webnovel

PERTEMUAN YANG KACAU

Pagi yang cerah, di tambah dengan suara burung yang begitu indah mengiringi matahari yang lagi bersinar terang pagi hari.

"Pagi Tuan Putri.."

Sapa Willa yang merupakan bodyguard pribadi Agisnah.

"Pagi Wila.."

Sambutan Agisnah dengan senyuman indah bibirnya.

Para pelayan yang lainnya bergegas menyiapkan sarapan pagi untuk Agisnah, saat melihat majikan mereka menuju meja makan.

"Di mana Kak Ghaffar? Tumben belum ada di meja makan?"

Tanya Agisnah saat melihat tempat duduk Kakaknya masih saja kosong, tidak seperti biasanya Ghaffar lah kali pertama di meja makan sebelum Agisnah.

"Maaf Tuan Putri. Tuan Ghaffar masih di ruang kerja Tuan, bersama dengan Pak Riko."

Jawab Bi Ina yang merupakan kepala pelayan di rumah Agisna.

"ini masih terlalu pagi, mengapa paman Riko sudah sampai di rumah. sepertinya ada yang tidak beres. Apa bila mengenai hal kantor kan bisa d kantor, tidak harus datang ke rumah sepagi ini." Ucap Agisna dalam benaknya, otaknya pun mulai menganalisis sesuatu dengan kedatangan Riko sepagi ini, di rumah Ia.

Agisna pun beranjak dari tempat duduknya, hingga menjauh kan sarapan pagi yang telah di depan Ia saat itu.

Willa yang melihat sikap Agisna barusan, bergegas menghampirinya sambil berkata.

"Sebaiknya tuan Putri sarapan pagi saja. Saya akan ke ruangan tuan Ghaffar untuk memberitahukan bahwa tuan Putri telah menunggu Tuan Ghaffar di meja makan."

Kata Willa, begitu sopan kepada Agisna.

Membuat Agisna memalingkan wajahnya sambil melihat Willa, yang berdiri tepat di samping Agisna saat itu, sambil berkata.

"Tidak perlu, Aku yang akan menemui Kakak langsung."

Jawab Agisna kepada Willa.

"Baiklah,Tuan Putri."Kata Willa sambil, membukukan tubuh Ia saat Agisna mau melewatinya saat itu.

Agisna pun tersenyum kepada Willa kemudian berjalan menaiki anak tangga, menuju lantai 2 diruang Ghaffar berkerja yang berada dalam rumah mewah Agisna.

Ghaffar yang merupakan Presiden di negara Yunazzilul, mempunyai ruang kerja khusus di tempat kediamannya.

Willa pun mengikuti Agisnah dari belakang,

Saat sampai di ruangan kerja Ghaffar, Agisnah mendengar suara kemarahan Ghaffar, dari balik pintu yang tidak tertutup rapat, membuat Agisna menghentikan langkah kaki nya hingga dan berdiri diam di depan pintu masuk tersebut, menunda masuk agar bisa mengetahui apa yang terjadi sebenarnya. Willa pun ikut berhenti melihat Agisna yang hanya diam sambil menatap kearah pintu masuk ruang kerja Ghaffar.

"Ada apa Tuan Putri??"

"Diam,Willa." ujar Agisna yang terlihat begitu serius mendengarkan percakapan antara Ghaffar dan Riko ruangan kerja Ghaffar.

Suara kemarahan Ghaffar begitu terdengar jelas dari balik pintu masuk, hingga Agisnah bisa mendengar dengan jelas setiap kata yang di ucapkan oleh kakaknya itu.

"Apa-apa ini? hah?!"teriaknya membentak Riko sambil menunjuk berkas yang ada di atas meja kerjanya, sambil menatap tajam kepada Riko.

"Maafkan saya Tuan, saya akan turun tangan langsung untuk meng-update keuangan di perusahaan Work Perk cabang di Negara Indonesia." Jawab Riko gugup.

"Aku Ingin semua selesai bulan ini juga! Apa bila semua tidak selesai?! maka aku ingin nyawa kamu menjadi gantinya!! Paham!!"

Kata Ghaffar kepada Riko, membuat suasana ruangan kerja Ghaffar seperti lagi di selimuti api amarah Ghaffar, yang seakan menyelimuti setiap ruang kerja Ghaffar.

"Aku akan melakukan yang terbaik untuk tuan, Saya akan memberikan pelajaran kepada semua Koruptor yang berani nya melakukan hal ini kepada perusahaan pusat."

Jawab Riko sambil mengambil berkas yang ada di meja kerja Ghaffar.

"Sebaiknya kamu tidak gagal kali ini!"Kata Ghaffar sambil menatap tajam kepada Riko.

"Baiklah, tuan."

Jawab Riko tambah gugup melihat tatapan mata Ghaffar.

Agisna yang mendengar semua percakapan di dalam ruangan kerja Ghaffar, yang terdengar begitu menyeramkan dengan setiap kata-kata yang keluar di mulut Ghaffar, membuat Agisna menarik napas panjang., dan berucap.

"Telah aku duga, bahwasanya pasti ada masalah serius hingga paman Riko datang sepagi ini ke rumah. Sepertinya ini adalah kesempatan buat aku bisa mengetahui kebenaran kematian Ayah dan bunda dengan alasan mau menyelesaikan permasalah di perusahaan cabang di negara Indonesia."Kata Agisna sambil tersenyum licik terukir indah di bibir Ia,dan berusaha seperti tidak tahu apa pun yang terjadi di dalam ruangan kerja Ghaffar saat itu, hingga masuk dalam ruangan kerja kakaknya dan berkata.

"Assalamualaikum,"Kata Agisna kemudian masuk dengan senyuman indah di wajahnya.

"Walaikhumsalam, masuk."Jawab Ghaffar, sambil membalas senyuman indah Adiknya.

"Ada apa?"Tanya Ghaffar kepada Agisnah, yang saat ini telah berada dalam ruangan kerja Ghaffar.

Riko begitu kaget ketika melihat perubahan ekspresi Ghaffar tampak berlama-lama, sambil berucap.

"Wow... monster ini! bisanya berubah begitu cepat. baru saja seperti halnya Harimau yang siap memangsa manusia, tapi begitu cepat berubah menjadi sosok kucing Anggora yang begitu baik saat melihat adiknya."

Kata Riko dalam benaknya, tidak menyangka dengan sikap serta ekspresi Bos Ia saat ini.

Agisna menyapa seperti biasanya hingga membuat seolah-oleh tidak terjadi apa-apa.

"Suara kakak terdengar jelas di luar sana, ini masih terlalu awal untuk marah,mengapa kakak marah-marah?"Tanya Agisna begitu santai, sambil berdiri tepat di belakang Riko saat itu.

Ghaffar yang tidak ingin, Agisna mengetahui, apa yang terjadi saat itu, malah meminta Riko untuk pergi dari ruangan kerja Ghaffar saat itu, sebelum menjawab pertanyaan Adiknya.

"Sebaiknya, kita bicarakan ini di kantor, Kamu bisa balik sekarang."

Kata Ghaffar sambil, menghampiri Agisna.

"Baiklah, tuan."

Jawab Riko sedikit lega karena bisa selamat dari amukan Ghaffar.

Saat Riko mau, keluar dari ruangan Agisna dengan sengaja nya menginjak salah satu tali sepatu Riko, hingga Riko jatuh dan alhasil berkas yang di pegang Riko ikut jatuh dan berhamburan di lantai.

"Maaf kan Aku, paman Riko Aku tidak melihat, biarkan aku bantu."Kata Agisna sambil bergegas membantu memungut setiap kertas yang ada di lantai saat itu, tapi Ghaffar yang tidak suka adiknya melakukan hal itu, menghampiri Agisna. sambil berucap.

"Biarkan, Ia yang melakukan hal itu Adik."

Kata Ghaffar begitu manis kepada Agisna.

"Baiklah... Baiklah."

Jawab Agisna tapi di balik itu semua itu, Agisna berhasil menyelipkan salah satu kertas yang ada dalam map yang di pegang Riko saat itu.

Ghaffar pun kembali berucap kepada Riko.

"Kamu bisa pergi sekarang!! kita bicarakan semua ini di kantor!" Kata Ghaffar.

Membuat semua orang yang mendengar ucapan pimpinan mereka itu seketika menuruti perkataan Ghaffar.

"Baiklah, Tuan Ghaffar."

Kata Riko tidak lupa memberikan hormat kepada Agisna dan berucap.

"Saya permisi, Tuan Putri,"

"Silahkan paman,hati-hati di jalan."

kata Agisna sambil tersenyum manis kepada Paman Riko yang cukup lama bekerja sama dengan Ayahnya dan sekarang bersama dengan Kakak nya yaitu Ghaffar.

"aku perhatikan semenjak kematian Ayah, orang-orang yang berkerja di perusahaan cabang makin seenaknya."

Kata Agisna sambil duduk, kata-kata yang memancing kakaknya agar bisa terus terang kepada Ia mengenai masalah saat ini.

"Kamu tidak perlu khawatir, Kakak akan mengurus segalanya."

Kata Ghaffar sambil membereskan beberapa berkas kerja Ghaffar. Masih tidak menyadari maksud dari ucapan Agisna.

"Izinkan aku untuk menyelesaikan masalah yang ada di perusahaan cabang negara Indonesia, Kak."Ucap Agisna terus terang kepada kakaknya.

Membuat Ghaffar menghentikan kegiatannya sambil menatap kearah Agisna,dan berkata seolah segala yang terjadi bukanlah masalah yang harus di khawatir kan oleh Adiknya itu.

"Kita masih banyak orang yang bisa di andalkan akan masalah ini, maka tidak perlu repot-repot dengan masalah yang tidak penting seperti itu. Sebaiknya kamu fokus dengan apa yang kamu lakukan saat ini."

"Tapi Kak, sebaiknya urusan seperti ini, Aku ataupun Kakak yang turun tangan langsung Kakak."

"Sudahlah Agisna, biarkan ini jadi urusan Kakak."

"Keputusan aku sudah bulat!! Aku yang akan turun tangan langsung. Aku harap Kakak menyetujui permintaan aku kali ini."

Kata Agisnah, semakin ngotot kepada kakaknya, tapi Ghaffar yang merupakan orang yang paham betul dengan kejamnya dunia bisnis. Menatap tajam kepada Agisna sambil meremas keras tepat di hadapan Agisna.

JANGAN LUPA TINGGAL KAN KOMENTAR KALIAN DI BAWAH MENGENAI CERITANYA YA ???

ikhaqueencreators' thoughts
Next chapter