130 Bukan Penyesalan

Selama penyatuan paksa Andre, Selena menahan suaranya dengan menggigit apapun yang bisa dia gigit.

Sampai rasa sakit tidak bisa lagi dia tanggung, erangan menyakitkan sedikit bocor dari mulutnya yang berdarah.

Beberapa menit setelah dia merendam tubuhnya dengan air hangat. Selena mendesah lega.

Pada saat dia keluar dari kamar mandi, Selena tidak melihat Andre di manapun. Pria itu sudah pergi dari kamar mereka dan hanya menyisakan kekusutan bekas dari pergulatan mereka tadi malam.

Mata Selena terpaku pada tempat tidur yang berantakan dan bercak darah merah di seprai. Seakan bercak merah itu mengejek Selena yang tidak lagi utuh.

Perasaan sakit di hati kian membengkak ketika dia menyadari sesuatu yang penting sudah terenggut darinya. Dan di saat seperti itu, di saat dia dalam rentan terluka seluruh tubuhnya, dia mengingat seseorang yang tak harusnya dia pikirkan lagi.

Namun bagaimana bisa dia melupakan keberadaan seseorang itu, jika orang tersebut melambangkan separuh jiwanya?

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter