1 Bab 1

Seorang pria tampan dengan stelan jas formal hitamnya tengah duduk angkuh di atas kursi kebesarannya. Di mejanya tertera nama Direktur Utama Percy Jonshon.

Pria berusia 26 tahun itu tengah fokus pada layar laptopnya. Sambil sesekali membuka berkas yang ada di sisi laptopnya.

Garis wajahnya yang tegas dan bersih, dan matanya yang berwarna hijau membuatnya begitu mempesona dan terlihat sangat tampan.

Percy Jonshon adalah anak dari pasangan brotherhood, Dewi Zaleka dan Edwin Jonshon. Anak pertama dari pewaris keluarga Jonshon.

Percy baru saja menduduki posisi CEO, menggantikan posisi sang ayah yang saat ini memilih untuk pension dan fokus pada hari tuanya bersama sang istri tercinta.

Tok tok tok

"Masuk" ujarnya dengan pandangan masih terfokus pada berkas di tangannya.

"Selamat siang pak direktur" seorang wanita berparas cantik keturunan korea itu menjulurkan kepalanya di balik pintu.

"Hai honey, masuklah" Percy tersenyum senang dan segera menyimpan berkasnya di atas meja.

Wanita cantik berbadan tinggi langsing dan putih itu memasuki ruangan dengan menjinjing kantung keresek. "Aku bawakan makan siang untuk pak direktur" kekehnya.

"Padahal jangan repot-repot, honey" Percy langsung merengkuh tubuh wanita yang tak lain adalah Rindi Basupati, anak dari pasangan Irene dan Arseno brotherhood.

"Kita makan bareng yah" ujar Percy yang di angguki Rindi.

Percy membawa Rindi untuk duduk di sofa yang ada di ruangannya dan mulai membuka makanan yang Rindi bawa.

"Aku memasaknya tadi pagi"ujar Rindi dan Percy langsung menikmatinya.

"Ini sangat enak, kamu memang pintar memasak" puji Percy membuat Rindi tersenyum senang.

"Makanlah yang banyak" ujar Rindi dan di angguki Percy sambil menikmati makanannya.

"Lusa pertunangan pretty" ujar percy setelah keduanya terdiam cukup lama.

"Iya, Randa cerita ke aku semalam. Acaranya mendadak sekali" ujar Rindi

"Iya, cowoknya pengen cepat-cepat menikah. Apalagi Ki haji begitu ingin melihat cucunya menikah" ujar Percy sambil mengunyah makanannya.

"Iya sih, Pretty juga kelihatan sangat bahagia"

"Kamu benar, dia sangatlah bahagia" jawab Percy

"Kita kapan yah" cicit Rindi membuat Percy terdiam dan berdeham setelahnya.

Percy segera meneguk minuman miliknya,

"Honey, kamu sabar dulu yah. Orangtua aku masih sibuk ngurusin pertunangan dan pernikahan Pretty, aku belum bisa membujuk mama dan ayah. Nanti setelah selesai baru aku akan bicara kembali pada mereka. Kamu bisa kan sabar sebentar lagi" ujar Percy yang di angguki Rindi.

'Sudah 5 tahun lamanya aku bersabar, Percy' batin Rindi

'Maafkan aku, Rindi. Tapi setiap membicarakan hubungan kita, mama selalu memintaku untuk memutuskanmu' batin Percy

"Di habiskan dong makanannya. Aku sudah cape cape masak buat kamu" rajuk Rindi yang langsung di angguki Percy.

"Minggu depan aku akan menggantikan Randa melakukan pemotretan di Bali" ujar Rindi

"Kenapa kamu?" Tanya Percy mengernyitkan dahinya

"Randa lelah sepertinya, dia kemarin meminta aku buat menggantikannya" ujar Rindi

"Berapa hari?"

"Seminggu, kamu mau ikut?" ajak Rindi

"Aku ingin sekali menemanimu, tapi maaf honey. Aku baru menjabat jadi direktur dan aku tak mungkin meninggalkan pekerjaanku" ujar Percy membuat Rindi mengangguk paham.

"Baiklah, biar aku sendiri yang pergi" ujar Rindi tersenyum. Rindi memang terkenal gadis yang sedikit pendiam dan tertutup, tetapi disisi lain Percy bisa melihat sikap manja dan cerianya seorang Rindi. Bahkan jarang sekali orang bahkan orangtuanya melihat dia menangis atau terluka.

***

Pretty tengah mencoba beberapa dres dan gaun untuk dia pakai besok di acara pertunangannya.

Edwin sengaja mendatangkan desainer terkenal di bandung untuk acara putri bungsunya.

"mah, ini gimana?" Tanya pretty ke dewi yang duduk di atas ranjang di kamar putrinya.

"Itu kurang menarik sayang, coba yang lain" ujar dewi

"Mama,, pretty udah tiga kali ganti juga" ujar pretty merengut

"Ayolah sayang, kamu harus terlihat cantik besok. Biar azka semakin terpesona sama kamu" ujar dewi membuat pretty mencibir dan kembali mencoba gaun yang lain.

"Pretty!!" Panggil rasya, dan si kembar randa rindi.

"Masuk sini 3R" ujar dewi membuat mereka terkekeh.

Dewi tak membenci rindi ataupun membeda-bedakan rindi karena dia menjalin hubungan dengan percy. Dewi sudah menganggap rindi sebagai anaknya sendiri, tetapi untuk jadi menantu, dewi tak bisa nerima karena mereka berbeda agama.

"Apa kabar tante?" Tanya rindi sopan

"Baik sayang,, ayo duduk. Pretty lagi sibuk mengganti pakaiannya" ujar dewi

Pretty baru saja menyelesaikan study S2nya di usianya yang baru menginjak 22 tahun, karena pretty sangat pintar dan prestasinya yang memukau. Sebulan lagi, dia akan bekerja menjadi dosen di universitas yang sama dengan datan dkk.

Rasya,, saat ini gadis manis dan anggun ini tengah bekerja di salah satu radio swasta di Jakarta. Rasya berumur 24 tahun, dan kini dia fokus untuk menggapai cita-citanya menjadi seorang penulis terkenal. Rasya juga memiliki keahlian dalam hal jurnalis.

Randa,, gadis cantik itu adalah seorang aktris terkenal di ibu kota. Siapa yang tak kenal Randa basupati,, dia begitu terkenal karena banyak film layar lebar yang di bintanginya. Bahkan beberapa iklan dan jadi model majalah. Selain cantik, randa juga terkenal bagus dalam bermain actingnya.

Rindi,, gadis rumahan biasa yang kesibukkannya hanya menggantikan randa kalau kembarannya itu kurang sehat dan kelelahan. Jiwa seni rindipun tak kalah bagusnya dengan randa. Tak akan ada yang mencurigainya karena mereka kembar identik.

Hanya saja rindi gadis yang tertutup di banding randa.

"Ini bagaimana?" Tanya pretty yang sudah keluar dengan gaun berwarna gold putih itu.

"Loe cantik banget, pretty" ujar rasya antusias.

"Bener banget. Udah deh loe cocok banget pake baju itu. Cantik cantik" ujar randa.

"fyuhhh... akhirnya. Mama puas?" Tanya pretty

"Iya sayang, mama setuju" ujar dewi tersenyum.

"Sekarang gw dateng mau ngelulurin tubuh dan maskerin wajah loe" ujar randa

"Nggak nggak,, gw bukan mau married, ini cuma tunangan randa" ujar pretty

"Ayolah pretty sayang,, loe nurut aje yeehhh" ujar rasya

"Ayolah sayang" bujuk dewi

"Iya deh,, pasrah aja" ujar pretty akhirnya.

"Hallo adikku sayang" percy datang dengan membawa sebucket bunga

"Kakak" teriak pretty memeluk percy manja.

"Ini buat kamu sayang,," ujar percy menyerahkan sebucket bunga itu untuk pretty setelah melepas pelukannya.

"Makasih kak" pretty tersenyum senang.

Percy sempat kaget saat melihat ada rindi disana dan sang mama di belakang mereka.

"Hai" sapa percy ke semuanya.

Rindi mendadak salting dan bingung, harus bagaimana. Rindi hanya tersenyum kecil saja.

"Baiklah, mama keluar yah. Kalian kalau udah selesai kebawah yah, buat makan siang bersama" ujar dewi melenggang pergi.

Dewi menyadari kecanggungan antara percy dan rindi.

"Kamu udah lama disini?" Tanya percy

"Lumayan, kamu dari kantor?" Tanya rindi.

Randa, rasya, pretty dan verrel mengetahui kisah mereka berdua.

"Iya,, aku tidak tau kamu datang" ujar percy tersenyum

"ya udah deh, kalian ngobrol aja di balkon kamar aku gih. Aku mau di lulur sama randa" ujar pretty.

Percy mengajak rindi keluar kamar dan mengobrol di balkon.

"Kapan yah cinta mereka bisa di restui?" Tanya rasya.

"Entahlah,, mama dan papa juga begitu melarang keras hubungan mereka" ujar randa iba melihat kembarannya.

***

Semua keluarga dan sahabat berkumpul di kediaman dewi, kecuali datan dan leon yang gak datang ke acara pertunangan pretty dan azka. Acara pertukaran cincin sudah selesai. Dan kini para orangtua tengah berbincang-bincang sambil menikmati makanan, acara pernikahan mereka akan di laksanakan satu bulan lagi.

Rindi tengah berdiri sendiri di taman belakang dekat kolam renang sambil meminum orange jus. Tak lama percy datang dan berdiri di samping rindi.

"kenapa hanya berdiri disini?" Tanya percy membuat rindi menengok dan tersenyum kecil.

"tidak apa-apa, aku hanya kurang menyukai keramaian" ujar rindi.

Rindi memang terkenal tertutup dan suka sekali menyendiri, rindi kurang menyukai keramaian.

"kamu jadi pergi minggu ini?" Tanya percy

"hmmm" jawab rindi meminum orange jusnya. "randa sudah mempersiapkan segalanya dan aku tinggal pergi saja" ujar rindi

"seminggu yah" ujar percy

"iya, kenapa? Kamu gak mau aku tinggal yah" kekeh rindi

"aku pasti akan kangen sama kamu" ujar percy membelai pipi rindi

"aku juga pasti merindukanmu, tapi bersabarlah" kekeh rindi dan mengusap pipi percy.

"kalau begitu, malam minggu nanti aku akan mengajakmu kencan" ujar percy

"aku tunggu, honey" ujar rindi tersenyum manis

Keduanya berbicara sambil bercanda, tanpa mereka sadari Irene melihat dari dalam rumah. Irene hendak menegur rindi tapi di tahan serli.

"biarin aja" ujar serli

"tapi ser" ujar Irene

"hargain kak dewi, ren. Ini acara anaknya dan jangan loe rusak, tegur rindi nanti di rumah" ujar serli membuat Irene akhirnya menurut dan berlalu pergi bersama serli.

***

Di kediaman Seno Basupati

Rindi yang baru selesai mandi, langsung menuju ruang keluarga untuk menemui papa dan mamanya karena tadi mamanya memanggil.

"papa dan mama manggil rindi?" Tanya rindi

"duduklah sayang" ujar seno menutup buku yang sedang dia baca.

Rindi duduk di sofa di samping mereka.

"rindi kamu in-" ucapan Irene yang tengah kesal terhenti saat seno memegang tangan Irene.

"rindi sayang, papa tau kamu masih berhubungan sama percy. Sayang, papa tau kalian saling mencintai, papa menyuruhmu memutuskan percy bukan karena apa-apa nak, papa hanya tidak mau kamu terluka. Sampai kapanpun keluarga mereka tidak akan merestui hubungan kalian" ujar seno memberi pengertian

Rindi menunduk mendengar ucapan seno, bagaimanapun juga rindi tergolong anak yang penurut.

"maafkan rindi pa, tapi rindi sangat mencintai percy" cicit rindi

"rindi, mama juga pernah merasakan hal itu. Tapi ini cinta terlarang sayang, mengertilah. Lepaskan percy dari sekarang sebelum kamu semakin terluka" ujar Irene

"aku sudah mencobanya ma, kami sudah pernah putus selama beberapa bulan tapi kami tidak bisa berjauhan. Tolong mengertilah ma, pa. rindi mencintai percy" ujar rindi sendu.

Rindi tipe wanita yang sangat tertutup dan dia tak pernah memperlihatkan kesedihannya di hadapan semua orang. Rindi lebih senang memendamnya dan menanggungnya sendiri.

"rindi,, kamu akan sangat terluka nak, percaya sama papa" ujar seno

Seno dan Irene mengetahui sesuatu yang akan menyakiti hati rindi.

"tidak ma, pa. rindi-" rindi terdiam sesaat sambil menggigit bibir bawahnya gugup.

"rindi akan masuk ke agama percy"

"RINDI!!!!" Irene emosi mendengar penuturan rindi barusan

"apa yang kamu ucapkan barusan, rindi???? Apa kamu sadar dengan apa yang kamu katakan????" ujar seno ikut kesal mendengarnya

"ma, pa, rindi mohon-"

"tidak rindi!!!" ujar Irene,, "mama tidak akan pernah mengijinkan itu" ujar Irene

"dengar rindi, papa dan mama sudah memberitahumu. Kalau kamu masih keras kepala, terserah kamu saja. Cuma kalau kamu sampai pindah agama, maka jangan anggap kami orang tua kamu lagi" ucap seno tajam

Deg

Rindi meremas tangannya sendiri mendengar penuturan orangtuanya.

"masuk kamar" ujar Irene sinis

Seno terlihat memijit puncak hidungnya. Rindi beranjak memasuki kamarnya. Di depan kamarnya randa berdiri seakan menunggu rindi. Langkah rindi terhenti saat melihat randa.

Tanpa berbicara apapun randa langsung memeluk rindi dengan sayang. bagaimanapun randa sebagai kakak bisa merasakan apa yang di rasakan kembarannya walaupun rindi tak pernah bercerita.

"kamu harus sabar yah rindi, perjuangkan terus cinta kalian. oke" ujar randa

"aku sangat mencintainya, randa" ujar rindi, randa melepas pelukannya dan memegang kedua pundak rindi.

"gw tau,, temuilah percy dan mintalah dia yang datang kesini untuk mengatakan ke mama dan papa" ujar randa

"iya ran, aku akan coba bicara sama percy" ujar rindi tersenyum senang.

"anak manis" randa tersenyum. "mending sekarang kamu istirahat" ujar randa yang di angguki rindi.

TBC

avataravatar
Next chapter