1 1. prolog

Alina POV

Namaku ALINA KRIA (16th) sekarang aku duduk di bangku SMA swasta kelas 1 di kota Bandung,, aku bukan termasuk anak yang mudah bergaul di sekolah walau kata orang-orang aku memiliki wajah yang cantik dan kulit yang putih.. aku juga bukan anak yang pendiam di sekolah,, bagaimana harus menjelaskan nya ya ?? yah kira-kira aku pertengahannya.. aku punya teman akrab namanya YULISA ANDINI dan PHUJIA CAROLINE ,, mereka berdua begitu berarti bagiku dan kemanapun kami selalu pergi bersama-sama..

Kenapa kedua sahabatku itu sangat berarti ??

tentu saja karena aku dan ibuku ( NANSIH ROHMANIA ) sebenarnya tidak akur terlebih aku hanya anak tunggal,, pertengkaran ku dengan ibu di mulai saat ayah ku meninggal dunia saat aku kelas 2 SMP.. Sepeninggal ayah,, aku selalu saja berdebat dengan ibu walaupun itu hal yang sangat tidak penting,, masuk ke sekolah ini saja adalah salah satu paksaan darinya untung saja aku bertemu kedua sahabatku itu sehingga hari-hari sekolahku tidak terasa berat..

Di sekolah yulisa dan phujia duduk sebangku,, sedangkan aku harus satu bangku dengan laki-laki namanya DHAMA SAMUDRA ( cuma aku loh yang duduk sebangku sama lawan jenis.. hehe ).. aku dan dhama juga berteman namun tidak terlalu akrab walau kami satu bangku,, hanya biasa saja seperti teman satu kelas lainnya.. Di kelas ini ada seorang pria bernama PHIANDRA RAYI perasaan ku sedikit berbeda terhadapnya,, ada perasaan lebih dari sekedar teman kepada dirinya.. Bagaimana tidak ?? Phiandra memiliki wajah yang tampan dan tinggi kulitnya juga berwarna putih,, bahkan orang yang tidak kenal akrab dengannya akan menyangka kalau dia blasteran padahal kenyataannya tidak sama sekali.. phiandra itu adalah orang Indonesia asli,, tanpa ada campuran darah dari orang luar negeri manapun .. aku suka padanya semenjak kami masih murid baru,, dia selalu membantuku mengatasi masalah-masalahku.. perasaanku pada phiandra semakin hari semakin bertambah,, dia selalu ikut denganku,,yulisa dan phujia ke kantin saat sedang istirahat sekolah ataupun saat kami sedang berkumpul di manapun itu.. bahkan bisa di katakan kemanapun kita bertiga pergi,, phiandra selalu ikut dengan kami .. hubunganku dengan Phiandra semakin hari semakin dekat hingga aku selalu menceritakan apapun yang ada di dalam pikiranku,, begitupun juga halnya dengan Phiandra dia selalu terbuka dan menceritakan tentang dirinya kepadaku ( atau itu hanya menurut ku saja ?? )..

TAPI...

Semua berubah saat suatu hari tanpa sengaja aku membawa buku harian ku ke sekolah,, buku yang mengubah kehidupanku menjadi lebih kelam dari saat ayahku menutup mata untuk selama-lamanya.. Yang mengubah hubungan pertemanan ku dan kedua sahabatku menjadi semakin rumit,, dan menjauh dengan perlahan-lahan ..

avataravatar
Next chapter