10 part 10

Pukul 7.00 ayah Syakira pulang dari kantor dan melihat Syakira sedang menonton tv yang ditemani oleh seorang pria.

"Ira?" berjalan mendekati Syakira.

Syakira dan Hanif menoleh kearah suara.

"Eh ayah udah pulang, sini yah duduk kita nonton" menepuk-nepuk kursi mengisyaratkan untuk duduk di sampingnya.

"Ini siapa?" Melihat kepada Hanif.

"Kenalin yah ini yang namanya Hanif" ucap Syakira.

Hanif berdiri dan bersalaman dengan ayahnya Syakira. Kemudian ayahnya pergi meninggalkan mereka berdua.

"Kamu cerita tentang aku ke semua keluarga kamu?" tanya Hanif yang kembali duduk di sampingnya.

Syakira mengangguk kecil. "Kenapa emang?" tanyanya.

"Gapapa seneng aja" jawabnya singkat. "Eh iya nanti kalo kamu udah sembuh kakinya, aku msu ngajak kamu jalan, boleh kan?" Lanjutnya.

"Kemana?" Tanya Regan.

Mereka terkejut dan langsung menoleh kearah suara itu. Syakira menghela nafas berat.

"Abang ihs jangan bikin kaget orang dah, kaget tau" keluh Syakira dan cemberut.

"Hadeh iye dah maaf" mengacak rambut Syakira. "Kenapa masih nonton, emang besok gak ada tugas? Mending kalian belajar sono, nonton mulu kapan pinternya" ucapnya dan mematikan tv.

"Ih abang menyebalkan tau" berdiri dengan tongkatnya.

Hanif mengekori Syakira yang menuju ke arah kamar Syakira. Syakira menuju ke meja belajarnya dan mengambil beberapa buku paket dan buku catatan. Hanif hanya memperhatikan yang sedang Syakira lakukan. Hanif membawa buku catatan Syakira dan membuka bukunya. Hanif tersenyum ketika membuka dan membaca halaman tengah yang bertuliskan keinginan cintanya.

Entah siapa yang akan memegang tangan ku ketika ku jatuh

Entah siapa yang akan menghibur ku ketika aku sedih

Entah siapa yang akan memeluk ku ketika aku sendiri

Dan entah siapa yang akan mendampingi hidupku

Tapi aku ingin yang mendampingi hidupku adalah dia yang ku kenal sekarang

H....

Syakira yang baru menyadari Hanif sedang mengambil buku catatannya bukan buku pelajaran. Dia panik dan langsung merebut buku itu dari tangannya.

"Gak sopan tau buka buka buku orang lain" tertunduk karena malu.

Hanif tertawa melihat tingkah laku Syakira.

"Iya aku bakal selalu ada kok buat kamu, suatu hari nanti aku akan datang ke rumah mu dengan membawa hantaran" ucapnya.

"Apa sih ngomongnya mulai ngelantur dah" menyembunyikan rasa malunya.

"Kita belajar di sini? Masa aku berdiri" ucapnya yang bersandar ke dinding kamar Syakira.

"Oh iya lupa hehe" kata Syakira.

Syakira berdiri dan membawa tempat pensil sedangkan Hanif membawakan buku bukunya. Mereka menuju ke ruang tengah lagi yang masih ada Regan sedang sibuk dengan ponselnya. Syakira duduk dekat Regan dan melihat apa yang sedang Regan lakukan. Regan tak menyadari itu.

"Ciee punya cewek baru..." Ucap Syakira yang cukup keras hingga Regan terkejut dan langsung menutup ponselnya.

"Ihs bikin kaget aja kamu dek" ucapnya dan memasukkan ponselnya kedalam saku celananya.

"Kenalin ke Ira dong, biar ira gak jadi korban lagi" memonyongkan bibirnya.

"Iya nanti Abang kenalin deh" mengacak rambut Syakira. "Udah belajar sana, ada Hanif biar dia yang bantu kamu, abang ke dapur dulu bilang ke bi Siti buat bawa makanan ke sini" tanpa menunggu jawaban Regan pergi meninggalkan mereka.

Syakira belajar dan dibantu oleh Hanif hingga jam menunjukkan pukul 9. Karena Syakira selesai belajarnya, Hanif pamit pulang karena sudah malam dan menjanjikan bahww besok akan menjemput Syakira. Syakira tersenyum dan mengantarnya sampai depan pintu.

"Aku pulang ya, abis ini tidur jangan nonton drakor" pamitnya.

Syakira tertawa kecil dan mengangguk dengan antusias. Hanif mengecup kening Syakira. Mata Syakira membulat sempurna. Hanif tersenyum dan pergi dengan motornya.

avataravatar