113 112. Nembak

Kafka dan Edo berjalan beriringan menuju kamar inap Ela. Kafka juga tadi sempat singgah sebentar di toko kue Cindy untuk membeli kue kesukaan pacarnya.

Sejak Edo mengeluarkan ultimatumnya, Kafka jadi cepat salah tingkah. Dia takut melakukan kesalahan di mata calon mertua.

"Hai," sapa Kafka saat membuka pintu kamar inap Ela.

Senyum cerah Kafka luntur seketika saat tahu ada orang lain di dalam sana bersama Ela. Roki si guguk.

Ela tidak menghiraukan ekspresi Kafka. Yang dia khawatirkan adalah keberadaan Edo bersamanya. Apalagi Roki tampak syok melihat dekan fakultas mereka ada di sana bersama Kafka pula.

"Pak," sapa Roki dan berdiri sambil menyalami Edo.

Edo mengangguk lalu melirik Ela yang memasang wajah was-was. Senyum geli Edo terbit saat putrinya itu memberikan kode berupa komat kamit bibirnya.

"Sejak kapan kamu di sini?" tanya Edo pada Roki.

"Sekitar setengah jam, Pak," jawab Roki. Lelaki itu melirik Kafka yang kini sudah menggantikan tempat duduknya di dekat Ela.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter