158 Emosi

Seminggu lalu, Selena berbicara padanya melalui sambungan telepon, untuk yang pertama kalinya setelah pertemuan kembali mereka, mengiyakan ajakannya untuk tawaran minum teh yang pernah Lucas utarakan.

 

Bisa di bilang sebuah ancaman yang tidak bisa ditolak, meski Selena merasa enggan untuk datang.

 

"Tawaran ini adalah yang terakhir Selena."

 

Selena yang tahu kebencian pihak lain padanya, bagaimana mau menurut begitu saja.

 

Kalau bukan karena Lucas yang turun tangan dan membuat masalah pada bisnis keluarga Cristine, bahkan jika itu adalah akhir dunia dia tidak akan pernah mau datang. Tidak sekalipun.

 

Mata biru Lucas tampak dingin, dia memandang air yang beriak di kolam renang dengan nostalgia.

 

Berpisah dari Selena pada tahun itu, adalah cobaan tersulit dalam hidupnya. Karena perpisahan tersebut, Lucas yang dingin dan kejam tercipta.

 

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter