154 Menunjukkan sesuatu

Mengikuti perkataan Nenek tadi, Nia memutuskan untuk berjalan lebih masuk ke bagian belakang rumah sakit. Menyusuri lorong-lorong berwarna putih terang —lampu tetap dinyalakan tak peduli siang atau malam— memantulkan setiap derap langkah kakinya. Tidak banyak orang berlalu lalang di sekitar sini. Orang terakhir yang dia temui adalah si Nenek, dan itu sudah lewat beberapa menit yang lalu. Dokter maupun perawat lebih banyak berkeliaran di bagian depan rumah sakit. Sekejap Nia pikir jika dirinya tersesat. Ditambah udara dingin benar-benar tak membantunya sama sekali selain membuat kulitnya menjadi seperti ayam karena berbintil-bintil.

Nia terus melangkah maju. Sudah terlalu terlambat jika dia berbalik ke arah dimana dia datang tadi, ujung lorong sudah cukup panjang dia lewati.

Sempat berpikir bahwa sebenarnya dia salah Rumah Sakit. Bisa saja begitu kan? Saking asiknya melamun tadi, dia malah berhenti di tempat lain. Namun, GPS pada ponselnya menunjukkan letak Rumah Sakit yang tepat.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter