144 Hobi

Metromini berwarna kuning, melaju pelan ke arah mereka dan berhenti. Keenan yang terlebih dulu masuk, lalu Erlin. Selena menarik topinya ke bawah, dia menunduk dan juga ikut masuk ke dalam.

 

Beruntung, bis itu tidak penuh penumpang. Selena duduk di kursi tengah di dekat jendela, sendirian. Mata hitamnya yang kosong menatap ke luar pada jalan-jalan yang dia lewati.

 

Tidak ada dari Keenan dan Erlin yang duduk di samping kursi Selena yang kosong, mereka lebih memilih duduk di belakangnya, secara diam-diam memandang Selena yang melamun.

 

Pemandangan wanita itu yang tidak sekalipun mengalihkan tatapannya ke luar, menjadi kebiasaan menyedihkan yang keduanya rasakan. Seakan-akan mereka juga ikut merasakan keterasingan Selena pada dunia.

 

Erlin lah yang pertama kali mengalihkan matanya, dia terlalu emosional jika melihat Selena diam tidak bergerak sambil melamun seperti sekarang. Entah kenapa melihat kesepian dari tubuh Selena selalu berhasil membuatnya meneteskan air mata.

 

 

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter