari Meria cara menggunakan laptop, dia membaca artikel yang ku berikan dengan serius, dan hasilnya dia tidak keluar dari kamar nya selama seminggu.

"Ui Meria keluar lah, minimal keluar lah saat makan malam" ucap Licca di depan pintu kamar Meria.

Ku yang kebetulan lewat ikut berdiri di depan kamar Meria, lalu ku mendengar suara "yeeeey" dari dalam kamar itu, lalu pintu nya terbuka dan dia keluar sambil membawa sebuah laptop berwarna merah dengan logo guild kami.

"Jeng jeng..."

""....""

"Huuh? Ada apa?"

"Meria, tolong jangan di sebar luaskan cara membuatnya ya, ku tidak mau dunia ini berubah"

"Baiklah kalau begitu ini akan ku gunakan di sekitar guild ini, ku juga telah membuat barang lain"

Meria mengajak aku dan Licca masuk ke kamar nya, kami melihat semua senjata api tipe AR yang terkenal M4 dan beberapa kantong plastik, yang menarik perhatian ku adalah dari mana semua alat ini datang, ada 1 set alat pandai besi, 1 set alat kimia, microskop, dan hebat nya ada printer 3D beserta 1 superkomputer.

".... Meria, tolong jangan perlihatkan ini ke anggota member lain, dan juga akan lebih berguna jika kamu mencoba membuat obat obatan di dunia ini, jika perlu kamu buat buku soal kimia dan biologi untuk kesehatan"

"Hmm ide yang bagus, tapi ku tidak yakin semua nya akan sama seperti di internet"

"Ya"

Sekitar 10 bulan setelah kedatangan Meria, Iris datang ke kamar ku

"Reya, aku merasakan hal yang sama dengan yang di rasakan Lia waktu itu"

"Apa?"

"Ku merasa ku akan menghilang"

"...."

Setelah mengucapkan itu Iris keluar dari kamar ku, Myira dan Licca dan Hika berdiri di depan pintu kamar ku.

"Apa kita semua akan menghilang dari dunia ini satu per satu" tanya Hika.

"Tidak tahu tapi mungkin itu yang akan terjadi" jawab ku

"Kira kira siapa selanjut nya?" Tanya Licca.

"Mungkin berurutan dari yang terakhir masuk ke team" jawab Myira.

"Kalau begitu ku giliran ku yang ke 3, ku akan mewariskan ilmu ku ke Chal, ku pergi dulu" ucap Hika sambil berjalan pergi.

Licca dan Myira kemudian pergi juga, ku pergi ke kamar meria untuk melihat perkembangan nya.

"Meria ku masuk"

"Baik ketua"

Kamar Meria sekarang lebih mirip laboratorium.

"Ketua lihat ini"

Meria membawakan ku sebutir obat.

"Kamu berhasil?"

"Ya, akhirnya ku berhasil membuat paracetamol, bahan nya berbeda di artikel sehingga ku harus mencoba satu satu"

"Kerja bagus, apa ada lagi?"

"Ya.. ini hanya sampingan, ku membuat microwave, ini menyala menggunakan batu sihir, ku juga membuat generator berbahan batu sihir"

"Yaah kurasa generator dan oven ini boleh di pasarkan, kenapa kamu tidak pergi ke komunitas sihir dan mengambil hak paten atas penemuan mu ini"

"Uuh baiklah, ku juga membuat lampu sihir, lampu nya menyala jika berada di sekitar generator"

"Hmm, tapi bukan nya lampu sihir sudah ada?"

"Lampu sihir yang bisa menguras mana pemilik nya sedikit demi sedikit, jadi lampu sihir hanya di pakai saat malam hari"

"Ooh.. ku ngak sadar"

"Yaah karena mana mu jumlah nya berlebihan"

Ku kemudian keluar kamar Meria ku kemudian ke ruang latihan, ku melihat tim Dird dan Clad melawan Yeia, tiap mereka pulang berpetualangan mereka selalu latihan dengan Yeia, yaah hasil nya selalu sama, tapi taktik mereka semakin banyak.

