45 Ubuyashiki Kagaya & Pilar Baru

<POV Orang ke 3>

Saat ini Riku sedang membuka matanya dengan pelan lalu melihat keatas kalau dirinya sedang berada diruangan yang berwarna putih,

Dan saat ini jendela sedang terbuka dan membiarkan angin sejuk masuk kedalam dan memberikan suasana sejuk yang dapat menenangkan seseorang ketika merasakan angin tersebut.

Ketika Riku sudah membuka matanya tiba tiba saja dia mendengar suara Giyuu.

"ohh !? kau sudah bangun, syukurlah kukira kau sudah mati karena iblis itu" sahut Giyuu yang saat ini sedang melihat Riku yang baru saja bangun sambil menghela nafas ringan padanya.

'sialan, aku ingin sekali memukulnya' batin Riku yang saat ini sedang kesal ketika ia mendengar pernyataan Giyuu dan ingin sekali memukulnya saat ini.

"hei !! Sabito, Makomo bangun Riku sudah sadarkan diri, ayo bangun !!" sahut Giyuu pada kedua temannya yang saat ini sedang tertidur lalu ditubuh mereka terikat oleh perban dan mereka terlihat seperti mumi.

Sedangkan Giyuu saat ini sedang duduk dan ditubuhnya juga sedang diikat oleh perban sebelumnya dia sedang melihat kearah luar jendela, namun ketika melihat Riku yang saat ini sudah bangun dia langsung saja menyapanya dan memberitahukan pada yang lainnya kalau dia sudah sadar.

"egh.. sudah berapa lama aku tertidur ?" tanya Riku pada mereka sambil berusaha untuk duduk diatas kasur, tentu dia kesusahan untuk duduk sebab perban yang diikat pada tubuhnya saat ini benar benar mengganggu nya.

Namun ia tetap berusaha untuk duduk, sambil melihat ketiga temannya yang saat ini tubuh mereka dibalut oleh perban diseluruh tubuh mereka.

"ahh.. kau sudah tertidur selama 5 hari" sahut Sabito yang melihat temannya yang satu ini baik baik saja.

"umm.. baguslah kalau kau tidak apa apa" balas Makomo sambil menganggukan kepalanya pada Riku, begitu juga dengan Giyuu.

"5 hari yah, kalau begitu" sahut Riku yang mendengar ucapan mereka, dan dengan santainya dia melepaskan perban ditubuhnya dengan wajah datar.

Tentu mereka bertiga yang melihat ini terkejut lalu segera memperingati dirinya, namun sebelum mereka dapat memperingati dirinya mereka saat ini benar benar terkejut dengan Riku.

Sebab seluruh luka yang Riku alami adalah yang paling parah dan perlu waktu yang lama untuk menyembuhkan lukanya, namun saat ini mereka melihat banyak sekali luka tebasan dan cakaran ditubuhnya maupun dibagian lengan atasnya.

Tentu Sabito dan yang lainnya hanya bisa melihat tubuh Riku dengan wajah ketakutan mereka yang saat ini sedang melihat luka milik Riku yang hampir menutupi seluruh tubuh miliknya.

Ketika Riku sudah membuka semua perban yang ada ditubuhnya langsung saja dia meregangkan ototnya, sambil mengambil haori miliknya yang berada dimejanya saat ini.

Tentu mereka yang melihat ini terdiam dan tidak bisa apa apa selain melihat kearah Riku dengan pandangan tidak percaya sama sekali.

"se.. semua lukanya sembuh, namun.." gumam Makomo yang melihat kecepatan regenerasi tubuh milik Riku.

"lu.. luka lukanya banyak sekali" gumam Giyuu dengan gugup ketika melihat seluruh tubuhnya hampir tertutupi oleh luka tebasan dan cakaran dari iblis.

Sedangkan Sabito yang melihat ini hanya bisa mengeratkan kedua tangannya yang melihat temannya yang satu ini mati matian membunuh iblis demi kedamaian dunia yang mereka tempati saat ini.

Setelah Riku sudah selesai memakai haori miliknya langsung saja dia berbicara pada ketiga temannya yang saat ini sedang melihat Riku dengan wajah terkejut dan tidak percaya sama sekali.

"oi.. apa yang kalian lihat ? dari pada itu bilang pada perawat yang merawatku kalau aku akan pergi lalu ucapkan terima kasihku padanya, dan nanti sore aku akan menjenguk kalian sampai jumpa" sahut Riku dengan santainya mengambil pedangnya yang sedang disimpan dipinggir kasurnya lalu menyimpan pedang miliknya dipinggang lalu pergi melalui jendela yang terbuka saat ini.

Tentu ketiga temannya yang saat ini melihat Riku keluar dari jendela terkejut kalau Riku akan pergi entah kemana dan hanya menitipkan salam pada perawat saja.

Ketika Riku sudah keluar tiba tiba saja suara langkah kaki datang kekamar yang mereka tempati saat ini, tiba tiba saja 2 orang memasuki kamar Sabito dan yang lainnya.

Namun mereka berdua saat ini terkejut sebab satu orang lagi sudah menghilang ketika sedang dalam penyembuhan pada luka miliknya dan hanya melihat perban saja diatas kasur miliknya.

"jadi, dimana orang yang sedang dirawat saat ini ?" sahut gadis cantik berambut panjang yang saat ini sedang memakai haori seperti kupu kupu dan juga ikat rambutnya juga yang seperti kupu kupu bertanya pada Sabito dan yang lainnya juga mengenai Riku.

"ahh.. kalau itu dia sudah keluar barusan, lalu menitip salam terima kasih nya padamu, begitu" sahut Sabito pada gadis itu sedangkan yang lainnya hanya tertawa canggung ketika Riku sudah pergi meninggalkan tempat ini.

"ehh ?"

---

Saat ini Riku sedang dijembatan dan terlihat banyak sekali bunga sakura yang sudah bermekaran saat ini, dia berpikir kalau tempat ini sungguh indah jikalau iblis iblis itu sudah tidak ada.

'ha.. sudah berapa aku tidak beristirahat seperti ini, jikalau aku kembali ketempat semula aku mungkin akan mengajak Shiro dan juga Saki untuk mengunjungi tempat ini suatu hari nanti' batin Riku yang menghela nafas sembari menikmati hidupnya saat ini dan saat ini dia sedang melihat bunga sakura yang sedang bermekaran saat ini.

"bukankah ini sangat indah ?"

Tiba tiba saja seseorang datang dan berdiri tepat disamping Riku yang juga saat ini sedang melihat bunga sakura sedang bermekaran bersama, dengan suaranya yang lembut dapat membuat siapapun yang mendengarnya akan merasakan ketenangan ketika orang itu berbicara.

"yahh.. ini sangat indah, seandainya para iblis itu menghilang maka saya akan tetap berada disini bersama orang orang yang saya kenal" sahut Riku pada pria disampingnya tanpa menoleh kearahnya.

Sedangkan dirinya hanya tertawa ringan ketika mendengar penuturan Riku yang saat ini masih menatap bunga sakura ini.

"jadi bagaimana dengan iblis bulan atas yang kamu lawan saat itu nak Riku" tanya pria tersebut dengan santainya pada Riku.

Sedangkan Riku yang mendengar ini dia masih tetap melihat kearah bunga sakura itu sambil berbicara padanya dengan tenang dan santainya pada orang tersebut.

"yahh.. mereka benar benar merepotkan sekali, namun untung saja saya bersama Sabito dan teman teman saya, kalau tidak mungkin saya tidak akan berada disini saat ini juga.. " sahut Riku sambil menatap kearah pria yang saat ini memiliki sebuah penyakit dan terlihat lukanya sudah menyebar diseparuh wajahnya, dan memakai yukata berwarna hitam dan juga haori berwarna putih yang ia pakai saat ini.

"Ubuyashiki Kagaya-Sama atau aku harus memanggilmu Oyakata-Sama diluar sini ?" tanya Riku pada Ubuyashiki dengan senyum lembut diwajahnya ketika berbicara pada Ubuyashiki.

"kau bisa memanggilku Kagaya saja ketika diluar seperti ini nak Riku" sahut Ubuyashiki dengan senyum yang menenangkan pada Riku ketika dia bertanya padanya.

"kalau begitu aku akan memanggilmu Kagaya-Sama saja ketika diluar" balas Riku dengan tenang pada Kagaya, sedangkan dirinya hanya menganggukan kepalanya lalu kembali lagi melihat kearah bunga sakura dengan senyum diwajahnya, begitu juga dengan Riku.

"jadi apa ada yang ingin anda tanyakan lagi pada saya Kagaya-Sama ?" tanya Riku dengan senyum diwajahnya sembari melihat bunga sakura pada Kagaya.

Sedangkan dirinya masih menatap bunga sakura dan segera bertanya pada Riku dengan tenang.

"jadi apakah kamu akan datang pada rapat kali ini mengenai kehadiran iblis bulan atas 6 yang telah kalian kalahkan sebelumnya ?" tanya Kagaya dengan lembut dan tenang pada Riku.

Sedangkan Riku yang mendengar ini hanya bisa tertawa canggung ketika mendengar pertanyaan yang dikeluarkan oleh Kagaya pada dirinya.

"ahaha, maaf sebelumnya Kagaya-Sama sepertinya aku tidak akan datang kali ini, sebab aku tidak suka dengan keramaian, namun anda bisa mengirimkan surat pada saya jika anda membutuhkan saran atau bantuan dari saya" sahut Riku yang saat ini sedang tertawa canggung pada Kagaya lalu memberikan saran padanya jikalau Kagaya sendiri ingin berkomunikasi dengannya melalui surat.

Tentu Kagaya yang mendengar ini ikut tertawa pelan padanya lalu segera berbicara pada Riku setelah mendengar jawabannya.

"tentu, saya akan mengirim surat padamu, namun lain kali saya ingin nak Riku bisa hadir dirapat yang akan datang kedepannya" sahut Kagaya pada Riku dengan lembut.

"ahaha.. kalau begitu akan saya usahakan agar bisa bertemu dengan anda dan yang lainnya" sahut Riku sambil menggaruk kepala yang tidak gatal sama sekali sembari tertawa canggung pada Kagaya.

Tentu Kagaya yang melihat tingkah laku Riku saat ini hanya bisa tertawa dengan lembut padanya, lalu segera izin pada Riku untuk pergi ke rapatnya kali ini.

"kalau begitu saya akan permisi terlebih dahulu, sebab ada rapat yang akan saya hadiri kali ini" sahut Kagaya pada Riku sambil menundukan kepalanya.

"ahh.. kalau begitu hati hati dijalan Kagaya-Sama, dan maaf atas tidak kesopanan saya pada anda" balas Riku sembari ikut menundukkan kepalanya pada Kagaya.

"ahaha.. kau benar benar anak yang baik, kalau begitu saya permisi dulu" sahut Kagaya pada Riku lalu meninggalkan dirinya yang saat ini masih menundukkan kepala pada dirinya.

"hati hati dijalan, dan sehat selalu Kagaya-Sama" sahut Riku yang saat ini masih menundukkan kepalanya pada Kagaya yang sudah pergi jauh meninggalkan dirinya yang masih dijembatan.

Ketika Riku yang saat ini sudah tidak mendengar suara langkah kaki orang langsung saja dia menghela nafas berat ketika Kagaya sudah pergi.

"ha.. benar benar membuatku gugup ketika berbicara dengan beliau, kalau begitu seharusnya aku membelikan oleh oleh pada mereka bukan sebab sebelumnya aku sudah berjanji kalau aku akan meneraktir mereka bukan ?" sahut Riku pada dirinya sendiri ketika berbicara pada Kagaya lalu segera pergi dan meninggalkan siluet dirinya saja.

---

Saat ini di markas besar terdapat beberapa orang yang sedang menunggu kedatangan Oyakata-Sama, mereka adalah orang orang yang sebelumnya bertemu dengan Oyakata-Sama.

Mereka adalah hashira atau pilar saat ini.

Pilar Batu, Himejima Gyoumei

Pikar Suara, Uzui Tengen

Pilar Bunga, Kocho Kanae

Mereka bertiga adalah pilar yang masih aktif saat ini, namun dimasa depan mungkin mereka akan bertambah lebih banyak lagi.

Ketika mereka sedang menunggu tiba tiba saja mereka mendengar suara anak anak yang membuat mereka bertiga langsung melihat kearah suara tersebut.

"Oyakata-Sama sudah datang !!" teriak gadis berambut putih itu sambil mengumumkan kehadiran Oyakata-Sama pada mereka bertiga.

Langsung saja mereka semua bersujud pada tuan mereka yang akan segera datang kemari, terlihat kalau seseorang datang menggunakan yukata hitam dan haori putih.

Tentu orang itu adalah Ubuyashiki Kagaya atau sering disebut sebagai Oyakata-Sama pada orang orang yang sudah mengetahui siapa dirinya.

"bagaimana keadaan kalian semua anak anakku yang imut" sahut Kagaya pada anak anak mereka yang saat ini sedang bersujud didepannya.

"yahh.. kami sehat sehat saja Oyakata-Sama, semoga dirimu sehat dan panjang umur" sahut pria berbadan besar yang sedang memakai manik manik doa dileher dan ditangannya, dia adalah Himejima Gyoumei Sang Pilar Batu.

"kami baik baik saja Oyakata-Sama, semoga anda sehat selalu" sahut pria berotot sambil membawa pedang kembar dibelakangnya, dia adalah Uzui Tengen Sang Pilar Suara.

"tentu kami baik baik saja Oyakata-Sama" sahut perempuan yang memakai haori dan juga ikat kepala kupu kupu, dan yang terakhir adalah Kocho Kanae.

"syukurlah kalau kalian bertiga baik baik saja, dan sebelumnya saya ingin meminta maaf karena telat" sahut Kagaya pada mereka dan langsung saja duduk seiza didepan mereka sambil sedikit menundukkan kepalanya pada mereka.

Tentu mereka bertiga yang melihat kalau Kagaya sedang menundukkan kepala mereka sambil meminta maaf pada mereka.

"Oyakata-Sama anda seharusnya tidak usah repot repot menundukan kepala anda pada kami" sahut Uzui yang saat ini melihat kalau Kagaya sedang menundukkan kepalanya pada mereka semua.

"hmm.. kalau begitu aku akan langsung mengumumkan beberapa pilar baru yang akan menjadi bagian dari kita dan membicarakan tentang keberadaan iblis bulan atas 6 yang sudah dikalahkan oleh para pilar baru ini" sahut Kagaya dengan santainya ia memberitahukan berita ini pada mereka bertiga.

Tentu mereka yang mendengar ini terkejut sebab akan ada pilar baru dan kekalahan iblis bulan atas 6 oleh para pilar baru ini.

"maaf atas kelancangan saya Oyakata-Sama, kalau boleh tahu siapa yang mengalahkan iblis bulan atas ini ?" tanya Himejima yang saat ini sedang memegang manik manik doa miliknya pada Kagaya.

Kagaya yang melihat reaksi mereka bertiga hanya bisa tersenyum lalu segera menjawab pertanyaan yang Himejima tanyakan padanya.

"untuk soal itu ada 4 orang yang akan menjadi pilar saat ini Sabito, Tomioka Giyuu, dan Makomo mereka bertiga adalah Pilar Air saat ini dan merupakan murid dari Urokodaki Sakonji, mantan pilar air sebelumnya, kalau tidak salah mereka sedang dirawat dikediaman kupu kupu milik Kocho Kanae" sahut Kagaya yang melihat wajah penasaran anak anak mereka tentang pilar baru ini.

Seketika mereka benar benar terkejut apalagi Kanae sebab baru kali ini ada 3 pilar yang memiliki teknik pernafasan yang sama menjadi pilar dan merupakan murid dari guru yang sama.

"lalu Oyakata-Sama bagaimana dengan orang yang satu lagi ?" tanya Uzui yang saat ini sedang penasaran dengan pilar yang satunya lagi pada Kagaya.

Tentu baik itu Himejima dan Uzui sangat penasaran dengan pilar yang satu ini, sedangkan Kanae sudah tau siapa orangnya namun dia tidak tahu namanya saja.

"Riku, Pilar Bulan yang baru, kebetulan aku sudah bertemu dengannya ketika sedang berjalan menuju kemari" balas Kagaya yang tersenyum ketika mengingat pertemuan pertama mereka dijembatan.

Tentu mereka semua benar benar terkejut sebab Kagaya sudah bertemu dengan salah satu dari 4 pilar yang baru saat ini.

"lalu bagaimana keadaannya Oyakata-Sama, apakah dia baik baik saja, sebab harusnya dia sedang dirawat di kediaman saya ?" tanya Kanae yang mengkhawatirkan pasiennya yang tiba tiba saja kabur dari kediaman miliknya pada Kagaya.

Tentu Himejima dan Uzui yang mendengar ini sedikit penasaran dengan apa yang baru saja Kanae tanyakan pada Kagaya.

"ahh.. dia baik baik saja Kanae, saat itu aku dan dia sedang mengobrol santai dijembatan dan sedang melihat bunga sakura dengan tenang" sahut Kagaya dengan senyum tenang diwajahnya pada mereka bertiga.

Sedangkan mereka hanya menatap Kagaya dengan penasaran mengenai teknik dan kepribadian miliknya.

"Oyakata-Sama maaf jika aku banyak bertanya pada anda, apakah anda mengetahui teknik miliknya lalu kepribadian nya menurut Oyakata-Sama sendiri ?" sahut Uzui yang saat ini masih penasaran dengan pilar baru saat ini.

"tidak apa apa Uzui, menurut saya dia adalah orang yang sangat lembut, santai, lalu murah senyum, namun ketika aku membicarakan tentang iblis padanya sepertinya dia benar benar membenci mengenai itu, namun ia dapat mengontrol emosinya ketika berbicara denganku, lalu untuk teknik pernafasan miliknya adalah bulan sesuai dengan gelarnya, dan dia adalah anak yang kita bicarakan 1 tahun yang lalu" jawab Kagaya pada Uzui dengan senyum diwajahnya.

Sedangkan mereka hanya bisa terdiam ketika mengingat kejadian setahun lalu kalau pilar baru yang mereka bicarakan merupakan orang yang dapat mengalahkan iblis bulan bawah sebelum seleksi akhir dimulai.

---

Saat Riku sedang membawa beberapa kantong kue kering dan juga buah buahan untuk Sabito dan juga yang lainnya, sebelum dia memasuki tempat dimana Sabito dan yang lainnya dirawat.

Tiba tiba saja Riku melihat anak kecil berjenis kelamin perempuan berumur 7 tahun sedang duduk ditepi halaman sambil melihat kupu kupu berterbangan dengan wajah datar menatap kupu kupu itu.

Langsung saja Riku mendatangainya namun ketika dia ingin bertanya sepertinya anak kecil itu menyadari keberadaan Riku dan hanya menatapnya saja.

Bahkan Riku yang saat ini melihat anak kecil didepannya hanya duduk sambil menatap matanya yang belum dia kedip sama sekali.

Begitu juga dengan anak kecil itu dia hanya menatap mata Riku saja yang menurutnya sangat indah dan berbeda dengan mata yang dia lihat sebelumnya.

Dan disinilah Riku dan anak kecil itu saling tatap menatap kearah mata mereka, Riku ingin sekali melihat gadis ini berkedip namun anak kecil itu hanya menatap Riku saja dengan wajahnya yang datar.

Bahkan 1 jam sudah berlalu dan mereka berdua masih saling menatap satu sama lain, saking fokusnya mereka berdua saat ini mereka tidak menyadari kalau mereka berdua dijadikan bahan tontonan dari ketiga teman Riku.

"sudah satu jam nihh, aku yakin Riku akan kalah" sahut Giyuu yang masih menatap anak kecil didepannya pada Sabito.

"yahh.. aku yakin kalau mereka berdua akan seri aku bertaruh dengan buah yang saat ini Riku bawa untuk kita" sahut Sabito pada Giyuu yang mempertaruhkan buah yang akan diberikan Riku pada yang lainnya.

"aku bertaruh kalau mereka seri, aku sudah melihat Riku mengeluarkan air matanya" balas Makomo pada mereka berdua dengan tenang ketika melihat Riku yang sudah mengeluarkan air matanya.

Ketika mereka sedang bertaruh tiba tiba saja Kanae datang dan melihat kalau pasien mereka sedang berkumpul, lalu melihat kalau pasiennya yang satu lagi sedang menatap anak adopsinya.

"sedang apa kalian disini ?" tanya Kanae pada mereka semua yang saat ini sedang berkumpul.

Ketika mendengar suara Kanae tiba tiba saja Riku dan anak kecil itu saling berkedip bersamaan.

"ahh, sial mataku, mataku!!" teriak Riku sambil menutup matanya lalu mengelindingkan dirinya sebab matanya sedang sakit ketika menatap anak kecil itu.

Ketika melihat Riku dan anak kecil itu sama sama berkedip diwaktu yang bersamaan membuat Sabito dan Giyuu kecewa, sedangkan Makomo senang ketika melihat ini.

Untuk Kanae sendiri dia hanya bingung dengan tingkah laku mereka semua, sedangkan anak kecil itu yang sedang menatap mata Riku melihat kalau saat ini sedang banyak orang berkumpul didekat dirinya dan juga orang yang baru saja dia tatap sebelumnya.

avataravatar
Next chapter