webnovel

Chapter 3

Mulai saat itu, Xiaying diajarkan teknik teknik beladiri oleh kedua gegenya. Selain itu, mereka tetap mengajarkan Xiaying tetang atuaran dan posisi dalam Istana. Mereka selalu terkejut dengan pemahaman Xiaying yang begitu cepat, tapi mereka positif thinking aja. Mungkin aja karena Xiaying tumbuh lebih cepat, makanya pemahannya juga lebih cepat, mungkin?!

Hari ini adalah hari perayaan kesembuhan Xiaying. Sang pemeran utama untuk acara ini merasa sangat kesal, bagaimana tidak? Begitu banyak tuan putri yang mendekatinya dan terus menjilat padanya, itu sangat menjijikkan bagi Xiaying. Selain itu, semua mata tamu undangan terus menatapnya dengan penasaran, membuat dia sangat risih dengan tatapan orang orang itu

"Tuang Putri Xiaying, anda sangat cantik, seperti bunga yang baru mekar"

"Dia benar tuan Putri. Saya sebagai wanitapun merasa kagum dengan kecantikan Putri"

"Saya sekarang bisa melihat lebih jelas lagi setelah melihat tuan Putri"

"Anda benar benar membuka pandangan kami Putri"

Dan masih banyak lagi ocehan ocehan yang mengandung pujian untuk Xiaying. Sedangkan Xiaying sangat sangat tidak senang, dan dia akhirnya memulai akting untuk solusi mengusir para penjilat seperti mereka

"Hiks hiks, HUWAAAAAAA HUWAAAA" Dengan sekuat tenaga, Xiaying menangis diaula pesta, membuat semua orang melihat kearahnya 'Huh, jangan salahkan aku, kalian sendiri yang memaksaku untuk melakukan ini' Batin Xiaying kesal

"A....astaga! Tu...tuan Putri. To...tolong tenang" Ucap penjilat A mencoba menenagkan Xiaying

"Tu...tuan Putri. Tolong jangan menangis lagi" Ucap yang lainnya kalang kabut

Para penjilat itu mendadak panik, mereka sangat takut jika Kaisar menghukum mereka karena telah membuat tuan Putri menangis. Oh, apakah mereka akan berakhir hari ini juga? Itu masalah besar

"HUWAAA" Tangisan Xiaying semakin keras membuat mereka bingung dan tidak tahu harus berbuat apa

"Xiaxia, ada apa? Apa ada yang mengganggumu?" Tanya Xing yang langsung mendekati Xiaying setelah mendengar suara tangisan adiknya itu

"Xiaxia, jangan takut ya" Ucap Xin yang berjalan disamping Xing

'Oh tidak, itu Pangeran Mahkota dan Pangeran kedua. Tamatlah aku' Batin mereka ketakutan

"Ya... Yang Mulia Pangeran, ka...kami ti...tidak melakukan a...apapun pada..." Ucap mereka takut

"GEGEEE!!!" Teriak Xiaying dengan sesegukan sambil berlari kearah dua pemuda itu

"Apa ada orang yang mengganggumu? Katakan pada Gege, siapa yang melakukannya, biar Gege memberinya pelajaran?!" Ucap Xin dengan raut wajah marah

"Ke...kenapa kalian hah hah meninggalkan Xiaxia? Hah hah" Ucap Xiaying terengah engah sambil memukul mukul dadanya

'Racunnya!!' Batin Xing dan Xin terkejut saat melihat tingkah Xiaying

"XIAXIA?!" Teriak dua pemuda itu yang langsung menangkap Xiaying yang akan jatuh pingsan

"Apa yang.... XIAYING?!" Ucap Permaisuri yang terkejut melihat kondisi Xiaying yang pingsan

"Gawat, tuan Putri pingsan"

"Kaisar pasti akan sangat marah"

"Nasib tuan Putri Xiaying sangat malang" Itulah bisik bisik para tamu

"Kenapa ribut sekali disini?!" Ucap Kaisar yang baru datang saat mendengar keributan

"Yang Mulia!! Tolong panggilkan tabib untuk Putriku. Dia jatuh pingsan" Ucap Permaisuri yang mata berkaca kaca

'Xiaxia' Batin Kaisar "Kasim, panggil tabib Istana sekarang juga. Xin tolong antar tuan Putri dan juga Permaisuri kekediaman dan menunggu tabib. Xing tetap disini" Ucap Kaisar memberi arahan

"Baik Yang Mulia" Ucap mereka dan langsung melaksanakan perintah Kaisar

Xiaying dibawa kembali kekediamannya, kemudian tabib Istana datang untuk memeriksa kondisi Xiaying

Saat tabib memeriksa kondisi Xiaying, Kaisar dan Xing datang dan menunggu tabib selesai memeriksa keadaan Xiaying. Beberapa saat kemudian

"Tabib, bagaimana keadaannya?" Tanya Permaisuri setelah melihat tabib menjauh dari tempat tidur Xiaying

"Permaisuri tidak perlu khawatir. Dia hanya kecapean, dan butuh istirahat" Ucap tabib itu tenang

"Huft, syukurlah" Ucap mereka setelah mendengar penjelasan tabib

"Kalau begitu, hamba pamit undur diri Yang Mulia" Ucap tabib memberi hormat, kemudian pergi setelah mendapat persetujuan

"Yang Mulia, ijinkan hamba untuk tinggal dan merawat Xiaxia disini" Ucap Permaisuri memandang sendu wajah Xiaying yang pulas

"Ibunda, sebaiknya Ibunda istirahat dipaviliun saja. Xiaxia, Biar kita yang rawat" Ucap Xing membujuk Permaisuri

"Tapi..." Bantah Permaisuri

"Jing'er, sebaiknya kamu istirahat juga. Lagian 'kan ada Xing dan Xin yang menjaga Xiaxia disini" Ucap Kaisar membujuk

"Baiklah" Ucap Permaisuri pasrah

"Kalau begitu, kalian rawat Xiaxia dengan baik. Jangan bangunkan dia, biarkan dia istirahat. Kalau ada apa apa, langsung bangunkan kami" Ucap Kaisar pada dua Pangeran itu

"Baik Ayahanda" Ucap mereka hormat

"Kalau begitu, kami pergi dulu" Ucap Kaisar sambil melangkah keluar bersama Permaisuri

"Selamat malam Yang Mulia, semoga mimpi indah" Ucap mereka memberi salam

Dialam bawah sadar

"Wow, drama keluarga yang sangat mengharukan nyam nyam nyam" Ucap Keyra sambil memakan cemilan

(Wanita aneh)

"Jangan salahkan aku yang terlahir tanpa perasaan. Jadi hal seperti ini tidak penting. Asalkan ada hadiah, itu tidak masalah untuk dilakukan" Ucap Keyra sambil memberi wink pada Sistem yang memiliki wujud burung gereja

(Jika seperti itu. 10.000 poin untukmu, asal kau menyeleseikan satu misi tersembunyi ini)

"10.000? 10.000 poin. Katakan seperti apa misi itu?" Tanya Keyra saat mendengar penawaran Sistem dengan mata berbinar

{Kepalanya hanya ada poin} (Tidak lama lagi, tokoh penting dari cerita ini akan muncul. Kamu hanya perlu meningkatkan persentase love dari tokoh ini, dari saat ini yang masih 0%, harus menjadi 100%. Dari cerita asli, tokoh ini tidak peduli apapun tentang Xiaying, selaku tuan asli. Kamu harus merubah semua plot ceritanya, membuat Xiaying menjadi tokoh utama dari cerita ini)

"Itu mudah, misi diterima" Ucap Keyra setelah mendengar penjelasan Sistem

(Karena misi sudah diterima. Tuan tidak bisa mundur lagi, sekali mundur, misi dianggap gagal, dan semua poin yang dihasilkan dari misi ini otomatis ditarik kembali)

"APA?!" Lantah Keyra terkejut

(Kamu sudah tidak bisa mundur lagi. Jika mundur, misi dianggap gagal, dan poin akan dipotong, serta akan dilempar keneraka untuk menerima hukuman)

"Aish, kalau gitu lanjut. Berikan info lengkap tentang tokoh ini" Ucap Keyra sambil memijat pelipisnya

(Profil

Nama : Guan Zilong

Umur : 22 Tahun

Sifat : Dingin, kejam, benci wanita, angkuh

Kultuvasi : Grand Master Akhir, akan menerobos ketahap Abadi awal

Element : Api dan tanah

Keahlian : Membunuh, perang, bermain pedang

Status : Tokoh terkuat dalam cerita, tapi bukan tokoh utama

Info lain : Guan Zilong, marga Guan bukan marga keluarganya, Marga keluarganya Duan. Marga Guan diambil dari sifatnya yang suka berkelana dan selalu mengikuti naluri hatinya. Sedangkan untuk nama Zilong itu pemberian orang tuanya. Orang tuanya berharap suatu hari Zilong akan menjadi orang yang memiliki masa depan yang cerah dan semua orang akan tunduk padanya, dan Zilong tetap rendah hati meski berada dipuncak kejayaan. Dia meninggalkan keluarga Duan karena diusir oleh kepala keluarga selaku pamannya, sedangkan orang tuanya mati dibunuh dihutan saat sedang berburu. Alasan keluarga Duan mengusir Zilong, karena Zilong terlahir dengan racun api dalam tubuhnya, yang memungkinkan akan membuatnya selalu mendapat hambatan saat berkultuvasi, dan hanya berakhir menjadi sampah tidak berguna tanpa kultuvasi. Memiliki prinsip untuk membalaskan dendam orang tuanya, sebelum bisa membalaskan dendam orang tuanya, dewa sekalipun tidak bisa mencabut nyawanya. Memiliki Spirit Beast Griffin api tingkat Legenda yang selalu membantunya dalam proses pelatihannya. Memiliki julukan dewa kematian, karena siapapun yang mencari masalah dengannya selalu memiliki akhir yang tidak baik, entah mati atau lumpuh, bahkan gila sampai membuat korban bunuh diri. Tidak pernah dekat dengan wanita manapun, karena dia membenci wanita. Dalam cerita asli, Zilong bunuh diri setelah membalaskan dendam orang tuanya)

"Cih, pria menyedihkan lagi" Ucap Keyra sambil menatap monitor dengan tatapan jijik

(Dasar wanita tak berperasaan)

"Terserah kau mau mengataiku seperti apa, aku tidak peduli" Ucap Keyra malas

(Berapa lama kau bisa menaklukkan pria ini?)

' Jika bukan karena hadiah, aku sangat malas berurusan dengan pria menyedihkan seperti ini lagi' Batin Keyra "Aku bisa membuat presentase lovenya meningkat hanya dalam sekali pertemuan" Ucap Keyra remeh

(Tidak mungkin?! Sangat jelas akan sangat sulit menghadapi pria yang jelas membenci wanita)

"Begini saja. Jika aku berhasil meningkatkan presentasenya dalam sekali pertemuan, 100 poin untukku. Tapi jika gagal, kau boleh mengambil 100 poin milikku" Tawar Keyra

(Hm, ok. Jika tidak berhasil, 100 poin untukku)

"Itu belum tentu" Ucap Keyra sambil tersenyum licik

Kembali kedunia nyata

"Eugh" Leguh Xiaying yang baru bangun

"Xiaxia, kamu sudah bangun?" Ucap Xin yang baru masuk kekamar Xiaying sambil membawa baskom berisi air hangat

'Butakah anda?' Batin Xiaying " Iya Gege" Ucap Xiaying dengan senyum manis terpancar dari bibirnya

"Kamu masih merasa pusing, atau sakit? Biar Gege panggilkan tabib untuk memeriksa" Ucap Xin

"Ah, tidak perlu Gege. Xiaxia sudah merasa lebih baik setelah beristirahat. Sekarang Xiaxia cuma lapar, hehe" Ucap Xiaying yang diakhiri cengengesan

"Haha, kamu ini, baru juga bangun, langsung minta makan. Dasar" Ucap Xin gelemg geleng dengan tingkah adiknya yang menurutnya sangat lucu

"Gege, Xiaxia mau makan kue mawar" Ucap Xiaxia dengan senyum Pepsodent

"Boleh? Tapi, minum obat dulu" Ucap Xin sambil menyodorkan mangkok berisi caira hijau didalamnya

"A...apa itu?" Ucap Xiaying yang reflek menutup mulutnya

"Tentu saja obat. Ayo buka mulutnya, lalu minum obat dengan patuh" Ucap Xin semakin mendekatkan cairan obat itu kewajah Xiaying

"Uhm, gak! Gak mau! Bau!" Ucap Xiaying geleng geleng ribut 'Astaga! Apaan sih ini, baunya, astaga?!' Batin Xiaying

"Xiaxia, jangan bandel deh. Kamu harus minum obat" Ucap Xin sabar 'Ini cuma obat, astaga?!' Batin Xin

"Gak! Gak enak" Ucap Xiaying

"Xiaxia, kamu harus minum obat. Kalau gak, kapan kamu sembuhnya?!" Ucap Xin dengan kesal

"Ada apa ini ribut ribut?" Tanya Xing yang baru datang

"Ini, Xiaxia gak mau minum obatnya. Udah dibujukin dari tadi" Ucap Xin

"Biarku coba" Ucap Xing mengambil alih obat itu dari tangan Xin

"Xiaxia, kalau kamu minum obat ini dalam satu teguk gak bakal pahit kok. Nanti kalau pahit, kamu makan ini aja" Ucap Xing sambil menunjukan satu kantong kue mawar ditangannya "Kalau kamu habiskan obat ini, Gege bawa kamu jalan jalan keluar Istana" Lanjut Xing lagi

"Janji?" Ucap Xiaying sambil menyodorkan jari kelingkingnya

"Iya" Ucap Xing sambil menautkan kelingkingnya dengan kelingkin Xiaying "Sekarang, minum obatnya" Ucap Xing menyodorkan cairan obat itu kemulut Xiaying

"Em" Gumam Xiaying dan langsung meminum obatnya

'Giliran Xing aja nurut' Batin Xin kesal

Seperti yang dijanjikan, saat ini Xiaying sedang berlari kesana kemari, masuk keluar toko satu ketoko yang lain, ditemani oleh kedua kakaknya beserta dua sahabat kakaknya itu

"Gege, setelah ini, Xiaxia mau makan tanghulu yang dijual oleh paman itu" Ucap Xiaying sambil menunjuk seorang pria paruh baya yang sedang menjual tanghulu

[Tanghulu adalah makanan ringan orang China yang terbuat dari buah buahan yang ditusuk oleh lidi seperti sate, dan dilumuri gula]

"Xiaxia, udah ya. Kamu udah makan jajanan banyak lo" Ucap Xin khawatir

"Ish, tapi Xiaxia mau makan tanghulu" Ucap Xiaying keras kepala

"Em, daripada makan tanghulu, bagaimana kalau aku membawamu kesuatu tempat" Tawar An Ming

"Tempat apa itu? Apakah tempat yang luar biasa?" Tanya Xiaying tertarik

"Tentu saja" Ucap An Ming meyakinkan

"Kalau begitu, ajak aku kesana" Ucap Xiaying dengan mata berbinar

"Baiklah. Kita akan berteleportasi kesana" Ucap An Ming

"Ok. Ayo Gege" Ucap Xiaying swmbil menggandeng kedua kakaknya

Setelah melakukan telerportasi, mereka sampai didepan air terjun

"Wahhhh, luar biasa" Ucap Xiaying senang 'Pemandangan gini mah dah biasa' Batin Xiaying "Gege, Xiaxia mau makan ikan panggang" Ucap Xiaying sambil menunjuk ikan yang berenang di sungai

"Xiaxia, kamu kan baru selesai makan, masa makan lagi?!" Ucap Xing yang heran dengan adiknya ysng memiliki selera makan yang banyak

"Benar tuh. Emangnya kamu gak takut jadi babi gemuk apa?!" Ucap Xiao Yi dengan nada mengejek

"Ish, Xiaxia gak peduli. Xiaxia mau makan ikan?!" Ucap Xiaying menghentak hentakkan kakinya ketanah

"Baiklah. Xiaxia duduk diam disini, aku akan mengambil ikannya" Ucap An Ming

"Yeey, Gege Ming'er yang terbaik" Ucap Xiaying sambil mengajukan jempol kearah An Ming

(Dengar. Target ada disekitar, dan sendang memperhatikan kesini)

'Aku tahu' Telepati Xiaying

"Gege Xiao sana bantuin Gege Ming'er, biar cepat" Ucap Xiaying mendorong tubuh Xiao Yi duduk di dekatnya

"Ih, gak usah. Biarin aja An Ming yang tangkap ikannya. Tugasku jagain kamu disini, jaga jaga kalau ada orang jahat" Ucap Xiao Yi beralasan

"Ih, gak usah. Mending Gege bantuin Gege Ming'er. Lagian Xiaxia bisa jaga diri. Gege jangan banyak alasan ya, laki laki itu gak boleh manja" Ucap Xiaying tajam

'Bisa gak sih, kalau ngomong tuh jangan nusuk. Sakit tahu' Batin Xiao Yi "Ish, iya iya" Ucap Xiao Yi kemudian pergi membantu

"Gege Xing Xin masih ngapain disini?" Tanya Xiaying sambil menatap kedua kakaknya

"Emang, kita harus ngapain?" Tanya Xin balik

"Ya bantuin mereka-lah. Kapan selesainya kalau cuma mereka coba?!" Ucap Xiaying kesal

"Mereka berdua juga sudah cukup kok" Ucap Xin

"Gak cukup Gege?! Mereka itu bodoh, memegang tombak saja tidak benar?! Bagaimana bisa dibilang cukup?!" Ucap Xiaying blak blakkan

'Demi apa, Xiaxia kalau berbicara tidak disaring dulu' Batin mereka berdua

"Tapi, kalau kita kesana juga, siapa yang jagain kamu?" Tanya Xin

"Kalau gitu, Gege Xin aja yang bantuin mereka. Biar Gege Xing yang disini" Ucap Xiaying final

"Loh, gak bisa gitu dong?!" Protes Xin

"Udah! Sana bantuin mereka. Kita tidak akan tinggal disini sampai malam" Ucap Xing dingin

"Ck, awas aja kau?!" Ucap Xin menatap Xing kesal, kemudian pergi membantu kedua orang itu

"Gege, aku kesana bentar ya" Ucap Xiaying

"Gege temani ya, biar aman" Ucap Xing

"Iya" Ucap Xiaying kemudian berjalan dan berhenti dibawah pohon

"Kita ngapain kesini?" Tanya Xing

"Gege, diatas ada paman yang mengawasi kita dari tadi. Apa dia orang suruhan Ayahanda?" Ucap Xiaying yang diakhiri pertanyaan

'Eh, bagaimana aku tidak bisa merasakan kehadiran orang ini?' Batin Xing saat melihat orang diatas pohon "Gege juga gak tahu Xiaxia" Ucap Xing

"Paman, ayo turun. Jangan duduk disitu terus, leher Xiaxia sakit kalau liat keatas terus" Ucap Xiaying memanggil

'Siapa gadis ini? Mengapa dia bisa mengetahui keberadaanku?' Batin orang itu bingung. Orang itu langsung melompat dan langsung berdiri tegak didepan Xiaying "Gadis hebat, kau ternyata bisa mengetahui keberadaanku. Siapa kau sebenarnya?" Ucap orang itu dengan aura yang mengintimidasi

"Tolong jangan mengintimidasi adikku" Ucap Xing

"Dari pada mengobrol disini. Lebih baik kita kesana saja, sambil tunggiun ikannya" Ucap Xiaying sambil menarik orang itu dan kakaknya

'Ada yang salah' Batin orang itu sambil menatap tangan Xiaying

"Ayo duduk" Ucap Xiaying menyuruh mereka untuk duduk

"Siapa nama paman? Apa paman orang suruhan ayah?" Tanya Xiaying setelah mereka duduk

"Siapa kau? Bagaimana kau bisa mengetahui keberadaanku?" Bukannya menjawab, tadi orang itu malah bertanya balik sambil menatap Xiaying penuh intimidasi

"Um, namaku Xiaying paman. Gegeku selalu memanggilku Xiaxia" Ucap Xiaying sambil tersenyum manis 'Cih, memangnya kau layak mengintimidasiku?!' Batin Xiaying remeh

'Dia sama sekali tidak merasa tertekan?!' Batin orang itu bingung 'Aku tidak percaya ini. Aku akan mencari tahu lebih jelas tentang gadis ini. Dan yang lebih penting lagi, tubuhku tidak ada penolakan sama sekali saat berada didekat gadis ini. Sebenarnya sihir apa yang digunakan gadis ini? Tapi aku tidak boleh terjebak oleh taktiknya ini' Batin orang itu waspada

"Um, nama paman siapa?" Tanya Xiaying sambil memiringkan kepala

(Tingkat persentase love target naik 2%)

(Tingkat kebencian berkurang 20%, sekarang tingkat kebencian target pada tuan tersisa 80%)

'Jangan lupa 100 poinku' Telepati Xiaying

(Ck, langsung diingat saja)

(Selamat tuan telah mendapat 100 poin. Jumlah poin sekarang 500.570.600 poin)

'Hehe, aku kaya lagi' Batin Xiaying senang