Dan kami tidak mendapatkan anggota baru sama sekali.

Dan satu bulan kemudian Iris menghilang, dan dia juga menulis surat perpisahan.

"Giliran ku ya tahun depan, kita juga tidak bertumbuh sama sekali" kata Hika.

5 bulan kemudian nama Meria terkenal, namun tetap tidak ada yang datang ke guild ini, hebat sekali terabaikan.

3 bulan kemudian ku memanggil ke 7 anggota guild ini ke lapangan latihan.

"Ku ingin kalian melakukan misi khusus"

"Apa itu ketua?" Tanya Dird.

"Myira akan memberitahu kalian detail nya, kalian akan melakukan boss raid"

"Boss raid?" Tanya Chal.

"Baiklah ku akan menjelaskan, boss yang akan kalian raid adalah behemoth, boss level 270" ucap Myira.

"Behemoth?, monster raksasa yang memiliki ketahanan tinggi dan pukulan mematikan nya" tanya Zhea

"Kurasa itu bukan masalah bagi kalian, sebab kalian terakhir kali kalian bisa memberi luka gores pada yeia" ucap Licca.

"Kulit yeia itu setebal elder dragon, berbangga lah kalian" ucap Hika.

"".. ya""

Ku memberikan scroll misi pada Dird, serta peta.

Dan 3 bulan kemudian Meria menelpon ku, dia bilang bahwa mereka berhasil mengalahkan behemoth itu dengan mudah.

Dan sebulan kemudian Yeia menghilang, sebelum hari dia menghilang dia memohon agar menjadi bantal ku untuk ke terakhir kali nya, besok pagi nya di sudah tidak ada.

"Apa ini, mengapa Yeia ?" Tanya Hika

"Kalau ku tidak salah, Yeia baru bergabung ke team setelah dia lepas dari title pet" ucap Licca.

"Iya juga berarti tahun depan giliran ku, ku merasa sedih juga, dan ku bersyukur" ucap Hika.

"Ya mereka ber 6 tidak akan bisa latihan lagi mulai sekarang, mereka juga menyadari kalau kita menghilang satu per satu" ucap ku.

"Ya, Zhea juga sempat menangis selama seminggu saat melihat nama Iris menghilang dari guild" ucap Myira

"umur Dird, Chal dan Zhea sudah 15 tahun sekarang, mungkin mereka akan lebih tegar sekarang" ucap ku.

2 bulan kemudian mereka rombongan Dird pulang, mereka langsung ke kamar mereka, Zhea terlihat menahan air mata nya.

Dan 2 bulan kemudian, ada 4 petualang ingin bergabung, ku menyuruh para memberku untuk menyambut dan mengetes mereka.

4 petualang terdiri 4 pria, 1 warior, 1 mage, 1 archer, 1 tank, jadi Dird, Chal, Clad dan Bhorl yang melatih mereka, ke tujuh member pertama kami telah ku ajari cara menggunakan portal sihir yang ada di ruangan rahasia di lantai 3.

Walaupun mereka cuma bisa melatih teknik dan taktik bertarung, dan tidak menaikan level mereka, itu sudah cukup baik, yaah ku menyensor level kami ber 4 agar tidak tersebar luas.

5 bulan kemudian member kami bertambah 10 orang.

Hika mengumpulkan kami ber 3 di ruang tengah lantai 4.

"Ayo kita bikin grup chat, ku juga menyimpan nomor yang lain" ajak Hika

Ku mengeluarkan hp ku, ku melihat di aplikasi bicara online, ku melihat diriku di tambahkan ke sebuah grup bernama bullet hell, ku melihat ada nomor Iris, Yeia dan Lia.

"Mereka sejak saat itu tidak pernah on lagi" ucap Hika.

"Hika.. selamat tinggal" ucap Licca dengan mata terkaca kaca.

"Ku tidak akan melupakan mu Hika" ucap Myira sambil menangis.

Ku hanya bisa diam, sambil menahan air mata ku

4 bulan kemudian Hika menghilang, dia meninggalkan surat, isinya dia bahagia bertemu dengan kami.

Chal yang mengetahui Hika menghilang berlari ke kamar nya dan menangis.

"Akhirnya tinggal kita bertiga, apa ada yang mau di lakukan?" tanya Licca.

"Ku tidak tahu.." ucap Myira.

"Licca, Myira, aku akan membuat es krim, kalian mau ikut?"

"Ku ikut" ucap Myira.

"Aku juga, lagian aku gak mau buat apa"

Kami pergi ke dapur yang ada di lantai 4, dan kami membuat eskrim nya, namun ku membuat terlalu legit.

"Hahahaha... apa ini kamu buat es krim atau gelato?" Ucap Licca.

"Yaah, tidak masalah, ku juga lagi pengen makan benda dingin" ucap Myira.

"Ku pengen makan nasi goreng" ucap Licca.

"Kalau gitu ku akan memasaknya nanti malam" balas ku.

"Benarkah?, kalau begitu ku akan menantikan nya"

Dan sekarang hampir 12 bulan, kebanyakan kami menghabiskan waktu dengan membuat makanan, kami hampir mencoba semua resep yang ada di internet.

Sekarang kami berada di kamar Licca.

"Licca, selamat tinggal"

"Myira, meskipun ku di reincarnasikan di dunia lain, ku akan tetap mengingat mu, ku akan terus mengingat bullet hell"

Badan licca mulai bercahaya, Myira melepas pelukan nya, lalu Licca berjalan ke arah ku dan dia berbisik.

"Jagakan myira untukku ya.."

Ku mengangguk kepala ku dan melihat senyuman Licca untuk yang ke terakhir kali nya.

Myira tertunduk dan menangis, air mata ku juga mengalir.

"Selamat tinggal Licca"

Sekarang tinggal aku dan Myira, kami berdua memutuskan untuk jalan jalan, kami mengunjungi banyak desa dan kota.

Sekarang sudah 11 bulan sejak kepergian Licca, kami sekarang berada di rumah lama nya Myira.

"Reya.."

"Ya?"

"Aku mencintai mu"

"Ku juga"

"....."

"....."

"Ku sudah lama ingin mengatakan ini, Reya, maukah kamu menjadi pacarku"

"Tidak"

"Apa!?"

"Tapi ku yang akan melamarmu"

Ku mengambil sebuah cincin dari storage.

Lalu ku berpose seperti seorang laki laki melamar seorang wanita.

"Myira, mau kah kamu menjadi pacar ku"

Mata Myira kemudian berkaca kaca.

"Dengan senang hati"

Ku memakaikan cincin itu ke jari manis Myira.

"Reya, mungkin kamu lupa, nama ku saat di bumi adalahSiya"

"Siya!?, kamu Siya?!"

Siya adalah wanita berambut hitam pendek, dia wanita terakhir yang ku ajak bicara saat di bumi, kami satu kelas, terakhir kali ku menemui nya saat ku akan berkemah.

"Ya, saat ku mendengar dirimu terlibat kecelakaan hati terasa hancur, reya ku menyukaimu sejak pertama kali bertemu di sekolah"

"Bukanya seharusnya orang lain melupakan ku?"

"Ya, itu yang terjadi, cuma aku dan boss mu yang mengingat dirimu, lalu suatu hari ku ke sini, namun ku akhirnya bertemu dengan mu lagi"

"...."

"Hati ku begitu senang saat melihat dirimu lagi"

Tiba tiba badan Myira atau Siya bercahaya.

"Selamat tinggal reya, kalau kita bisa bertemu kembali ku ingin kita tetap melanjutkan hubungan ini"

Ku hanya bisa terdiam, air mata ku terus mengalir, Myira mendekat pada ku dan mencium bibir ku.

"Sampai jumpa"

Dan Myira menghilang dari pandangan mataku.

Ku terlarut dalam kesedihan.

Besok nya ku kembali ke rumah ku, saat ku hendak ke lantai 4, Dird, Chal, Zhea, Clad, Brohl, Bissy, Meria menunggu ku, mereka melihat ku dan berlari kearah ku.

"Selamat datang kembali ketua" ucap Dird

"Kami turut bersedih" ucap Zhea

"Heeh.. sekarang ku yang seperti anak kecil disini"

Dird, Chal dan Zhea sekarang berumur 18.

"Kalian bertujuh, besok datang ke lapangan latihan"

""Baik""

"Akan melatih kalian, beritahu member lain kalau mereka boleh menonton"

Ku mengecek info member dan melihat member guild ini ada 64 orang.

Ku kemudian ke kamar ku dan tidur, meskipun ku merasa sedih ku harus melatih mereka agar bisa melanjutkan guild ini.

Besok nya ku menunggu di lapangan latihan, mereka ber tujuh juga menyusul.

"Latihan kalian seperti melawan Yeia, cukup buat luka di bagian tubuh, ku akan menghindar menangkis dan menyerang"

Mereka ber 7 menyusun formasi, Dird dan Brohl berada di barisan depan, mereka menyerbu ke arah ku

"Pelajaran pertama, tiap musuh memiliki gaya betarung sendiri"

Ku mengambil sebuah ranting berbentuk L dari storage, ku berlari depan , ku berlari dengan posisi sangat rendah, Dird mundur ke belakang dan Brohl memasang perisai nya di depan, ku melompat ke samping perisai, lalu ku mengunakan ranting ku untuk menarik ke dua kaki Brohl, Brohl terjatuh, Dird mencoba menyerang ku dari belakang, namun dengan skill ku, ku tidak memiliki titik buta.

Ku menendang muka Dird dengan agak pelan, lalu ada panah dan bola api di tembakkan ke arah ku, ku menghindari nya dengan mudah tiba tiba ada suara tembakan, ku melihat ada 3 peluru tertembak ke arah ku, ku mengambil pisau melempar ke arah peluru itu.

Ku kemudian berlari ke arah Zhea

Clad dan Chal berusaha melindungi zhea, namun ku melewati mereka berdua dengan mudah, bahkan ku sempat mengambil senjata mereka.

Lalu ku mendengar suara tembakan lagi, ku menangkisnya dengan pisau ku, lalu ku ganti arah ke arah Meria, ku menendang senjata api nya, lalu ku berpindah tempat ke belakang Zhea dan ku bersifat seolah olah menyandera Zhea, yaah walau agak sulit karena dia lebih tinggi sedikit.

Tiba tiba ada sebuah pisau meluncur ke arah ku, ku menangkisnya dan ku melempar sebuah batu ke arah udara kosong, terdengar suara ctok, lalu muncul Bissy dengan sebuah benjolan di kepala nya.

"Kami kalah"ucap Dird

"Ini bahkan lebih menyeramkan di banding melawan yeia yang serius, kami melawan Yeia bisa bertahan selama setengah hari, tapi melawan anda kami hanya bertahan selama 1 menit" ucap Chal

Ku bisa mendengar suara gaduh dari belakang ku, ada yang bilang siapa bocah itu dan tiba tiba.

"DIAM KALIAN, DASAR TIDAK SOPAN,TIDAK TAHU KAH KALIAN BAHWA INI KETUA GUILD KITA HAAH!?" Teriak Dird, seketika menjadi sunyi lagi.

"Wow wow Dird, suara mu dulu seperti perempuan dan sekarang dah seperti suara komandan militer" ucap ku.

"Eh iya kah?"

"Kamu sudah tumbuh besar ya"

7 bulan setelah hari pertama latihan, akhirnya mereka berhasil merobek sedikit baju ku.

"Kurasa sudah cukup latihan nya"

"Ketua kami hanya membuat sebuah sobekan kecil di baju anda" ucap Dird.

"Kalau begitu coba tusuk perut ku"

"Anda yakin"

"Iya"

Dird mengambil pedang nya dan menusuk perut ku, namun perutku baik baik saja dan pedang nya tidak melukai ku sama sekali.

"Ku beritahu, ku lebih cepat Lia, ku lebih akurat dari Myira, ku memiliki lebih banyak mana dari Hika, tingkat memprediksi ku lebih tinggi dari Iris, ku lebih kuat dari Licca dan ku lebih tahan dari Yeia"

"".....""

4 bulan kemudian ku mulai merasakan kegelisahan.

"Ternyata perasaan ini yang di rasakan kakian ber 6, begitu menyakitkan"

Ku keluar dari kamar ku, ku melihat Clad berjakan dengan istrinya dan seorang anak di taman, ku pergi menyapa nya.

"Anak lucu ini anak mu?"

"Iya, nama nya Fia, hei Fia ucapkan halo pada ketua"

"Halo"

"Umur mu berapa fia?"

"4 tahun"

"Ohoo.., dari auramu sepertinya kamu akan sehebat ayah mu, ku ingin melihat mu bertumbuh besar"

"Trima kasih ketua"

"Sayang, bawa Fia pergi dulu ku ada hal yang harus di bicarakan dengan ketua" ucap Clad.

Istrinya Clad kemudian mengajak Fia pergi.

"Jadi sekarang giliran mu ya ketua"

"Ya.. panggilkan yang lain ke lantai 4"

"Baik"

Ku berteleportasi ke lantai 4, ku duduk di kursi, tak kama kemudian mereka bertujuh sampai ke sini.

Saat mereka sampai ku menaikan rank mereka semua menjadi CO, mereka semua terkejut, ku lalu berjalan ke arah Dird.

"Dird, bersediakah kamu menjalankan guild ini?"

"Huuh.., aku bersedia"

"Baiklah mulai hari ini kamu akan menjadi ketua guild meneruskan diriku"

Badan ku tiba tiba bercahaya, ku merasakan badan ku menjadi ringan.

"Mulai hari ini lantai 4 adalah milik kalian ku telah memberikan nama di tiapa kamar, di dalam kamar itu terdapat sebuah peti, isinya skill kami ber tujuh yang sesuai kemampuan dan job kalian, dan kami ber tujuh berasal dari dunia lain, tolong jaga guild ini, selamat tinggal"

Badan ku terasa menghilang, lalu saat ku sadar ku berada di kamar ku, saat ku sedang menyiapkan barang barang buat berkemah, tiba tiba hp ku berbunyi, mengecek ada pesan dari sebuah grup chat, ya bernama bullet hell.

"Hei lihat siapa yang telah datang"

"Akhirnya dia datang"

"Halo reya"

"Selamat datang kembali master"

"Teman teman, aku pulang"

'Dimana Lia dan Myira'

Lalu tak lama kemudian pintu kamar ku terbuka, dan 2 wanita masuk.

"Lia, Myira.."

End....

▪▪▪●●●●□■■□●●□■■

POJOK KU :b

Ok ini akhir cerita so reya, ku ingin mempekenal kan cerita ku selanjutnya, converted duo

Ini sinopsis nya

Kira seorang siswa kelas 1 sma, umur nya 15, dia siswa teladan di sekolah, nilai nya bagus dan sifat nya baik, tapi dia punya rahasia besar, hanya dirinya dan dirinya yang satu nya yang mengetahui ini, dia menyamar menjadi perempuan di semua game MMO, suatu hari dia bus yang di naikinya mengalami kecelakaan maut, dan dia dikirim ke dunia lain, saat di kirim dia sudah dalam bentuk duo, dan pasangan nya adalah dirinya yang satu nya, dirinya yang wanita

Trima kasih telah membaca ini