webnovel

Perkenalan

"Pergilah mencari tempat lain... " setelah berkata seperti itu aku kemudian kembali menoleh ke arah jendela dan mengabaikannya.

Aku juga tidak melihat ekspresinya yang berubah warna layaknya sebuah pelangi, dan walaupun aku tahu tetap akan mengabaikannya.

"S--" Entah dia akan berkata apa yang pasti dia di hentikan oleh sebuah suara.

"Baiklah kalian semua kembali ketempatmu masing masing, pelajaran untuk hari ini akan dimulai."

Suara itu terdengar renyah membuat aku tidak bisa untuk tidak menoleh.

Disana saya melihat wanita yang cantik dengan kaki yang panjang dengan stoking hitam di kakinya.

Dia juga mengenakan pakaian berwarna hitam dengan dalaman berwarna putih.

Wanita cantik itu memiliki rambut hitam panjang, dan kecantikannya hampir mendekati Miyuki, Hampir.

Setelah wanita itu berkata dia kemudian melangkah maju menuju kursi yang telah disediakan untuk para guru.

Para murid yang berkeliaran juga kembali ke tempatnya bahkan pemuda yang menginginkan tempatku terpaksa memilih tempat acak.

Setibanya di meja guru dia kemudian berkata,

"Baiklah kalian , Perkenalkan nama saya, Tatsumi Itsuwa. saya akan menjadi wali kelas di 1 A untuk tahun ini. Jadi jika kalian memiliki masalah laporkan kepadaku"

"Selanjutnya perkenalkan dirimu untuk saya ataupun teman teman barumu. dimulai dari meja depan" lanjutnya.

"Halo nama saya Inoue Masamune. Saya adalah anak kedua dari keluarga. salam kenal" Seorang wanita berambut cokelat pendek sebahu berdiri dan memperkenalkan diri.

"Halo nama saya---"

"Halo nama saya---"

"Halo nama saya---"

"Halo nama saya---"

Dilanjutkan oleh beberapa dari mereka yang tidak perlu diingat karena mereka hanya pengisi menurutku.

"Halo nama saya Shiba Miyuki.. salam kenal"Kemudian akhirnya giliran Miyuki untuk memperkenalkan diri.

"Halo Miyuki-san"

"Salam kenal Miyuki-san"

"Wah Miyuki-san sangat cantik"

Setelah dia berkata banyak percakapan dari para murid, baik itu dari murid perempuan ataupun lelaki.

"Terimakasih" Kata Miyuki singkat sambil sedikit memiringkan badannya sesuai dengan etika bangsawan.

Hal itu membuat banyak murid memiliki mata berbinar.

"Baiklah selanjutnya" Tatsumi sensei berkata menghentikan keributan.

"Halo, nama saya Shun Morisaki. salam kenal semuanya" aku akhirnya mengetahui nama dari pengganggu yang ingin mengambil tempatku.

Karena banyak pandangan telah di arahkan kearah Miyuki akhirnya hanya beberapa orang yang menyapanya kembali membuatnya kembali duduk.

"Halo nama saya Kazumi" Kata Kazumi singkat.

Setelah dia berkata, persis sama dengan Miyuki, suara banyak murid kembali mengisi ruang kelas.

"Ukhummm" Tatsumi sensei mengeluarkan batuk kering yang membuat kelas di kelilingi oleh kesunyian.

Lalu tatapan diarahkan kepadaku, yang hanya bisa berdiri dengan malas.

"Yuichiro Yotsuba.. " Lalu duduk kembali.

"Apakah saya tidak salah mendengar??? banarkah dia tuan muda Yotsuba??" Seorang murid bertanya kepada temannya.

"Apakah kamu bodoh?? di dunia ini adakah yang berani membawa nama Yotsuba untuk menipu??" jawab temannya.

"Kalau begitu.. Saya tidak menyangka akan memiliki kesempatan untuk satu ruangan kelas dengan tuan muda Yotsuba yang legendaris"

..

"Wow.. benar saja Tuan muda Yotsuba itu sangat tampan"

"Itu benar.. dia benar benar calon suami impian"

...

'Jadi dia adalah Yuichiro Yotsuba, sial aku hampir saja mengacaukannya, kudengar siapapun yang berani mengacaukannya akan mengalami bagaimana rasanya tinggal dirumah sakit selama satu tahun atau lebih' Shun Morisaki berkata pada dirinya sendiri.

...

'Hoo.. Apa yang direncanakan klan Yotsuba untuk mengirimnya ke SMA pertama?? adakah maksud tersembunyi mengikuti?? kita hanya bisa melihat nanti.. kuharap tidak ada seorang gadis malang yang menjadi korbannya di SMA pertama' Tatsumi sensei berpikir dalam hati.

..

"Sensei .. apakah kamu berpikir jelek tentangku??" aku berkata setelah melihatnya berpikir dalam sambil mengerutkan keningnya.

"Ahh.... Tidak. tidak... Baiklah anak anak. hari ini kita akan memulai pelajaran pertama" jawab Tatsumi sensei dan mengalihkan pembicaraan.

Aku hanya menatapnya dengan penuh kecurigaan.

Next chapter