19 Apa Kau Lupa Dengan Janjimu Sendiri?

"Kau ingat bahwa kau berjanji tidak akan pernah meninggalkanku kan?

Jika aku megatakan siapa aku yang sesungguhnya berjanjilah bahwa kau akan tetap memenuhi janjimu itu," timpal Spider dengan suara bass miiknya yang sudah semakin melembut.

Luci urung menjawab sebab dia terlalu ketakutan memikirkan segala kemungkinan yang terjadi.

Bagaimana jika ternyata Spider adalah pembunuh berantai dan dia baru saja melancarkan aksinya?

Atau jangan-jangan Spider adalah seorang penjagal yang bisasanya mengeksekusi korbannya secara acak?

Atau dia sebenarnya mengincar nyawa Hans?

Namun setelah terlanjur mengetahui Luci adalah adik angkatnya, Spider berusaha membuat perjanjian dulu dengan Luci

'Jika dia membunuh Hans betapa jahatnya dia jika masih menginginkanku untuk menjadi adiknya. Benar, dia jahat kan jika memang benar begitu?' pikir Luci menyimpulkan secara sepihak.

Lagi pula Luci juga tidak ingat bahwa dia pernah membuat janji seperti itu pada Spider. Kapan dan tepatnya di mana janji itu dibuat?

Spider berdecih pelan meski di dalam decihannya itu dia masih menyimpan selarik senyum. namun lama-lama senyumnya memudar dan terkulum bersama kekecewaannya.

"Kau lupa pada janjimu sendiri ya?" tebak Spider yang mengarah pada tepat sasaran.

Luci pun menegang dan tak berani menjawab apa pun. Luci memutuskan selama dia belum mengetahui siapa Spider sesunggunya maka Luci akan menyimpan semua pendapat dan pikirannya rapat-rapat.

Gadis itu hanya takut jika nantinya Spider marah dan melukai Hans di depannya demi sebuah pelampiasan.

"Kau pernah berjanji padaku di dalam kandang, saat pagi hari. Kau sedang menonton matahari terbit," terang Spider mulai menceritakan kisah tentang masa kecil suram mereka.

"Kau bilang kau ingin keluar sebentar demi bermain-main di luar kandang. Oleh sebab itu kau selalu melihat matahari terbit demi untuk mengabulkan permintaanmu," lanjut Spider.

Luci tau tentang cerita matahari terbit itu. Bahkan setelah dia berpacaran dengan Daniel pun, Luci masih mempercayai mitos itu.

Setiap pagi Luci akan menyempatkan untuk melihat matahari terbit sembari berharap bahwa dia akan menikah dengan Daniel suatu hari nanti.

Namun nyatanya itu tidak terjadi. Mitos tentang matahari terbit atau bintang jatuh itu hanya kebodohan yang digunakan untuk menipu anak kecil saja.

"Jadi kau lupa? Kau benar-benar lupa?" tanya Spider tanpa henti.

Lalu Spider menghela dengan sedikit kecewa setelah mendapati wajah Luci yang menunduk dalam, wajah itu adalah jawaban dari pertanyaan yang diajukan oleh Spider.

'Ternyata Bee sudah melupakan segalanya,' pikir Spider.

Tapi Spider enggan untuk menyalahkan Luci lebih jauh sebab saat itu pun Luci masih sangat kecil untuk mengingat berbagai hal. Namun sebenarnya itu tidak bisa menjadi alasan juga.

Waktu-waktu kelam Spider saat masih menjadi anak angkat keluarga Dusky tidak pernah bisa Spider lupakan.

Bahkan kesan sejuk dan indah pekarangan keluarga itu masih melekat di dalam otaknya. Belum lagi saat mengingat betapa terkejtutnya Spider saat harus ditempatkan di kandang ketika tidur.

Nyatanya semua kebaikan Dusky hanyalah omong kosong belaka, dan Spider tidak pernah melupakan satu pun kejadian menyakitkan itu.

Mungkin memang Spider yang pendendam atau memang Spider yang pandai mengingat banyak kenangan.

Spider bahkan masih ingat seperti apa Luci ketika kecil.

Luci memang gadis yang ramah dan periang, namun di balik semua itu Luci atau Bee adalah anak yang penakut dan mudah untuk ditakut-takuti.

Sekarang Spider ingin membuktikan apakah Luci masih memiliki sifat itu. di samping memang Spider yang penasaran, Selain itu lelaki itu ingin sedikit menjahili cinta pertamanya itu.

"Bagaimana kau bisa melupakan semua kenangan tentang kita? Kau bahkan lupa pada janjimu sendiri yang kau ucapkan padaku.

Kau pikir aku tidak akan marah? Kau masih ingat kan julukanku di kandang dulu?

Aku adalah Spider Beracun yang berarti aku bisa menusuk siapa pun demi membunuh mereka," tegas Spider dengan wajah dibuat sangat serius.

Itu hanya bohong, apa yang dikatakan Spider hanya bohong. Julukan yang diberikan oleh saudara angkatnya kepada lelaki itu adalah Spider Berkacamata karena Spider adalah seorang anak yang rajin dan sering membaca apa pun yang dia temukan di jalan.

Sementara Beracun itu diberikan pada Snake, seorang saudara angkat yang merupakan seorang gadis tertua nomor dua dari mereka.

Arti dari julukan itu bermakna harfiah, Snake Beracun adalah seorang gadis yang bisa membunuh pelan-pelan setiap orang hanya dengan mulutnya saja. Dia tukang mengadu, sama seperti Lion, anak tertua di kandang itu.

"Ah, aku – aku," gagap Luci ketakutan.

Duduknya yang tadi agar merapat pada Spider bahkan sekarang sudah beringsut untuk menjauh.

Kepanikan jelas tergambar pada wajah gadis itu, keringatnya mulai membasahi wajahnya mulai dari kening lalu turun ke pipi dan berakhir pada leher hingga menuju dadanya.

Spider sedikit melengos. Dia tidak pernah mengamati betapa Luci telah tumbuh dengan pesat.

Dulu dia adalah seorang gadis berwajah lucu seperti boneka dengan pipi yang tembam dan menggemaskan.

Namun sekarang Luci telah menjadi gadis yang seksi dan menggairahkan. Apalagi dadanya itu yang tumbuh dengan sangat pesat dan tercetak dengan sempurna.

Spider menarik napas panjang. Dia harus menahan gairahnya sendiri.

Ini bukan waktunya untuk melompat dan 'menyerang' Luci. Spider ingin keduanya melakukan 'itu' sebab suka sama suka, bukan karena paksaan atau sejenisnya.

Setelah bisa menguasai diri dan juga hasrat tependam miliknya Spider kembali menoleh untuk mengamati Luci.

Namun lagi-lagi matanya tidak bisa berfokus dengan benar. selalu saja mata Spider mengarah pada 'tonjolan-tonjolan' milik Luci.

'Ini tidak bisa dibiarkan. Bisa gila jika aku begini terus,' pikir Spider.

Lalu lelaki itu berdiri untuk menyambar mantel yang menyelimuti Hans.

Setelahnya Spider membentangkan mantel miliknya untuk menyelimuti tubuh Luci yang hanya mengenakan tank top dan hot pant itu.

Luci telihat tersentak kaget. Sebenarnya gadis itu tadi berpikir bahwa Spider ingin menusuknya dengan sesuatu karena Spider marah pada Luci yang lupa pada janjinya, namun untunglah itu tidak trjadi.

"Apa yang –"

"Orang-orang akan segera keluar dari tempat ini, dan kebanyakan dari mereka adalah lelaki.

"Lebih baik kau menutupi dirimu sendiri jika tidak mau menajdi 'mangsa'. Lagi pula anak itu butuh banyak sinar matahari," kata Spder mulai mencari-cari alasan.

Spider pun duduk tepat di samping Luci, bahkan tubuh mereka berhimpitan satu sama lain.

Luci bergerak resah, gadis itu menggerakkan pinggulnya agar bisa menjauh dari Spider, namun tangan kekar lelaki itu terlihat belum ingin membiarkannya pergi.

Spider melingkarkan tangannya di sekeliling pinggang ramping Luci.

Kemudian lelaki itu menarik dan menggeser Luci agar gadis itu bisa menempel lagi di tubuh Spider. Lelaki itu menyeringai setelah mendapatkan apa yang dia mau.

Luci sudah duduk menempel pada tubuh Spider saat ini. Dengan posisi seperti ini saja Spider sudah merasa bahwa Luci adalah miliknya seorang. Apalagi ketika Luci menatapnya begini.

"Kenapa kau malah memandangiku? Kau harus menjawab apa yang mesti kau jawab.

"Apa kau benar-benar tidak ingat pada janjimu sendiri?" tanya Spider kembali, dengan pandangan matanya yang intens namun menuntut.

***

avataravatar
Next chapter