2 part 2

Ruangan serba putih di kelilingi pajangan tubuh Manusia entah itu tubuh asli atau palsu, di sana berdiri sebuah kamera mengahap seseorang pria kira kira berumur 20 sampai 28 tahun.

RS. POLIO JAKARTA TENGAH

'' Bagaimana kondisi mayatnya? '' tanya dektif beggi, lalu pergi mengabil secangkir kopi instan yang berada di sudut ruangan itu.

'' Emm,,, apakah kau percaya bahwa ini kasus bunuh diri atau pembunuhaan? '' jawabnya sambil melettakan dokumen di mejanya.

'' Kenapa kau bertanya balik?'' dengan alis kanan terangkat satu

'' Iyalah aku percaya, bagaimana dengan mu, apakah kau tidak percaya?'' lanjutnya dengan santai

Dia memberi jawabn dengan menggelen gelengkan kepala sambil memijat plipisnya

Dia meletakaan dokumen yang ia bawah tadi di depan detktif beggi dengan meyondongkan dagunya, seolah berbicara lihatlah itu.

'' apa yang aneh dengan dokemen ini?'' tanyanya bingun, dengan membuka halaman demi halaman

Lalu dokter itu kembali menyodorkan sebuah ponsel genggam kepada detktif beggi dengan gerakan yang sama seperti tadi.

'' dokter pensi bisakah kau memberiku jawaban yang benar? Aku tidak mengerti bahasa isyarat!'' dengan nada frustasinya. Yah benar bahwa yang sedari tadi yang ia ajak berbicara adalah dokter pensi junior di RS itu

'' bagaimana bisa kau menjadi dektef dengan otak dangkalmu itu!'' jawabnya tak kala frustasi

''begini tidakah kau melihat tato yang sama dengan ke 2 korban itu?'' lanjut dokter pensi

Lalu dengan cepat dektif beggi membuka halaman terkhir dan menyamaknya dengan foto yang diberikan tadi oleh dokter pensi.

''kau benar, aku baru menyadarinya, karena kupikir diawal bahwa ini hanya gambar yang sama ternyata berbeda.'' Jawabnya

'' jadi apa yang akan kau lakukan selanjutnya? '' tanya dokter pensi

'' aku akan melaporkannya kepada detketif afilno. Aku pergi dulu '' teriaknya lalu berlari keluar ruangan itu.

Braaaaak, suara pintu yang di buka paksa oleh dektif beggi dengan nafas yang memburu dan keringat yang bercucuran di setiap bagian wajahnya. Dia menatap semua orang yang ada diruangan itu dengan sangat terkejut dan kesal, bagaimana tidak kalau wajahnya kini sudah penuh dengan cipratan kopi yang berasal dari mulut detktif cici, sontak semua orang yang berada di ruangan itu tertawa terbahak bahak, kecuali detktif afilno.

'' sebaiknya kau pergi mencuci muka mu dulu '' perintah detktif afilnio.

10 menit kemudian dektif beggi sudah berada di ruangan rapat yang di pimpin oleh detktif pigment.

'' oke baiklah tujuan aku mengumpulkan kalian semua disini untuk memberitau bahwa dektif afilno tidak mengingat semua kejadian yang telah ia alami beberapa bulan yang lalu, jadi aku mohon kepada kalian semua untuk membantunya'' jelasnya panjang lebar.

'' baiklah rapat selesai'' lanjut dektif pigmen.

Semua yang berada diruangan itu keluar dan menghampiri dektif afilno dengan tatapan aneh, ada tatapan bingun, khawatir, tidak percaya dan banyak lagi, sekedar info kalau dektf afilno tidak masuk kedalam ruang rapat tadi.

" benarkah kau tidak mengingat apapun? '' tanya dektif ruoxi

'' tapi saat kita berada di rumah sakit dan saat kau memarahi dektf acci kau terlihat tidak bingung membedakan bawahanmu dan kau tampak seperti biasanya, jutek, dingin seperti bongkahan es. '' lanjut dektif ruoxi.

'' aku yang sudah memberi tahunya tentang kalian semua '' jawab detkf pigment, berlalu pergi ke tempat duduknya.

'' lupakan tentang itu semua, aku mempunyai sesuatu untuk di diskusikan oleh kalian'' sarkas dektif beggi dan meletakan dokumen yang sebulumnya ia bawah dari rumah sakit polio dan membagikannya ke setiap orang yang berada di ruangan itu.

Lalu meyambungkan leptop yang berisi foto yang ia ambil tadi di rumah sakit polio dengan layar tancap yang berada di ruangan mereka, ia terus memperlihatkan foto yang ia punya. Dan mereka semua membolak balikan dokumen pemberian detktif beggi. Dengan raut wajahnya yang tidak yakin.

'' lalu apa hubungan foto ini dengan dokumen ini.? '' tanya detktif ruoxi, sambil mengangkat dokumen itu dan menunjuk kearah layar.

'' huft, bagaimana bisa kau menjadi detktif dengan otak dangkal mu itu '' jawab dektif acci, bukan mendapat jawaban dari apa yang ia pertanyakan, malah mendapat ledekan dari dektif acci.

'' lalu apakah kau tau DETKTIFACCI '' dengan nada kesalnya, tak lupa menekan kalimat terkhirnya.

'' oke cukup diam! Biarkan kita mendengarkan penjelasanya '' yang di maksud dektf pigment adalah dektif beggi

''baiklah begini, dokumen yang dktif ruoxi pegang adalah dokumen kasus bunuh diri kemarin, sedangkan foto yang berada di layar ini adalah foto bunuh diri seorang siswi 3 bulan yang lalu. '' jedanya

'' dan yang ingin aku tunjukan adalah foto ini '' lanjutnya dengan mengganti foto yang berada di layar, lalu membagikan kertas berisi gambar yang sama persis dengan yang ada di layar.

'' dan kau mencurigai bahwa ini bukanlah bunuh diri melainkan kasus pembunuhan? Begitu '' tanya dektif pigment dengan mengerutkan alisnya.

'' betul sekali pak '' jawabnya antusias.

'' apakah kau sudah mengidentifikasi gambar yang berada di masing masing jidat mereka?'' tanya dektf afilno

'' belum karna aku baru melihat gambar physicopt seperti ini '' jawabnya dengan santai.

'' baikalah, aku ingin kalian semua mencari tahu tentang kehidupan sehari hari mereka, tentang keluarga, teman atau pun sekolah cari semua ricianya aku ingin semuanya cepat terkumpul, paham! '' perintah dektf afilno.

CEKLET, suara pintu dibuka, tapi bukan pintu ruangan ataupun pintu rumah melainkan suara pintu pendingin minuman, yang berada di sudut koridor kantor polisi tempat dektif afilno bekerja. Di sana ada detktif acci dan detktif cici yang sedang bercengkram entah mebahas apa, lalu tiba tiba dektif ruoxi mengagetkan mereka berdua, sontak minuman yang detktf cici pegang langsung tumpah di lantai saking kagetnya, dan tak lupa dektif cici menedang kaki dektf ruoxi

'' aww, itu sakit dektif cici. Apakah kau begitu terkejut melihat ketampanan ku '' goda dektif ruoxi

'' isshhhh, itu karena kau menjatuhkan minuman ku bodoh! '' sinisnya lalu berbalik mennggalkan mereka berdua.

'' ada apa dengan dktf cici hari ini dia begitu sinis '' tanya dektif rooxi sambil menggaruk kepalany yang tidak gatal.

'' entahlah aku juga tidak tau, kenapa kau tidak bertanya saja padanya. '' jawab dektf acci lalu berlari menghampiri dketif cic, dan di susul oleh dektif ruoxi.

Kini mereka sudah berada di taman dekat dengan kator mereka, di sana ada dekti, acci, cici, ruoxi dan timbah lagi dengan kehadiran dektif beggi, mereka saling bercengkrama.

'' tidak kalian semua penasaran dengan... '' dektif cici menggantung ucpanya, yang di hadiahi pelototan dari mereka bertiga.

'' baikalah aku melanjutkan tapi jangan melototiku dulu '' dengan cengas cengesnya

'' soal ucapan dektif pigment yang bilang ''jangan bilang kau inign menyangkutkan kasus ini'' aku sungguh tidak mengerti apa lagi saat kita berempat berntanya ''ucapan dektif cici terpotong karena dektf acci lebih dulu menyambungnya

'' akan kuceritakan semuanya '' dengan menujuk arah sembarangan

'' kau benar, setiap kali aku bertnta soal ini dengan dktf afilno maupun deketif pigment, aku tak pernah menumukan jwabn yang memuaskan dari mereka berdua '' ucap detkf beggi

'' mungkin itu hanya sekedar omong belaka mereka '' jawab dektif ruoxi. Dketf ruoxi adalah tipe orang yang tidak banyak mengambil pusing tapi di saat bersamaan dia adalah orang paling kepo diatara mereka berempat, tapi dia pandai dalam menutupi kekepoanya terhadap sesuatu hal, contohnya pembicaraan mereka barusan.

Mereka bertigapun hanya mengangguk paham dan tenggelam dalam pikiran merkea masing masing.

RUMAH SAKIT POLI MEDICAL

Terlihat seorang dokter tengah memberi gadis itu CPR. Monitor itu sudah kembali normal menandakan bahwa pasien itu sudah kembali dalam keadaan normal, tapi tak kunjung membuatnya bangun.

'' tolong perhatikan perkembanganya dan tanda tanda vitalnya '' perintanya, yang hanya di angguki oleh perawat yang sedang bersamanya.

'' bagaimana kondisi putriku dok? Aku akan membayar berapun asal kau menyelamatkanya '' ucap pria itu tak lain adalah ayah gadis itu. Lalu sang ayah langsung masuk saat dokter itu telah pergi dan menghampiri putrinya yang tengah tidur pulas diatas brangka rumah sakit.

DOR…. DOOORRR Suara itu adalah suara tembakan yang entah dari mana asalnya, bersaama dengan suara itu polisi yang menjaga ruang rawat gadis itu masuk dan

Dooorr, tembakan ke tiga mengenai kepala sang polisi, sedangkan rekanya yang juga polisi terkejut sotok rumah sakit itu ricuhh.

Tbc

Follow ig ; accci_

avataravatar
Next chapter